TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketahui Pengertian, Proses, Bentuk, dan Faktor dari Perubahan Sosial

Yuk, simak!

ilustrasi berada di tengah masyarakat (pexels.com/Kaique Rocha)

Gak sedikit orang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan tanpa merasa kesulitan. Namun, ada pula orang yang sulit beradaptasi dengan perubahan sosial sehingga kerap merasa gak nyaman saat berada pada suatu lingkungan, yang mungkin menurut mereka berbeda dan sudah sangat berubah.

Kondisi tersebut biasa disebut dengan perubahan sosial. Lantas, mengapa ada yang namanya perubahan sosial? Berikut penjelasan lengkap mengenai perubahan sosial yang perlu kamu ketahui.

1. Pengertian perubahan sosial

ilustrasi masyarakat (pexels.com/Skitterphoto)

Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang mengubah tata kehidupan masyarakat, yang berlangsung terus-menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah. Karena pada hakikatnya, manusia gak bisa berhenti pada satu titik tertentu sepanjang masa, yang artinya mereka akan selalu mengalami perubahan.

Selain itu, setiap manusia juga memiliki sifat dasar yang selalu gak pernah merasa puas. Jadi, wajar jika manusia terus berkembang dan melakukan banyak perubahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perubahan sosial bisa diketahui pengertiannya menurut para sosiolog. Salah satunya adalah Max Weber yang mengungkapkan bahwa perubahan sosial diartikan sebagai situasi yang terjadi di masyarakat, yang diakibatkan oleh ketidaksamaan dengan unsur-unsur sosial yang ada.

Baca Juga: 5 Cara Melatih Skill Bersosialisasi, untuk Jaga Hubungan Sosial!

2. Proses terjadinya perubahan sosial

Ilustrasi kerumunan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Setelah mengetahui pengertian perubahan sosial, kamu juga perlu mengetahui bagaimana perubahan sosial tersebut bisa terjadi di masyarakat. Berikut ini proses perubahan sosial yang bisa terjadi di masyarakat dalam kondisi dan jangka waktu tertentu.

1. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran berbagai unsur pembentuk sosial dan kebudayaan, yakni ide, keyakinan, dan hal lainnya. Penyebaran ini bisa dilakukan dari individu ke individu atau kelompok yang lebih besar dari itu. Proses difusi dibagi menjadi dua, yakni difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.

2. Akulturasi
Akulturasi adalah proses perubahan sosial yang terjadi karena masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam sekelompok masyarakat, sehingga unsur budaya asing itu diterima dan disesuaikan dengan kebudayaan asli masyarakat tertentu. Budaya asing masuk dan bisa diterima masyarakat tergantung dari bagaimana cara masuk budaya tersebut dan jangka waktu penyesuaian tertentu.

3. Asimilasi
Asimilasi adalah proses perubahan sosial yang timbul jika ada dua individu atau kelompok dengan latar budaya yang berbeda, kemudian berinteraksi dengan intensi dalam jangka waktu yang lama.

Proses perubahan sosial ini kemudian akan menghilangkan budaya tersebut atau mengurangi perbedaan antargolongan masyarakat. Asimilasi muncul agar mencapai suatu tujuan yang sama demi kepentingan bersama.

4. Akomodasi
Akomodasi adalah proses perubahan sosial yang menunjukkan keseimbangan dalam hubungan sosial antargolongan, yang berkaitan dengan norma atau nilai yang berlaku di masyarakat.

3. Bentuk-bentuk interaksi sosial

Ilustrasi kerumunan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Setelah mengalami proses perubahan sosial, maka terciptalah perubahan sosial baru yang bermacam-macam, sesuai kondisi yang terjadi. Berikut ini bentuk-bentuk perubahan sosial:

1. Evolusi dan Revolusi

  • Evolusi: perubahan sosial yang terjadi dengan memakan waktu yang sangat lama dan tanpa ada kehendak dari masyarakat itu sendiri. Perubahan sosial evolusi kemudian dipengaruhi oleh dorongan masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap perkembangan yang terjadi saat itu.
  • Revolusi: perubahan sosial yang terjadi dalam jangka waktu yang cepat dan tidak direncanakan sebelumnya. Jadi, revolusi adalah perubahan sosial kebalikan dari evolusi.

2. Direncanakan dan Tidak Direncanakan

  • Perubahan yang direncanakan: Perubahan sosial ini dikatakan direncanakan karena telah terjadi perubahan sesuai dengan yang diperkirakan atau direncanakan oleh pihak yang membuat perubahan. Pihak yang membuat perubahan itu disebut agent of change.
  • Perubahan yang tidak direncanakan: Perubahan sosial dikatakan tidak direncanakan karena terjadi di luar perkiraan atau tanpa perencanaan terlebih dahulu. Biasanya, perubahan sosial yang tidak direncanakan akan ditentang oleh masyarakat yang bersangkutan atau diperdebatkan kehadirannya.

3. Perubahan Kecil dan Besar

  • Perubahan kecil: biasanya terjadi pada unsur perubahan yang tidak memiliki pengaruh yang berarti, contohnya fashion dan lifestyle.
  • Perubahan besar: biasanya memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat karena kehadirannya. Selain itu, perubahan sosial yang besar memerlukan keterlibatan masyarakat banyak sehingga menimbulkan reaksi dan pertentangan dari banyak kalangan. Itu artinya perubahan sosial tersebut penting dan besar.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Orang Curhat Masalah Rumah Tangga di Media Sosial

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya