TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Etnosentrisme: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Contoh!

Pandangan negatif terhadap kebudayaan lain

Ilustrasi perbedaan (pexels.com/cottonbro studio)

Sifat atau pandangan etnosentrisme kerap dijumpai dalam kehidupan sekitar kita. Apalagi kita hidup di masyarakat yang sangat majemuk. Jadi sikap-sikap seperti itu sering tak terhindarkan. Secara umum, etnosentrisme adalah pandangan negatif terhadap budaya lain.

Untuk kamu yang ingin lebih jelas mengenai penjelasannya, dalam artikel kali ini akan dibahas secara lengkap. Yuk, simak di bawah ini sampai selesai!

1. Apa itu etnosentrisme?

Ilustrasi diversity (unsplash.com/Aarón Blanco Tejedor)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri. Biasanya hal ini disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lainnya.

Dalam buku Komunikasi Antarbudaya Dahulu, Kini, dan Nanti (2022) oleh Sihabuddin dan Lilik Hamidah, etnosentrisme adalah paham di mana suatu kebudayaan atau kelompok suku bangsa lebih superior dibanding kelompok lain. Paham ini melahirkan sikap 'kami' dan 'mereka'. Bahkan bisa memunculkan subkultur baru yang berasal dari suatu kebudayaan.

Baca Juga: Kominfo Ajak Membangun Budaya Digital lewat Sinergi Budaya Lokal

2. Penyebab munculnya etnosentrisme

Ilustrasi diversity (pexels.com/@rethaferguson)

Ada beberapa penyebab umum yang kerap memunculkan sikap etnosentrisme di masyarakat. Hal ini bahkan bisa memicu gesekan dan menimbulkan konflik yang bersifat sara. Mengutip laman Ensiklopedia Universitas Sains & Teknologi Komputer (Stekom), berikut beberapa faktor pemicu sikap ini.

Sejarah

Ketika individu punya kaitan erat dengan sejarah keluarga di masa lalu mengenai suatu peristiwa perkembangan identitas, maka dirinya akan merasa memiliki kebudayaan tersebut. Berbagai identitas tersebut berupa bahasa, kebiasaan, hingga peristiwa masa lalu.

Multikulturalisme

Terjadi ketika kondisi lingkungan sosial yang beragam, terkadang timbul perasaan untuk membandingkan hingga terjadi konflik. Hal ini disebabkan karena beberapa kebudayaan saling bertemu.

Situasi Politik

Muncul dari buah pikiran seseorang atau kelompok untuk mencapai suatu kekuasaan yang dilegitimasi. Biasanya akan timbul perasaan fanatisme terhadap identitas yang melekat pada dirinya. Hal ini karena politik sering dianggap wadah untuk melancarkan kepentingan pribadi dan kelompok.

Loyalitas

Timbul ketika budaya yang kuat membuat individu yang berada dalam kelompok memiliki rasa loyalitas dan lebih dalam. Mereka akan cenderung mengikuti norma dan mengembangkan hubungan dengan anggota terkait.

3. Dampak positif dan negatif etnosentrisme

Ilustrasi diversity (pexels/mentatdgt)

Sikap atau pandangan etnosentrisme bisa memberikan sejumlah dampak di masyarakat. Mengutip Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Sosiologi oleh Kemdikbud, berikut beberapa dampak positif dan negatif dari etnosentrisme.

Dampak positif:

  • Mendorong dan menguatkan kelompok yang sama karena kesamaan latar belakang sejarah yang sama.
  • Menjaga keaslian dan keutuhan budaya sendiri.
  • Meningkatkan semangat cinta atas budaya sendiri.
  • Memperkuat persatuan dan kesatuan suatu kelompok.

Dampak negatif:

  • Menghambat hubungan antarsuku bangsa, proses asimilasi, dan integrasi sosial.
  • Menimbulkan konflik dalam masyarakat, baik antarindividu atau kelompok.
  • Menimbulkan diskriminasi pada bidang tertentu.
  • Berpotensi memunculkan aliran politik tertentu.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Wisata Budaya Pasar Keramat di Mojokerto

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya