Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ada tiga solusi untuk pakaian yang menumpuk di rumah dan tidak dipakai lagi. Kamu bisa menjualnya, mendonasikannya, atau mengubah fungsinya seperti menjadi kain lap. Buat pilihan terakhir, pakaian tentu dalam keadaan yang sudah amat rusak.
Sementara itu, baju bekas yang hendak disumbangkan harus dalam keadaan yang sama baiknya dengan pakaian yang akan dijual lagi. Jangan lantaran kamu gak mendapatkan uang dari donasi pakaian, lalu pakaian yang diberikan jauh dari pantas pakai. Perhatikan lima tips memilih baju layak pakai buat disumbangkan ini supaya pakaian darimu benar-benar bermanfaat.
1. Pastikan tidak compang-camping
ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/cottonbro studio) Kalaupun ada lubang di pakaian yang hendak disumbangkan, sebaiknya ukurannya kecil sekali. Misalnya, seperti bekas kena jarum atau tersangkut kawat jemuran. Selebihnya pakaian masih utuh.
Bila ada robekan di bagian tepi pakaian dan bisa dijahit, jahitlah dulu sebelum disumbangkan. Mengapa itu perlu dilakukan? Pertama, untuk tetap menghormati penerimanya. Kedua, boleh jadi pakaian itu akan langsung dikenakan sehingga robekannya tak sempat dijahit dulu.
Baca Juga: 6 Daftar Penerima Donasi Baju Bekas, Tertarik untuk Berdonasi?
2. Warna sebaiknya jangan terlalu pudar
ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/Andrea Piacquadio) Warna pakaian bekas tentu tidak secemerlang pakaian baru. Penerima donasi juga pasti memahaminya. Akan tetapi, kamu tidak dianjurkan buat menyumbangkan pakaian yang warnamya sudah terlalu pudar.
Bagaimanapun, pakaian itu bakal dikenakan oleh orang lain. Pakaian semestinya membuat penampilan mereka lebih baik. Kalau kamu punya keinginan kelak dapat menyumbangkan pakaian-pakaian bekas di rumah, jemur dan rawatlah pakaian dengan baik. Biar saat pakaian diberikan pada orang lain, kondisinya masih pantas.
3. Tidak ada bagian yang lepas, kendur, atau rusak
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/Ketut Subiyanto) Kecuali pihak penerima sumbangan menyatakan pakaian boleh dalam kondisi apa saja, berikan pakaian bekas yang kondisinya masih bagus. Artinya, sekalipun bekas tidak ada kerusakan. Kancingnya lengkap, ritsletingnya gak macet, dan kolornya tak kendur.
Bayangkan bila pakaian yang rusak disalurkan ke korban bencana. Bagaimana mereka akan mengenakan celana dengan kolor yang kendur atau ritsleting gak bisa ditutup? Lain apabila calon penerima bilang gak apa-apa dan nanti mereka akan memperbaikinya sendiri.
4. Ukuran dan jenis pakaiannya disesuaikan dengan calon penerima
ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/SHVETS production) Akan lebih baik lagi apabila bantuan yang kamu berikan tepat sasaran. Untuk donasi berupa pakaian, perhatian betul siapa calon penerimanya dan kebutuhan mereka. Contohnya, ada penggalangan seragam pantas pakai untuk siswa kurang mampu.
Usahakan kamu hanya mengirim seragam, bukan daster pun ikut dimasukkan. Perhatikan juga jenjang pendidikannya. Apakah seragam untuk murid SD, SMP, atau SMA?
Baca Juga: 5 Cara Membersihkan Baju Bekas yang Tepat, Jangan Asal!