29 November Hari Solidaritas Internasional bagi Rakyat Palestina
Sebagai dukungan terbebasnya Palestina dari Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak 1977, seluruh dunia memperingati 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional Bagi Rakyat Palestina. Perayaan itu dilakukan untuk memberikan dukungan kepada Palestina yang saat ini masih berkonflik dengan Israel.
Sudah banyak opsi damai yang ditawarkan kepada kedua negara itu, namun belum bisa diwujudkan hingga kini. Apalagi, Israel masih belum ingin mengembalikan tanah yang dirampas sejak tahun 1918. Maka dari itu, peringatan 29 November lahir.
Inilah sejarah lahirnya Hari Solidaritas Internasional Bagi Rakyat Palestina. Begini kisahnya.
1. Diawali dari Deklarasi Balfour
Deklarasi Balfour dianggap sebagai pemicu terjadinya konflik antara Palestina dengan Israel. Bagaimana tidak? Dokumen itu berisi pernyataan tentang pengklaiman tanah Palestina oleh Yahudi.
Sepanjang Perang Dunia I (1914-1918), zionisme (organisasi penyatu orang-orang Yahudi yang bakal ditempatkan di Palestina) meminta Inggris dan Amerika untuk memberikan janji bahwa setelah Utsmaniyah yang menguasai Palestina mundur, wilayah Yerusalem akan diubah menjadi negara Yahudi.
Usaha zionis itu membuahkan hasil. Mereka mendapat dukungan penuh dari Inggris dan Amerika. Alasan mereka mendukungnya adalah tak lain untuk memenangkan Perang Dunia I.
Dukungan itu disampaikan melalui surat dari Arthur Balfour untuk pemimpin kelompok Yahudi di Inggris, yaitu Lord Walter Rothschild pada 2 November 1917. Surat itulah yang dinamakan sebagai "Deklarasi Balfour".
Akibatnya, mereka segera menduduki Palestina di tahun 1918 dan membuka pintu imigrasi Palestina dibuka selebar mungkin untuk orang Yahudi. Bukan cuma itu, terjadi lonjakan warga Yahudi di Palestina yang awalnya 55 ribu jiwa jadi 646 ribu jiwa pada 1948.