TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

1 Oktober Hari Vegetarian Sedunia: Begini Sejarahnya

Untuk meningkatkan kesadaran akan gaya hidup vegetarian

ilustrasi vegetarian (Freepik.com/freepic.diller)

Di Indonesia, tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Namun, tahukah kamu kalau tanggal tersebut juga bertepatan sebagai Hari Vegetarian Sedunia?

Dipelopori oleh Komunitas Vegetarian Amerika Utara atau North American Vegetarian Society (NAVS), Hari Vegetarian Sedunia bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup vegetarian yang memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan maupun lingkungan.

Buat kamu yang penasaran dengan perayaan yang satu ini, berikut IDN Times sajikan informasi mengenai sejarah 1 Oktober sebagai Hari Vegetarian Sedunia!

1. Sejarah Hari Vegetarian Sedunia

ilustrasi makanan vegetarian (Freepik.com/jcomp)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Hari Vegetarian Sedunia pertama kali dicetuskan oleh NAVS pada 1 Oktober 1977. Sebenarnya, perayaannya tidak berlangsung selama sehari, melainkan sebulan penuh.

Itu sebabnya, bulan Oktober juga dikenal sebagai "Bulan Kesadaran Vegetarian". Mengapa masyarakat harus diberi kesadaran terkait pola hidup vegetarian?

Dilansir laman NAVS, pola makan vegetarian telah terbukti membawa manfaat bagi kesehatan tubuh, menyelamatkan nyawa hewan, dan membantu melestarikan bumi. Upaya tersebut nyatanya sejalan dengan misi NAVS sendiri.

Didirikan pada 1974, NAVS merupakan sebuah organisasi nirlaba bebas pajak yang mengadvokasi gaya hidup sehat, penuh kasih, dan cinta lingkungan. Secara spesifik, organisasi ini mengenalkan veganisme lewat pengadaan acara, literatur pendidikan, dan dukungan kepada para anggotanya.

Setelah berakhirnya Oktober sebagai Bulan Kesadaran Vegetarian, 1 November menyapa sebagai Hari Vegan Sedunia yang diperingati setiap tahun untuk mengampanyekan gaya hidup vegan serta meningkatkan kesadaran manusia supaya bersikap lebih ramah dengan hewan dan lingkungan.

Baca Juga: Kamu yang Vegetarian Pasti Paham dengan 9 Perjuangan Hidup Ini!

2. Manfaat menjadi vegetarian

ilustrasi makan sayur (freepik.com/yanalya)

Salah satu alasan yang mendasari kampanye diet vegetarian adalah manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Hal ini tak mengherankan karena sebagian besar produk yang dikonsumsi para vegetarian terdiri atas makanan berserat tinggi, seperti sayur-mayur dan buah-buahan, kacang-kacangan, dan makanan rendah glikemik.

Dilansir Healthline, apabila dijalankan dengan benar, gaya hidup vegetarian dapat membantu:

  • menjaga kesehatan jantung;
  • menurunkan risiko terkena kanker;
  • mencegah diabetes tipe 2;
  • menurunkan tekanan darah;
  • menguatkan tulang; dan
  • mengurangi gejala asma.

Di samping manfaat bagi kesehatan, pola makan vegetarian dipercaya lebih ramah terhadap kehidupan hewan dan kelestarian lingkungan. Dilansir Food and Nutrition, karena vegetarian tidak mengonsumsi daging, maka lebih banyak nyawa hewan yang terselamatkan.

Selain itu, gaya hidup ini lebih ramah lingkungan karena menanam tumbuhan tidak terlalu menghabiskan banyak sumber daya alam ketimbang beternak. Alhasil, diet vegetarian secara tidak langsung membantu menjaga ketersediaan air serta kualitas udara dan tanah.

Lebih lanjut, Food and Nutrition juga menyebutkan bahwa kamu bisa menghemat pengeluaran biaya kalau kamu menerapkan gaya hidup vegetarian, lho! Menurut sejumlah studi, makanan yang mengandung protein hewani dinilai lebih mahal daripada makanan nabati.

3. Apa perbedaan vegetarian dan vegan?

ilustrasi memasak sayur (Freepik.com/valeria_aksakova)

Vegetarian dan vegan kerap dikira sama. Padahal, keduanya berbeda. Dilansir Healthline, seseorang disebut sebagai vegetarian ketika dirinya tidak mengonsumsi daging, unggas, hewan buruan, ikan, kerang, maupun produk sampingan hasil penyembelihan hewan.

Dalam hal ini, sebagian besar nutrisi yang ia dapatkan berasal dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Namun, sekalipun tidak makan daging, vegetarian masih bisa mengonsumsi produk turunan dari hewan, misalnya susu, telur, dan madu.

Kalau vegan, bisa dibilang sebagai gaya hidup vegetarian yang lebih ketat. Sama seperti vegetarian, produk yang dikonsumsi vegan juga terdiri atas sayur, buah-buahan, hingga biji-bijian. Mereka juga pantang memakan daging, ikan, dan sejenisnya.

Namun, selain produk hewani langsung, diet vegan juga tidak memperbolehkan mengonsumsi produk sampingannya, mulai dari madu, telur, produk susu, gelatin, albumin, pepsin, hingga sejumlah vitamin D3.

Jadi, pantangan makanan vegan lebih banyak ketimbang vegetarian. Itu sebabnya, banyak tercipta kreasi makanan versi vegan, misalnya es krim vegan, burger vegan, hingga keju mozarella vegan.

Baca Juga: Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya