TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

26 Contoh Sikap Sila Ke-4 dan Penyimpangannya, Sudah Tahu?

Sebagai pedoman untuk bersikap dengan sesama

Garuda Pancasila (IDN Times/Abraham Herdyanto)

Jika ditanya apa dasar negara Indonesia, maka jawabannya adalah Pancasila. Sebagai warga negara yang baik, sudah semestinya kita bersikap sesuai dengan lima sila yang terdapat dalam Pancasila, salah satunya sila keempat yang berkaitan dengan demokrasi.

Lalu, apa saja contoh sikap sila ke-4 yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Langsung dicek di bawah ini, ya!

1. Bunyi Pancasila sila ke-4

lambang sila ke-4 Pancasila (IDN Times/Sukma Shakti)

Sila keempat Pancasila berbunyi "Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarakatan/perwakilan." Jangan lupa, bahwa sila ini dilambangkan dengan gambar kepala banteng.

Dalam sila ini, terdapat nilai-nilai penting yang perlu diperhatikan dan diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Misalnya adalah musyawarah, tak memaksakan kehendak sendiri, menghargai setiap keputusan, menerima pendapat orang lain, dan demokrasi.

Baca Juga: 26 Contoh Sikap Sila Ke-1 Pancasila

2. Pengamalan sila ke-4 di lingkungan sekolah

ilustrasi siswa Sekolah Dasar (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

1. Memilih ketua kelas dengan musyawarah dan mufakat

Ketika memasuki tahun ajaran baru, biasanya akan ada penentuan ketua kelas. Pemilihan sang pemimpin kelas tak bisa dilakukan secara pihak. Ada baiknya pemilihan itu dilakukan dengan musyawarah dan mufakat dari setiap siswa yang hadir di kelas tersebut.

2. Berdiskusi dengan teman sekelas saat mengambil keputusan

Diskusi seperti ini biasanya dilakukan atau terjadi dalam kerja kelompok. Biasanya berkaitan dengan pembagian tugas hingga siapa yang memaparkan sebuah presentasi.

3. Selesaikan masalah atau perselisihan dengan musyawarah

Perbedaan pendapat pasti sering ditemukan di sekolah, bahkan terkadang hingga memicu perselisihan. Solusi untuk menyelesaikan pertengkaran itu dengan konseling atau musyawarah dan akan tercapai kesepakatan damai.

4. Jangan memaksakan kehendak pribadi pada siswa atau teman di sekolah

Tak jarang kita menemui siswa yang keras kepala dan memaksakan kehendak pribadinya pada siswa lain. Ternyata, sikap tersebut sangat bertentangan dengan sila keempat Pancasila, lho. Jangan dicontoh, ya!

3. Pengamalan sila ke-4 di lingkungan keluarga

Ilustrasi keluarga (pexels.com/@august-de-richelieu)

1. Memutuskan sesuatu bersama dengan keluarga

Berada di sebuah keluarga, kita pasti akan mengalami suatu permasalahan yang membutuhkan diskusi bersama. Misalnya saja saat merencanakan liburan, tentunya perlu ada pembicaraan bersama tentang tempat wisata yang ingin dikunjungi oleh seluruh anggota keluarga.

2. Sebagai orang tua, dengarkan pendapat anak

Mendengarkan pendapat anak adalah hal bijak yang bisa dilakukan sebagai orang tua, bukan malah sebaliknya. Maka dari itu, ketika sedang mendiskusikan sesuatu, pertimbangkan pendapat dari anak.

3. Patuh terhadap hasil diskusi keluarga

Setiap diskusi pasti ada hasil kesepakatan yang diambil. Namun, jika ada anggota keluarga lain yang belum tahu tentang keputusan tersebut, maka bisa ditindaklanjuti atau dirembuk kembali akan hasil diskusi tersebut.

4. Meminta izin kepada orang tua saat meninggalkan rumah

Jika hendak meninggalkan rumah, janganlah lupa untuk bertanya atau meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua. Pasalnya, orang tua, terutama ayah, adalah penanggung jawab keluarga di rumah.

5. Mendengarkan ayah sebagai kepala keluarga

Sebagai seorang kepala keluarga, kita dianjurkan untuk mendengarkan petunjuk dari ayah. Ikuti saran-saran, petunjuk, atau arahannya yang bersifat positif. 

6. Jangan memaksakan kehendak pada anggota keluarga lain

Ketika melakukan diskusi, pasti muncul perbedaan opini dan itu adalah hal yang wajar. Sikap yang wajib ditanamkan dalam diri adalah tidak untuk memaksakan pendapat atau kehendak sendiri.

4. Pengamalan sila ke-4 di lingkungan masyarakat

Ilustrasi pemungutan suara. (IDN Times/Istimewa)

1. Aktif dalam pemilihan umum

Pemilihan umum sudah bukan lagi kegiatan yang asing bagi kita. Proses pemilihan pemimpin daerah yang dilakukan setiap lima tahun sekali itu menjadi tanda bahwa sistem demokrasi di Indonesia berjalan semestinya.

Maka dari itu, sebagai warga negara yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila, kita perlu ikut serta dalam pemilihan wakil rakyat. Dengan begitu, maka kita sudah menerapkan amalan sila keempat.

3. Berpartisipasi dalam musyawarah mufakat

Ketika ingin membangun sebuah infrastruktur, harus ada musyawarah dalam mufakat di masyarakat. Hal tersebut bisa membantu seluruh warga setempat untuk memecahkan sebuah masalah dan mencapai kesepakatan. Dengan begitu, masalah pun akan selesai dengan cepat dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

4. Menerima dengan bijaksana dengan keputusan musyawarah

Tak bisa disangkal bahwa setiap keputusan yang disepakati, terkadang tak sesuai dengan keinginan. Namun, kita harus selalu menerima sebuah keputusan itu secara bijaksana. Jangan lupakan bahwa kesepakatan itu lahir dari perundingan.

Dengan menerima seperti itu, maka kita sudah menjalankan nilai sila keempat Pancasila di masyarakat. Tak cuma itu, bersikap lapang juga melatih diri sendiri dari sikap egois.

5. Siap mendengarkan aspirasi dari orang lain

Menerima, mendengarkan, dan menampung aspirasi dari rakyat adalah salah satu tugas yang harus dilakukan sebagai wakil rakyat. Mereka yang menerima aspirasi dari rakyat menunjukkan bahwa dirinya paham dengan nilai sila keempat Pancasila.

Baca Juga: 44 Contoh Sikap Sila ke-2 dalam Kehidupan Sehari-Hari

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya