TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Culture Shock yang Akan Dirasakan Mahasiswa Baru, Relate Banget!

Siap menghadapi banyak hal baru?

ilustrasi mahasiswa perguruan tinggi (pexels.com/Stanley Morales)

Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa baru merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi setiap orang. Perlu dipahami dalam melakoni status sebagai pelajar di perguruan tinggi, terdapat beragam culture baru yang belum pernah ditemukan selama bersekolah di SD hingga SMA.

Penasaran apa saja culture shock yang akan dirasakan mahasiswa baru dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan di bawah ini!

1. Mahasiswa yang akan mengejar dosen

ilustrasi belajar di kelas (pexels.com/fauxels)

Di bangku sekolah dasar hingga SMA, kita akan terbiasa dengan awasan langsung dari guru. Apabila kita tidak hadir, guru akan mencari tahu keberadaan kita bahkan menghubungi kedua orangtua.

Namun, hal tersebut tidak akan ditemukan lagi di perguruan tinggi, sebab sebagai mahasiswa kita akan mengurus diri sendiri secara mandiri. Dosen tidak akan peduli apa yang terjadi pada kita. Jadi, apa pun yang diminta dosen sudah seharusnya kita kerjakan dengan sebaik mungkin.

2. Titip absen adalah hal biasa yang ditemukan

ilustrasi belajar di kelas (pexels.com/Pixabay)

Fenomena titip absen atau biasa disingkat dengan tipsen merupakan budaya yang akan ditemukan di perguruan tinggi. Tipsen biasanya dilakukan oleh mahasiswa yang tidak hadir di kelas, tapi ingin tetap tertulis hadir dalam buku absen.

Jangan kaget, fenomena ini memang sudah menjamur di bangku perkuliahan. Kamu dapat mengatasi titip absen ini dengan mengajak temanmu yang malas menghadiri kelas.

Baca Juga: 5 Manfaat Magang untuk Mahasiswa saat Kuliah, Perluas Koneksi!

3. Kehidupan mahasiswa yang bebas

ilustrasi mahasiswa yang berlibur (pexels.com/Helena Lopes)

Memasuki bangku perkuliahan akan bersamaan dengan umur seseorang yang sudah menginjak masa dewasa. Dengan umur yang berada di awal kepala dua, kamu pasti masih proses mencari jati diri.

Kebebasan bagi orang dewasa adalah hal yang lumrah ditemukan. Dengan demikian, jangan kaget ketika kamu menemukan teman mahasiswamu yang hidupnya cukup bebas. Gak ada aturan jam malam, apalagi bagi mereka yang hidup di kost. 

Meski seperti itu, kamu tetap harus mengambil sisi positifnya dan jangan memandangnya dalam bingkai negatif. Yang terpenting juga jangan meniru langkah ini, ya!

4. Menyediakan buku belajar secara mandiri

ilustrasi mahasiswa membawa buku pelajaran (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di SD hingga SMA, buku pelajaran akan disediakan oleh pihak sekolah. Namun berbeda dengan di bangku perkuliahan, di mana keseluruhan fasilitas pendukung belajar menjadi tanggung jawab mahasiswa masing-masing.

Kamu dituntut untuk dapat menyediakan buku pelajaran secara mandiri. Untuk dapat mengatasi culture shock ini, silakan berkonsultasi dengan senior maupun dosen perihal tempat di mana bisa menemukan buku-buku tersebut.

5. Perbedaan jam belajar

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Yan Krukov)

Jam belajar di perguruan tinggi akan sangat berbeda dengan apa yang kita jalani selama 12 tahun di bangku sekolah. Di perkuliahan, jumlah kelas akan semakin berkurang sehingga otomatis jam belajar di kelas juga menyesuaikan.

Setiap hari, biasanya hanya ada 3 kelas dengan total pembelajaran 6 jam. Sedangkan waktu di sekolah, kita harus full berada di kelas sejak jam 7 pagi hingga jam 2 siang. Berbeda banget, bukan?

Baca Juga: 7 Step Skincare Rutin Buat Mahasiswa, Tetap Glowing Meski Sibuk Kuliah

Verified Writer

Nurul Huda Rahmadani

cats

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya