TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Membuat Jurnal Penyesuaian, Fungsi, dan Contohnya!

Cara membuat jurnal penyesuaian

Ilustrasi membuat jurnal penyesuaian (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Kalau kamu bekerja di bidang akuntansi dan keuangan, pasti sudah gak asing dengan jurnal penyesuaian. Secara umum, jurnal penyesuaian adalah jurnal untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan/akun di akhir periode.

Lantaran bagian dari proses pencatatan, ada cara khusus untuk menyusun jurnal ini. Buat kamu yang ingin tahu lebih lanjut, berikut contoh hingga cara membuat jurnal penyesuaian.

1. Apa itu jurnal penyesuaian?

Ilustrasi akuntan (pexels.com/@rodnae-prod)

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang disusun pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan/akun. Dengan adanya jurnal ini, akan menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan. Jurnal penyesuaian digunakan dalam akuntansi pemerintah maupun akuntansi komersial.

Jurnal ini akan dibuat di akhir periode untuk melengkapi laporan keuangan yang memerlukan perubahan dan pemutakhiran. Jurnal penyesuaian biasanya akan bersinggungan dengan akun pendapatan atau bebas serta akun aset dan kewajiban. Tujuannya, untuk memenuhi konsep periodisitas dan prinsip penandingan atau matching cost against revenue.

Baca Juga: 5 Manfaat Menulis Jurnal bagi Kesehatan Mental Seseorang 

2. Tujuan dan fungsi jurnal penyesuaian

ilustrasi membuat jurnal (pexels.com/ketutsubiyanto)

Jurnal penyesuaian berfungsi untuk memutakhirkan akun pada akhir periode akuntansi. Tentunya jurnal ini dibuat dengan tujuan tertentu. Apa saja tujuan tersebut?

  • Supaya akun riil yakni harta, kewajiban, dan modal pada akhir periode menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
  • Supaya akun nominal yakni akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode serta menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

Jurnal ini disusun dengan berbagai urgensi untuk memenuhi kebutuhan akuntan perusahaan. Lalu apa saja sih fungsi dari jurnal ini? Berikut di antaranya:

  • Menentukan akun nominal (akun pendapatan beserta bebannya) selama suatu periode dan mengetahui kondisi yang sebenarnya dari akun tersebut.
  • Memperkirakan nominal (pendapatan beserta beban) yang sebenarnya dalam satu periode yang dimaksud.
  • Menentukan saldo catatan yang dimasukkan dalam akun buku besar di akhir periode, sehingga estimasi saldo kewajiban maupun harta akan memperlihatkan jumlah yang sebenarnya.
  • Mengetahui situasi sebenarnya dari akun riil (harta, kewajiban dan modal) di penghujung periode yang dimaksud.

3. Contoh jurnal penyesuaian

Contoh jurnal penyesuaian (IDN Times/Abigail Putra)

Jurnal penyesuaian memuat seluruh akun yang harus disesuaikan. Pencatatan harus dilakukan secara sistematis dan berurutan, sehingga memudahkan akuntan jika perlu memindahkannya ke neraca lajur.

Gambar di atas adalah contoh dari jurnal penyesuaian. Di dalamnya menjelaskan semua akun yang perlu disesuaikan di akhir periode oleh perusahaan. Pembuatannya harus teliti agar tidak terjadi kesalahan hitung atau input data. Pasalnya, jurnal ini akan memengaruhi laporan keuangan perusahaan.

Baca Juga: 5 Alternatif Jurnal untuk yang Gak Suka Curhat lewat Tulisan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya