TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Barang di Rumah yang Cepat Menumpuk, Perlu Rutin Dikeluarkan

Kurangi pembelian, jual, atau donasikan

ilustrasi membersihkan barang-barang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika akhir-akhir ini kita merasa ruangan di rumah makin sempit, tentu kenyataannya tidaklah begitu. Ukuran setiap ruangan selalu sama. Akan tetapi, penambahan jumlah barang yang tidak sebanding dengan barang keluar membuatnya makin sesak.

Selain segera memotivasi untuk beres-beres, kita harus mengenali barang di rumah yang cepat menumpuk dan menyebabkan ruang makin sesak. Setahun sekali, kelima barang di bawah ini perlu dipilah lagi. Dengan teknik decluttering sederhana, pisahkan mana yang betul-betul masih dipakai serta mana yang dapat dijual, diberikan sebagai hadiah, atau didonasikan.

1. Mainan anak

ilustrasi anak bermain (pexels.com/Yan Krukau)

Dunia anak prasekolah memang dunia bermain. Jadi, tak salah apabila anak punya cukup banyak mainan. Pun mainan yang bisa dipegang menjauhkan anak dari layar gadget.

Lagi pula, tidak semua mainan adalah hasil membeli. Banyak saudara yang kadang memberikan hadiah mainan pada anak. Namun, jumlah mainan yang terus bertambah di rumah tentu gak cukup untuk sekadar dibereskan setiap hari.

Ajak anak untuk memilah mainannya. Minta dia untuk memilih mainan yang sungguh-sungguh masih akan digunakan. Mainan yang sudah membuatnya bosan, langsung saja disingkirkan. Kita juga dapat menyumbangkannya ke panti asuhan atau tempat pendidikan anak.

Baca Juga: 5 Manfaat Penting Membuang Barang Lama, Gak Melulu Mubazir!

2. Buku

ilustrasi mengepak barang (pexels.com/cottonbro studio)

Banyaknya koleksi buku tak hanya terjadi di rumah orang yang gemar membaca. Begitu anak mulai sekolah, setiap tahun pasti ada beberapa kardus buku yang tidak lagi dipakai. Sampai kapan kita hendak menyimpannya?

Kalaupun kita punya dua anak, buku-buku bekas kakak belum tentu dapat digunakan kembali oleh adiknya. Selisih usia beberapa tahun membuat kurikulum sudah berubah. Begitu ujian selesai dan anak naik kelas, buku-buku pelajaran yang tak lagi terpakai gak perlu lagi disimpan.

3. Pakaian

ilustrasi lemari penuh (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sering kali kita tidak hanya membeli pakaian baru saat pakaian lama sudah rusak. Kita belanja pakaian lebih karena keinginan atau pakaian lama mulai terasa sesak. Pakaian rusak dengan mudah disingkirkan, tetapi pakaian lama yang masih cukup bagus masih bertahan di lemari.

Akibatnya, seiring waktu isi lemari meluber ke mana-mana. Lemari yang tidak mampu lagi menampung, bikin pakaian berceceran karena diletakkan di berbagai tempat. Seperti di atas tempat tidur, sofa keluarga, bahkan di lantai. Suka tidak suka, pakaian lama harus dikeluarkan dari rumah agar keadaan kembali rapi.

4. Alas kaki

ilustrasi alas kaki (pexels.com/HONG SON)

Untuk sandal saja, satu orang biasanya punya dua pasang. Sepasang sandal buat sekadar pergi ke warung dan sepasang lagi yang lebih bagus untuk hangout.

Demikian pula sepatu. Satu orang dapat memiliki tiga pasang sepatu yang meliputi sepatu kerja yang sangat formal untuk di dalam ruangan, sepatu ketika terjun ke lapangan, serta sepatu olahraga. Bahkan koleksi sepatu perempuan bisa lebih bervariasi dari warna, model, maupun tinggi haknya.

Bayangkan jumlah alas kaki yang ada di rumah bila terdapat empat orang saja. Padahal sama seperti pakaian, kita cenderung membeli alas kaki lagi sebelum sandal atau sepatu lama rusak parah. Kita perlu mengajak anggota keluarga membatasi jumlah alas kaki masing-masing.

Baca Juga: 9 Barang Wajib Disingkirkan Saat Menata Ulang Rumah 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya