TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kata Bahasa Jawa Mirip Bahasa Bali, Bikin Bingung kalau Keliru

Awas, bisa bikin salah paham, nih #LokalIDN

instagram.com/ayumaulida97

Pembahasan ini mengandung bahasa Jawa dan Bali yang mana kosakatanya sih sama, tapi maknanya jauh berbeda. Hal tersebut yang bisa bikin salah paham karena salah dalam menafsirkan arti atau makna suatu kata, nih.

Seringnya sih seseorang dengan logat campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa asalnya (dalam hal ini konteks bahasa Jawa dan Bali). Saat ia bertemu orang lain yang berbeda asalnya, ia pun tanpa berpikir panjang langsung berkomunikasi dengan logat campurannya tersebut sehingga penerima pesan bisa-bisa salah tangkap hingga berakibat fatal.

Jika kamu penasaran apa saja sih kosakata yang dimaksud? Yuk deh simak langsung penjelasan di bawah ini, ya!

1. Gedang 

instagram.com/rit.dew

Baik dalam bahasa Jawa maupun bahasa Bali, kata gedang sama-sama berartikan nama buah, nih. Dimana pada bahasa Bali, kata gedang mempunyai arti pepaya. Sedangkan dalam bahasa Jawa, kata gedang ini berartikan pisang, lho.

Bayangkan saja ketika kamu susah BAB lalu menitip beli buah gedang (sebagai pepaya) dengan niat hati mengobatinya secara alami dengan gedang (sebagai pepaya), eh karena yang dipesan menafsirkan sebagai bahasa Jawa.

Maka, yang datang bukan pepaya tapi malah buah pisang, lho. Wah bukan hanya sembelit tapi juga naik darah pastinya, nih.

Baca Juga: 5 Kata dalam Bahasa Makassar Ini Mirip dengan Bahasa Malaysia

2. Budal 

pixabay.com/geralt

Kata budal dalam bahasa Bali dan Bahasa Jawa memiliki arti yang begitu berlawanan, nih. Dimana pada bahasa Bali, kata budal mempunyai arti pulang (sudah pulang). Sedangkan dalam bahasa Jawa, kata budal berartikan berangkat, lho.

Ilustrasi kesalahpahaman dapat terjadi saat kamu sedang menunggu seseorang lalu bertanya apakah orang yang kamu tunggu sudah budal (berangkat dalam bahasa Jawa) tapi yang menjawab malah menangkapnya sebagai bahasa Bali, dan menjadi iya sudah budal (yang berati sudah pulang). Saat itu kamu hanya bisa menunggu seseorang yang tak akan pernah muncul, deh!

3. Cokot 

instagram.com/hedi_yunus

Baik dalam bahasa Bali maupun bahasa Jawa, kata cokot bermaknakan suatu kata kerja. Yang mana pada bahasa Bali, kata cokot artinya pegang. Sedangkan dalam bahasa Jawa, kata cokot memiliki arti gigit. Bisa dibayangkan jika salah tangkap artinya yaitu ketika kamu minta tolong untuk cokot (sebagai pegang) lalu yang kamu ajak bicara menangkap dengan arti cokot (sebagai menggigit) kamu. Wah, pastinya sakit tapi lucu, ya!

4. Mbok 

pixabay.com/edsavi30

Kata mbok dalam bahasa Bali dan bahasa Jawa ini kaitannya dengan umur yang melekat pada diri seseorang, nih. Dimana jika pada bahasa Bali, kata mbok berartikan panggilan untuk kakak perempuan. Sedangkan dalam bahasa Jawa, kata mbok mempunyai makna panggilan bagi seorang ibu.

Maka, ketika kamu memiliki niat memanggil seorang kakak perempuan dengan sebutan mbok namun lawan bicaramu menangkapnya sebagai bahasa Jawa, yang ada ia akan tersinggung karena merasa terlihat sudah tua layaknya seorang ibu-ibu, lho!

Baca Juga: 12 Pasangan Kata Bahasa Jawa yang Berlainan Arti, Kowe Kudu Weruh!

Verified Writer

Melinda Fujiana

Instagram : @melindaf__ Wish ur day always shine as a star!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya