TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Kata Baku dan Tidak Baku, Berikut 649 Contohnya! 

Jangan sampai tertukar, ya!

ilustrasi belajar (pexels.com/cottonbro)

Dalam ragam cakap keseharian, kita sering menggunakan kata-kata tidak baku. Kata-kata tidak baku ini kerap digunakan untuk bercakap dengan teman sebaya agar percakapan tidak terlalu kaku dan canggung. 

Namun, kita juga harus memahami ragam kata baku untuk berbicara dan menulis secara resmi. Oleh karena itu, agar kamu lebih mahir dalam berbahasa Indonesia, simak artikel berikut ini!

1. Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku

ilustrasi dua orang anak membaca buku dongeng (pexels.com/Marta Wave)

Kata baku merupakan kata yang bersumber pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Umunya, penggunaan kata baku dapat dilihat pada penulisan naskah pidato, dokumen resmi, buku pelajaran, berita, acara formal, dan sebagainya.

Sementara itu, kata tidak baku merupakan kata yang berasal atau dipengaruhi oleh bahasa asing, bahasa daerah, dan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Penggunaan kata tidak baku ditemukan dalam ragam cakap sehari-hari. Kata tidak baku dapat kamu jumpai dalam dialog film, iklan, spanduk, dan media sosial.

Baca Juga: [QUIZ] Tebak Kata Baku dalam KBBI yang Benar Lewat Kuis Ini, Berani Gak?

2. Fungsi Kata Baku

ilustrasi pidato (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Berdasarkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, berikut fungsi kata baku:


1. Sebagai Pemersatu

Kata baku dibutuhkan untuk mempersatukan masyarakat Indonesia. Hal ini karena negara Indonesia memiliki ratusan suku yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga memiliki ratusan bahasa daerah yang memiliki variasi dan dialek yang berbeda-beda. Oleh karena itu, bahasa Indonesia yang baku dapat menyatukan keragaman suku, budaya, dan bahasa tersebut.


2. Memiliki Khas

Indonesia memiliki bahasa rumpun yang mirip dengan negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Brunei yang menggunakan bahasa Melayu. Oleh karena itu, bahasa Indonesia memiliki ciri khas atau pembeda dari bahasa Melayu. Hal ini agar setiap negara memiliki ciri khas masing-masing.


3. Memiliki Kewibawaan

Dalam acara formal, biasanya bahasa yang dibawakan adalah bahasa Indonesia baku. Contohnya seperti upacara bendera di istana negara. Mereka berbicara menggunakan bahasa Indonesia baku. Hal ini dilakukan untuk terlihat tetap formal dan berwibawa.

 

4. Kerangka Acuan

Kata baku merupakan menjadi tolok ukur berbahasa yang baik dan benar. Hal ini sesuai dengan KBBI dan EYD V sebagai acuan tertinggi bahasa Indonesia.

3. Hadirnya Kata Tidak Baku

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Thirdman)

Kata tidak baku hadir karena percampuran bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing yang menjadi satu. Selain itu, bahasa tidak baku digunakan dalam percakapan sehari-hari bersama teman sebaya karena terkesan santai dan lebih singkat. Contohnya adalah masyarakat sehari-hari lebih menggunakan kata ngaca dibandingkan bercermin. 

Oleh karena itu, biasanya kata baku digunakan oleh pekerja kreatif untuk membuat iklan, unggahan media sosial, lirik lagu, dialog film, dan sebagainya untuk lebih dekat dengan keseharian masyarakat. Pasalnya, kata ini memang terdengar lebih santai sehingga gampang melebur dengan kegiatan sehari-hari.

Baca Juga: Apa Itu Kata Baku? Ini Penjelasan dan Contohnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya