TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kalimat Ini Kadang Bikin Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Gemas!

#EdFunFact Paling bikin geli-geli gemas sih nomor 4

Pexels/Jupen

Program studi Pendidikan Bahasa Inggris membekali mahasiswanya keilmuan yang tak hanya di ranah kebahasaan seperti Sociolinguistics, Psycholinguistics, Semantics, Pragmatics, dan lainnya (ataupun susatra seperti drama) saja melainkan juga menanamkan jiwa pendidik melalui serangkaian mata kuliah dasar kependidikan seperti Psikologi Pendidikan hingga Perkembangan Peserta Didik, serta Praktek Lapangan Kependidikan di sekolah-sekolah mitra.

Nah, agaknya beberapa kalimat berikut ini langganan singgah di telinganya anak Pendidikan Bahasa Inggris, nih. Iya gak?

1. "Wah, pasti jago banget nih bahasa Inggrisnya, ya."

Pexels/Huy ProShoot

Anggapan pertama yang terlintas di benak awam tentang mahasiswa-mahasiswa yang berkuliah di program studi Pendidikan bahasa Inggris maupun Sastra Inggris bahkan bahasa asing lainnya adalah mereka tentunya fasih menggunakan bahasa asing tersebut.

Faktanya, tak semua mahasiswa jurusan bahasa asing yang memang piawai mengaplikasikan bahasa asing yang mereka dalami di bangku perkuliahan tersebut, lho. Sebab terdapat empat keterampilan berbahasa yang tidak semua orang akan mengampunya dengan sempurna. Mungkin saja dia lebih andal di salah satu dari listening, reading, speaking, dan writing tersebut.

Selain itu, ada pula yang memang sedari awal sudah memiliki dasar yang cukup mantap untuk bahasa Inggris sehingga menjadi salah satu alasan untuk melanjutkan studi ke jurusan bahasa Inggris. Sebaliknya, ada juga yang memang lulus jalur ujian tulis (seperti SBMPTN) yang tidak mengukur perolehan skor mata uji bahasa Inggris saja melainkan dengan akumulasi skor mata ujian lain secara keseluruhan.

2. "Enak ya kalau jalan-jalan ke luar negeri gak perlu tour guide lagi."

Pexels/Porapak Apichodilok

Ada benarnya juga, sih. Bagi mahasiswa yang memang terbilang cukup fasih berbahasa Inggris akan sangat menguntungkan ketika berpelesir ke negara yang berpenutur bahasa Inggris sebab tak mengandalkan jasa penerjemah.

Nah, keuntungan lainnya adalah peluang untuk melanjutkan studi ke luar negeri juga akan lebih besar sebab salah satu syarat kecakapan berbahasa asing telah dikuasai dengan lebih mantap. Apalagi bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai di mana-mana.

3. "Lagi sibuk gak? Bantuin terjemahkan abstrak, dong."

Pexels/CC0 License

Sudah jadi makanan harian bagai mahasiswa jurusan bahasa Inggris untuk diminta menerjemahkan abstrak atau jurnal rekan-rekannya di jurusan lain.

Di satu sisi, hal ini bisa menjadi bumerang, nih. Pasalnya menerjemakan jurnal tidak semudah membalikkan telapak tangan, lho. Apalagi jurnal-jurnal science yang penuh dengan terminologi khusus dimana tentu saja sama halnya dengan si penerjemah juga harus menggali informasi terkait jurnal yang ditanganinya tersebut untuk menemukan kosa kata yang sepadan. Terjemahkan jurnal medis, jadi belajar soal medis juga!

Terkadang, orang yang meminta bantuan tersebut justru mendesak untuk cepat diselesaikan padahal mahasiswa bahasa Inggris juga memiliki segudang tugas kuliah yang bikin pusing. Jika terkesan lalai dalam menerjemahkan jurnal tersebut, maka dilabeli tidak kompeten sebab bukankah sudah menjadi santapan rutin melahap kosakata bahasa Inggris.

Tak hanya itu, terkadang rekan-rekan sejawat masih berasumsi sepele terhadap terjemahan abstrak sehingga hanya membalasnya dengan ucapan 'terima kasih'. Padahal, itu adalah ladang penghasilan tambahan bagi mahasiswa jurusan bahasa Inggris, lho. Bukannya matrealistis, tapi realistis. Mau ditagih pun segan. Duh, serba salah.

4. "Kalau I Love You artinya apa, Miss/Mister?"

Pixabay/maura24

Nah, ini pastinya menjadi pertanyaan paling lazim yang pernah ditemui mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris ketika melaksanakan Praktek Lapangan Kependidikan di sekolah mitra, nih.

Terutama sekali ketika praktek mengajar di SMA dan sederajat. Agaknya jarak umur yang tak terlampau jauh apalagi didukung pula dengan visual yang menarik dari guru magang tersebut menjadi latar belakang dari hal tersebut, ya.

Gombalan-gombalan receh semacam itu yang membuat mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris kadang jengah tapi juga geli-geli gemas lantaran hal itu dilayangkan oleh anak usia remaja. Ataupun ketika berkenalan dengan teman jurusan lain, gombalannya masih belum berubah, duh.

Verified Writer

Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya