TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fanatisme: Definisi, Ciri-ciri, Jenis, Dampak, dan Pencegahan!

Memiliki obsesi yang berlebihan

Ilustrasi fanatisme fans Timnas Argentina (pexels.com/Alvaro Camacho)

Pada dasarnya, fanatisme adalah perilaku seseorang yang terobsesi terhadap sesuatu secara berlebihan. Hal ini bisa macam-macam, mulai dari agama, ajaran tertentu, politik, olahraga, dan seterusnya. Perilaku ini juga memiliki dampak buruk hingga gangguan mental.

Pada dasarnya, memiliki ketertarikan terhadap sesuatu tidak dilarang. Tapi, jika itu berlebihan, juga tidak baik. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai fanatisme.

1. Pengertian fanatisme

ilustrasi fans fanatik (pexels.com/Yan Krukov)

Sikap fanatisme berhubungan dengan bentuk dedikasi yang menggebu-gebu dan tidak bersyarat terhadap sesuatu. Biasanya, sifatnya tidak pandang bulu, bahkan bisa menunjukkan kekerasan. Pasalnya, fanatisme bisa menciptakan suatu keyakinan dan pemahaman berupa kesetiaan, hubungan, pengabdian, loyalitas, kecintaan, dan lainnya.

Jadi jika coba disimpulkan, fanatisme adalah perilaku dengan sikap antusiasme dan kesetiaan yang berlebihan atau kepedulian seseorang terhadap suatu objek. Hal ini bisa berupa ajaran tertentu, seseorang, politik, hingga agama. Tentunya perilaku ini juga bisa memberikan dampak yang buruk bagi orang itu sendiri dan sekitarnya.

2. Ciri-ciri fanatisme

ilustrasi suporter yang fanatik (unsplash.com/Danilo Obradovic)

Kamu bisa mengenali sikap fanatisme dengan mudah dari ciri-cirinya. Mungkin beberapa ciri di antaranya kamu pernah menemui di lingkungan sekitarmu atau bahkan orang terdekat. Untuk itu, berikut beberapa ciri-ciri fanatisme.

  • Sulit berpikir secara logis dan rasional
  • Sulit menerima pendapat orang lain
  • Memiliki cara pandang yang sempit terhadap sesuatu
  • Bersemangat dalam mengejar sesuatu untuk tujuan tertentu

3. Jenis-jenis fanatisme

Ilustrasi fanatisme fans Timnas Argentina (pexels.com/Alvaro Camacho)

Banyak sekali bentuk sikap fanatisme di lingkungan sekitar kita. Umumnya, sikap ini muncul di dunia olahraga, politik, artis/public figure, agama sampai dengan gaya hidup. Berikut ini beberapa jenis dari fanatisme.

  • Fanatisme olahraga: Penggemar memiliki cara sendiri dalam menunjukkan rasa suka dan kesetiaannya pada kelompok olahraga yang didukung. Contohnya, memakai pakaian dan aksesori, menyanyikan yel-yel, membuat tato, dll.
  • Fanatisme publik figur: Sikap yang memiliki keyakinan, rasa memiliki, dan kesetiaan yang kuat serta tidak rasional terhadap artis yang diidolakan. Contohnya, penggemar yang menguntit atau stalking, menerobos masuk ke rumah artis, dll.
  • Fanatisme agama: Sikap ini bisa membutakan individu akan kebenaran, penyebab, dan penjelasan logis. Biasanya, individu ini akan melakukan proses doktrin dengan tujuan memenuhi kebutuhan atau keinginan kelompok atau organisasi tertentu.
  • Fanatisme gaya hidup: Perilaku yang membeli barang secara impulsif dan hedon demi memenuhi gaya hidupnya.

Baca Juga: Fragrance: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Bahayanya!

4. Dampak buruk fanatisme

Ilustrasi penggemar musik (Pexels.com/AntonBelitskiy)

Perilaku fanatisme tidak dianjurkan karena bisa menimbulkan dampak buruk. Pasalnya, hal ini bisa membuat seseorang berperilaku atau memiliki perasaan yang obsesif dan posesif terhadap sesuatu. Berikut ini dampak buruknya.

  • Mengubah kepribadian seseorang menjadi sulit menerima masukan, saran, pendapat, dan tidak toleransi
  • Mengubah perilaku seseorang menjadi pemarah, bahkan membenci orang yang punya pendapat berbeda
  • Mengubah pola pikir seseorang menjadi lebih egois serta narsis, hingga menganggap idolanya itu seperti pacarnya
  • Fanatisme bisa memecah belah kepercayaan, kelompok atau golongan, serta menimbulkan sikap ekstremisme, radikalisme, dan anarkisme

Baca Juga: Ilmu Komunikasi: Pengertian, Peminatan, dan Prospek Kerja

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya