Putus Cinta di Saat Penulisan Skripsi, Inilah yang Akan Terjadi
Ketika pujaan hati, memutuskan untuk pergi.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyandang status sebagai mahasiswa tingkat akhir, masa-masa penulisan skripsi ibarat sebuah medan perang yang harus dilewati oleh para pejuang gelar sarjana. Bisa dibayangkan seperti apa pertempuran sengit yang berlangsung. Lupa mandi, perut tak di isi, tidur di pagi hari, terbawa ke dalam mimpi, dosen pembimbing sulit di hubungi, dan masih banyak lagi.
Medan perang ini sangat menguras tenaga dan pikiran, lalu bagaimana jika situasi tersebut dilalui dengan keadaan hati sedang gundah gulana. Ketika sedang serius "membedah" satu teori, tiba-tiba ponsel berdering. Saat diperiksa ternyata ada sms masuk dari pujaan hati yang isi nya kekasih hati memutuskan untuk pergi. Jauh-jauh hari sebelum memulai skripsi, kekasih hati sudah mengabari bahwa orang tua tak merestui hubungan yang sedang di jalani.
Diawal-awal pertempuran, hubungan yang tak direstui menjadi penyemangat untuk segera menyelesaikan skripsi. Dalam pikiran tertanam konsep, setelah wisuda dan mendapatkan kerja restu itu pasti akan datang juga. Lalu bagaimana rasanya ketika kekasih hati memutuskan pergi disaat skripsi sama sekali belum jadi?
Mengkaji teori pendapat para ahli seperti mengkaji tulisan alien
Teori dan skripsi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Teori adalah rangkanya skripsi. Supaya bisa memahami teori yang digunakan, cara terbaik adalah dengan mengkaji teori tersebut. Memahami teori sangat penting dalam membentuk isi dan kualitas skripsi. Putus cinta disaat masa-masa penulisan skripsi, mengkaji teori membuatmu merasa sedang mengkaji tulisan alien. Jangankan mencoba untuk mengkaji, membacanya saja rasanya sudah tak sangggup lagi!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.