TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Mengatasi Burnout untuk Mahasiswa, Perlu Datangi Terapis?

Jangan terlalu memaksakan diri!

ilustrasi burnout (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Burnout merupakan suatu kondisi stres di mana seseorang merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional terhadap apa yang dikerjakannya. Kondisi ini bisa juga terjadi kepada mahasiswa, sebagai akibat dari banyaknya tuntutan dan tekanan yang mereka hadapi.

Biasanya, ini disebabkan karena kelelahan dengan beban perkuliahan, penurunan nilai akademik, tuntutan sosial, target lulus, dan sebagainya. Jika dibiarkan, kondisi tersebut akan turut memengaruhi kesehatan mental seperti stres, depresi, gangguan kecemasan, dan lainnya.

Nah, biar gak makin buruk, di bawah ini ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk mengatasi burnout pada mahasiswa. Yuk, perhatikan!

1. Olahraga dan istirahat yang cukup

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Deadline tugas yang menumpuk, gak jarang membuat banyak mahasiswa rela mengorbankan banyak waktu istirahatnya supaya bisa menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Sayangnya, hal tersebut bisa membuat tubuhmu merasa kelelahan dan burnout. 

Dikutip The Best School, Genevieve Carlton, asisten profesor di Universitas Louisville, memaparkan hasil studi dari National Sleep Foundation yang menyebutkankurang tidur bisa menyebabkan menurunnya fungsi kognitif. Untuk mengatasinya, Carlton menyebut bila sebaiknya tidur yang cukup dan tingkatkan aktivitas fisik, karena keduanya berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik.

Gak perlu aktivitas yang terlalu berat, kamu cukup berjalan lebih banyak atau mengunjungi gym kampus sekali dalam seminggu. Kemudian, jika bagimu tidur selama 7-9 jam per hari cukup sulit dilakukan, maka ciptakanlah jam tidur yang konsisten setiap harinya.

Selain itu, pastikan juga tidur dalam keadaan kamar yang gelap dan sunyi guna menciptakan kualitas tidur yang lebih baik lagi. Coba lakukan ini biar momen tidurmu lebih nyenyak dan menyehatkan, ya!

2. Tetapkan tujuan yang masuk akal

ilustrasi menetapkan tujuan (pexels.com/Startup Stock Photos)

Saat ini, kamu mungkin gak ingin menyia-nyiakan waktu berhargamu selama jadi mahasiswa. Hal tersebut membuatmu jadi sosok yang sangat aktif, mengikuti banyak kelas, organisasi, hingga bekerja paruh waktu. Kamu cenderung memaksakan diri dan gak jarang aktivitas harian yang berlebihan itu membuatmu kewalahan.

Gak ada yang salah dengan berusaha untuk jadi sosok yang lebih baik. Tapi, jangan sampai kamu menetapkan terlalu banyak tujuan, tanpa melakukan pendekatan realistis dan mempertimbangkan kondisi tubuhmu.

Carlton menyarankan, "Alih-alih mengemas jadwalmu atau mencoba menjejalkan final dalam satu malam, tetapkan ekspektasi yang lebih masuk akal. Misalnya, mahasiswa tahun pertama gak boleh mengambil beban tambahan dan tetap berharap mengharapkan IPK 4.0. Menambahkan jadwal magang di saat jadwal yang padat, bisa berdampak pada kesehatan mental".

Baca Juga: 5 Penyebab Kamu Stres dan Burnout, Pahami!

3. Fokus pada manajemen waktu

ilustrasi belajar (pexels.com/Monstera)

Banyak mahasiswa yang terlalu ambisius dengan mengambil banyak pekerjaan sampingan dan melakukan proyek besar, tanpa mempertimbangkan berapa banyak waktu yang mereka habiskan. Gak jarang, itu membuat mereka merasa overwhelmed, bahkan sebelum mereka memulainya dan berakhir pada menunda pekerjaan.

Sehingga, untuk bisa mengatasinya kamu perlu melakukan manajemen waktu yang baik. Carlton mengungkapkan, keterampilan manajemen waktu bisa membantu mahasiswa bekerja secara lebih efisien dan efektif.

"Berikan lebih banyak waktu daripada yang kamu butuhkan dan hindari menunda-nunda. Penelitian menunjukkan, bahwa penundaan kronis bisa menyebabkan stres kronis, kecemasan, penyakit, dan kesehatan yang buruk," imbuhnya.

4. Lakukan self care dan self reward

ilustrasi self care (pexels.com/Eugenio Felix)

Lebih menyayangi diri dengan melakukan self care dan self reward bisa membantu kamu mengatasi burnout. Leah Rockwell, konselor profesional, dilansir Choosing Therapy, menyarankan untuk membangun rencana melakukan self care.

Misalnya, melakukan terapi mingguan, jalan-jalan dengan teman, meminum kopi, atau memulai hobi baru. Luangkan waktu khusus buat memanjakan diri setelah aktivitas fisik yang melelahkan.

"Ketika kamu beristirahat, tinggalkan kampusmu di kampus. Hindari membawa stres tugas atau tenggat waktu ke dalam kegiatan lain. Beri dirimu istirahat mental dari kegiatan akademik, sehingga kamu bisa kembali dengan perasaan yang lebih segar," kata Carlton.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Mengalami Burnout dalam Mencari Pasangan, Putus Asa?

Verified Writer

Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya