3 Desember Hari Penyandang Disabilitas Internasional: Ini Sejarahnya
Penyandang disabilitas bukan untuk dikasihani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
3 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Penyandang Disabilitas Internasional. Peringatan ini diresmikan oleh PBB pada tahun 1992 untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap hak yang dimiliki kaum penyandang disabilitas. Di tahun 2023, peringatan ini akan memasuki usia ke-31 tahun atau usia 3 dekade. Hal ini juga membuktikan bahwa pemerintah dan organisasi internasional tidak pernah melupakan penyandang disabilitas.
Penyandang disabilitas adalah orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, mental, atau sensorik dalam jangka waktu yang lama. Namun, seperti manusia pada umumnya, mereka juga memiliki hak-hak yang sama, seperti halnya diperlakukan dengan baik. Bukan untuk dikasihani, inilah sejarah mengenai Hari Penyandang Disabilitas Internasional.
1. Sejarah
Peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional diawali dengan tidak adanya pengakuan secara nasional maupun internasional bagi penyandang cacat. Hal inipun diakui oleh PBB bahwa penyandang disabilitas termasuk dalam satu kelompok yang paling terpinggirkan di masyarakat. Dari fenomena ini, PBB kemudian memproklamasikan Hari Penyandang Disabilitas Internasional pada tahun 1992 melalui Resolusi 47/3.
Peringatan ini dibuat untuk memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di semua bidang dan pembangunan. Peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional juga dibuat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat kepada kaum difabel dari segala aspek, seperti sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Baca Juga: 25 November: Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional