TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Seni Kriya yang Diminati Masyarakat Indonesia 

Ternyata banyak sekali jenisnya

ilustrasi seni kriya (pexels.com/Diana GP)

Indonesia memang memiliki kekayaan di bidang seni. Salah satunya adalah seni kriya. Seni kriya masih populer dan banyak diminati oleh anak muda.

Hasil dari seni kriya dapat memberikan nilai jual tinggi. Penasaran seperti apa seni kriya itu? Yuk, simak artikel berikut ini!

Baca Juga: 5 Zodiak Hadapi Tekanan 18 November 2022, Gemini Ingin Menyendiri

1. Pengertian seni kriya

ilustrasi seni kriya (pexels.com/Roman Odintsov)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kriya memiliki arti pekerjaan atau kerajinan tangan. Oleh karena itu, seni kriya merupakan seni yang melibatkan keterampilan untuk membuat sesuatu dengan tangan.

Sedangkan menurut Timbul Haryono, seni kriya merupakan salah satu cabang seni yang memfokuskan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Dilengkapi oleh Gustini, seni kriya memiliki beberapa nilai di dalamnya, yaitu nilai estetik, simbolik, filosofis dan juga fungsional.

2. Sejarah seni kriya

ilustrasi seni kriya (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Adanya seni kriya sudah dari zaman dahulu. Seni kriya merupakan seni yang memiliki nilai estetika tinggi dan termasuk ke dalam seni adiluhung atau seni tinggi. 

1. Seni Kriya Zaman Klasik

Seni kriya dihasilkan dari kandungan nilai-nilai spiritual, religius, dan magis dalam benda yang dihasilkan dari seni tersebut. Selain itu, pada zaman ini seni kriya memiliki filosofis yang tinggi sehingga seni ini begitu diistimewakan.

Contoh seni kriya pada zaman klasik adalah keris serta senjata hias lainnya, perhiasan emas maupun perhiasan perak, ukiran yang menggunakan media kayu, dan topeng. Benda-benda tersebut memiliki nilai spiritual dan magis yang tinggi dalam kebudayaan masyarakat.


2.  Zaman Madya

Zaman madya atau sering disebut juga dengan zaman Islam. Namun, pada zaman Islam, pemanfaatan seni kriya mulai tergeser. Seni kriya kehilangan nilai religius dan magisnya karena pengaruh dari Islam. Akan tetapi, nilai spiritual dan dalam tradisi budaya masih tetap digunakan.


3. Zaman Modern atau Zaman Kolonial

Pada zaman ini, kepopuleran seni kriya semakin tergeser. Datangnya penjajah membuat pengaruh asing membawa seni jenis lain seperti seni lukis. Seni kriya juga dianggap sebelah mata dan kehilangan kemagisannya.


4. Seni Kriya Kontemporer

Seni kriya saat ini kembali mendapatkan ruhnya. Seni kriya semakin diminati. Walaupun bersaing dengan budaya populer, seni kriya mampu mempertahankan eksistensinya. Banyak seniman-seniman yang berhasil memproduksi karyanya dan laku dijual di pasaran.

Baca Juga: 5 Zodiak Beruntung 18 November 2022, Libra Santai Menuju Akhir Pekan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya