Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pada prosesnya menyelesaikan skripsi memang tidak mudah. Apalagi jika sudah terserang oleh kebiasan menunda atau prokrastinasi. Biasanya mahasiswa mengalami prokrastinasi saat mengerjakan skripsi, dipengaruhi oleh minimnya motivasi, banyak tugas lain, dan belum bisa mengatur waktu.
Padahal menunda mengerjakan skripsi akan menghambat kemajuan diri menuju waktu kelulusan. Saat kamu menunda, tanpa disadari waktu akan berlalu begitu cepat, sehingga membuat diri merasa menyesal. Oleh karena itu, kebiasaan menunda-nunda perlu diatasi. Nah, berikut tips untukmu agar bisa keluar dari zona prokrastinasi.
Baca Juga: 5 Cara Atasi Prokrastinasi bagi Pelajar, Tugas Anti Menumpuk!
1. Terapkan metode time blocking
ilustrasi waktu (unsplash.com/Luke Chesser) Time blocking adalah metode manajemen waktu dengan mengalokasikan waktu dalam blok-blok khusus untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu, termasuk skripsi. Pada setiap blok waktu yang ada, kamu harus berkomitmen untuk mengerjakan aktivitas atau tugas sesuai waktu yang telah ditentukan. Sikap komitmen penting untuk dimiliki, supaya mencapai hasil yang maksimal.
Menerapkan metode time blocking saat mengerjakan skripsi, membantumu tetap focus, menghindari gangguan, dan mengurangi kecenderungan untuk multitasking. Hal ini bermanfaat juga dalam menciptakan pola kerja yang lebih terstruktur dan efisien. Sehingga dapat mengatasi prokrastinasi dan meningkatkan kemajuan dalam mengerjakan skripsi.
2. Temukan partner skripsian
ilustrasi teman (unsplash.com/Matheus Ferrero) Mengatasi sikap menunda-nunda untuk mengerjakan skripsi memang sulit, apalagi jika menghadapinya seorang diri. Oleh sebab itu, diperlukan juga dorongan dari pihak eksternal atau orang lain. Cobalah cari dan temukan seseorang yang bisa menjadi partner skripsimu. Teman dekat atau teman seangkatan yang sedang berjuang untuk menyelesaikan skripsinya, dapat dijadikan partner ideal untuk saling menguatkan dan mendukung.
Namun, kamu harus memastikan bahwa dirimu nyaman untuk berdiskusi dan bertukar cerita padanya, dengan begitu kamu tidak akan merasa sendiri menghadapi liku-liku perskripsian. Selain itu, kamu dapat membuat kesepakatan untuk tidak menunda, buatlah juga konsekuensinya jika melakukan penundaan yang disebabkan oleh diri sendiri. Sehingga, kamu bisa lebih bertanggung jawab dan fokus pada tujuan, yaitu menyelesaikan.
Baca Juga: 7 Tips Pilih Judul Skripsi untuk Mahasiswa Akhir
3. Kerjakan tanpa bergantung mood
ilustrasi mood (unsplash.com/Nik) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Mood atau suasana hati seseorang seringkali berubah-ubah. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa saat mengerjakan skripsi adalah menunggu mood yang bagus baru mulai bekerja. Padahal hal tersebut berperan dan menjadi hal yang menyebabkan prokrastinasi.
Maka, jangan pernah mengandalkan mood saat mengerjakan sesuatu, termasuk skripsi. Pahamilah bahwa mengerjakan skripsi adalah tugas dan tanggung jawabmu, paksa diri untuk tetap mengerjakan tanpa menunggu mood yang bagus. Kamu tetap harus produktif mengerjakan skripsi, agar cepat menyelesaikan study.
4. Ketahui penyebab penundaan
ilustrasi rumus (unsplash.com/Dan Cristian Pădureț) Supaya bisa mengatasi dengan baik, kamu perlu mengidentifikasi yang menjadi penyebab penundaan dalam mengerjakan skripsi. Setiap orang tentu memiliki penyebab yang berbeda-beda, misalnya terlalu banyak distraksi, kebingungan perihal topik dan rumus tertentu, atau memang dilanda rasa malas. Mengidentifikasi akar masalah prokrastinasi dapat membantumu untuk mengatasinya secara tepat dan lebih efektif.
Catatlah setiap hal yang menjadi penyebabnya, setiap kali kamu merasa menuda. Misalnya, kamu menunda disebabkan tidak memahami topik dan rumusnya dengan baik, maka perbanyaklah sumber belajar. Selain itu, berdiskusilah dengan temanmu dan jangan lupa bertanya pada dosen pembimbing untuk membantumu mengatasi hal tersebut.
Baca Juga: 7 AI yang Bisa Bantu Mengerjakan Skripsi, Jadi Cepat Selesai
