TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Hal yang Bisa Bikin Dosen Marah, Ketahuan Copas Tugas?

Meski akrab, harus tetap hormat

ilustrasi marah (pexels.com/Craig Adderley)

Sebagai mahasiswa, kamu tentunya menyukai dosen yang ramah dan mudah akrab. Akan tetapi, apabila dosenmu tiba-tiba marah, jangan pula langsung mengecapnya galak dan semena-mena. Sebab boleh jadi kamu juga punya andil kesalahan yang membuatnya merasa tidak dihormati.

Walaupun kamu sudah besar, ingatlah bahwa dosen adalah penyampai ilmu. Sudah semestinya kamu lebih menjaga sikap. Biasanya, banyak dosen akan keberatan dengan sikap mahasiswa yang seperti di bawah ini. Hindari biar kamu gak kena marahnya, ya!

1. Cara berpakaian yang kurang sopan

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Sebagian dosen mungkin tidak masalah melihat mahasiswa datang ke kampus dengan kaus oblong. Namun ada pula yang menganggapnya sebagai cara berpakaian yang kurang sopan. Jika mau berkaus, harus kaus berkerah.

Karena standar pakaian sopan yang berbeda-beda antardosen, perhatikan saat masing-masing menyampaikan penampilan yang diharapkan dari para mahasiswa. Buat amannya sih, kamu banyak mengenakan kemeja saja saat pergi ke kampus. Jangan lupa alas kakinya jangan sandal jepit.

2. Sering menghubungi via telepon atau chat

ilustrasi marah (pexels.com/Moose Photos)

Makin ke sini, makin banyak dosen yang bersedia ditelepon atau di-chat oleh mahasiswa. Biasanya mempertimbangkan kepraktisan daripada harus bertemu langsung. Akan tetapi, jangan artikan ini sebagai kamu bebas menghubunginya kapan saja, ya.

Selain pemilihan waktu yang harus lebih hati-hati, bahasamu juga wajib dijaga. Mengingat kesibukan dosenmu macam-macam, tinggalkan pesan dulu dengan bahasa yang sopan dan hindari singkatan yang tidak umum.

Bila komunikasi via chat terasa gak jelas sedangkan kalian juga tidak bisa bertemu, tanyakanlah apakah kamu dapat meneleponnya? Bila dosenmu memperbolehkan, tanyakan waktunya. Meski begitu, tetap utamakan menghadap dosen secara langsung ketimbang komunikasi via telepon.

3. Tidak serius mengerjakan revisi skripsi

ilustrasi konsultasi skripsi (pexels.com/cottonbro)

Bagaimana dosenmu tak akan kesal jika yang serius dengan skripsi itu hanya dirinya? Kamu yang tengah menuntut ilmu dan ingin meraih gelar sarjana malah seperti meremehkan tugas revisi yang diberikan. Kamu mengerjakannya dengan asal-asalan.

Bahkan ada beberapa bagian dari skripsimu yang telah diberi coretan oleh dosen cuma kamu cetak ulang. Pikirmu, ia tidak akan terlalu cermat memeriksa dan lupa bahwa bagian itu seharusnya juga diperbaiki. Sikap seperti ini mengesankan kamu menganggap dosenmu bodoh serta dirimu hendak mengerjainya saja.

Baca Juga: 6 Tipe Mahasiswa saat Dosen Mengajar di Kelas, Kamu yang Mana?

4. Menjiplak tugas

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sama seperti poin sebelumnya, sikap yang satu ini juga tanda kamu meremehkan dosenmu. Kamu mengira ia tidak akan cermat dalam memeriksa tugas setiap mahasiswa. Padahal, dia sudah bertahun-tahun menjadi pengajar dan pasti telah sering menghadapi kasus begini.

Jangan kaget apalagi merasa tak terima apabila kamu diganjar nilai yang jelek. Nilai tersebut barangkali tidak menggambarkan kemampuan akademismu, melainkan lebih pada attitude-mu. Yang kasihan ialah kalau teman yang tugasnya dijiplak juga kena getahnya. Kamu harus menjelaskan pada dosenmu bahwa kalian tak bersekongkol dan ini murni kesalahanmu.

5. Telat datang saat kuliah

ilustrasi terlambat (pexels.com/RODNAE Productions)

Biasanya sih, dosen masih bisa memaklumi apabila mahasiswa hanya terlambat satu atau dua kali dan alasannya masuk akal. Namun apabila yang telat kamu terus padahal jam kuliahnya juga gak terlalu pagi, kamu seperti meremehkan mata kuliah tersebut.

Bahkan bila kuliah dimulai jam 07.00, mengapa kamu tak pernah bisa hadir tepat waktu ketika dosen serta teman-temanmu mampu? Jangan sampai dosen kehabisan kesabaran dan kamu tak diizinkan mengikuti perkuliahan hari itu.

6. Pencemaran nama baik kampus

ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu tidak bisa dikatakan mencemarkan nama baik kampus apabila melaporkan tindak kejahatan yang dilakukan oknum di kampus tersebut. Akan tetapi kalau kamu menyebarkan berita bohong yang menjatuhkan nama baik kampus atau melakukan perbuatan tidak terpuji dengan membawa-bawa nama kampus, dosenmu pasti marah.

Sebagai keluarga besar kampus seharusnya baik dosen, mahasiswa, maupun karyawan lainnya bahu-membahu mengharumkan nama kampus dengan barisan prestasi. Bukan justru ada yang sengaja berulah dan bikin malu semua orang.

7. Minta nilai dinaikkan

ilustrasi situasi kampus (pexels.com/RODNAE Productions)

Nah, siapa nih, yang setiap akhir semester menemui sejumlah dosen untuk minta nilainya dikatrol? Semoga kamu tidak pernah melakukannya, ya. Bila nilaimu rendah karena kamu gak bisa mengerjakan soal-soal ujian atau hampir tak pernah pergi ke kampus, itu sudah konsekuensimu.

Nilai bagus itu dicapai dengan usaha. Jangan bikin dosenmu marah dengan memintanya berbuat kecurangan. Mengubah nilaimu menjadi lebih tinggi pastinya merugikan teman-temanmu yang serius dalam belajar. Bila kamu berusaha menyogok dosen, bisa-bisa ia tambah murka!

Baca Juga: 5 Etika Ini Harus Kamu Terapkan kepada Dosen Pembimbing Skripsi

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya