TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Akulturasi dan Asimilasi, Lengkap dengan Contohnya!

Perbedaan akulturasi dan asimilasi

Ilustrasi kebudayaan di masyarakat (pexels.com/Danang DKW)

Asimilasi dan akulturasi adalah proses sosial yang ada di dalam kehidupan kita. Meskipun terlihat sama, tapi keduanya memiliki perbedaan mendasar. Lalu apa saja perbedaan akulturasi dan asimilasi?

Dalam artikel kali ini kita akan membahasnya secara lengkap. Berikut perbedaan akulturasi dan asimilasi, lengkap beserta pengertian dan contohnya!

1. Pengertian akulturasi dan asimilasi

kirab budaya sewu ingkung (IDN Times/Aji)

Sebelum membahas lebih jauh, kamu harus tahu dulu apa definisi dari akulturasi dan asimilasi. Perlu kamu ketahui, bahwa akulturasi dan asimilasi adalah dua konsep ketika seseorang memperbincangkan relasi antar etnik atau interaksi antara dua komunitas yang berbeda budaya. Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian masing-masing:

Akulturasi

Akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing ke dalam suatu masyarakat. Akulturasi adalah perubahan pola kebudayaan asli, tapi tidak menyebabkan hilangnya unsur dari kedua kebudayaan tersebut. Hal ini terjadi karena berbagai kebudayaan yang ada di dalam masyarakat.

Asimilasi

Asimilasi adalah penyesuaian (peleburan) sifat asli dengan sifat yang ada di lingkungan sekitar. Asimilasi merupakan pembauran dua kebudayaan yang melahirkan kebudayaan baru. Perubahan ini terjadi karena masyarakat punya latar belakang yang berbeda-beda dan hidup dalam satu lingkungan yang sama.

Baca Juga: Lima Tempat Ibadah Tri Dharma di Bali, Akulturasi Hindu dan Budha

2. Contoh akulturasi dan asimilasi

ilustrasi wayang (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Ada banyak sekali contoh akulturasi dan asimilasi di sekitar lingkungan kita. Bahkan, kamu pun mungkin ikut mengalaminya entah sadar atau tidak. Untuk lebih jelasnya berikut contoh akulturasi dan asimilasi yang ada di kehidupan kita.

Contoh dan proses akulturasi:

  • Adanya kesenian Gambang Kromong adalah salah satu bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia dan Tiongkok yang menjadi satu.
  • Pertunjukan wayang yang mengisahkan Mahabharata adalah bentuk akulturasi budaya Jawa dengan India Kuno. Di mana wayang berasal dari Jawa dan cerita Mahabharata berasal dari India kuno.
  • Masjid Menara Kudus tidak menghilangkan akulturasi kebudayaan Islam dengan Hindu. Tapi secara fungsinya, masjid tetap menjadi tempat ibadah umat Islam, namun secara arsitektur bangunannya berasal dari Hindu.
  • Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran, Yogyarakata adalah bentuk akulturasi kebudayaan Jawa dan Eropa. Di mana secara asitektur gereja ini masih kental dengan budaya Jawa.

Contoh dan proses asimilasi:

  • Masuknya musik dangdut karena adanya pengaruh musik Melayu dan India.
  • Perubahan gaya berpakaian saat ini yang mengikuti tren KPop atau negara barat.
  • Penggunaan bahasa Inggris dalam bahasa gaul untuk berkomunikasi.
  • Penggunaan baju koko yang awalnya identik dengan pakaian pria warga Tionghoa, tapi kini digunakan sebagai baju muslim untuk pria.

Baca Juga: 19 Produk Budaya Jabar Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya