TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengertian Sinonim, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Dua kata yang memiliki arti yang sama disebut sinonim

ilustrasi abjad (Unsplash.com/Sven Brandsma)

Pernah dengan istilah "sinonim"? Pastinya, sudah, dong. Sederhananya, sinonim berarti persamaan kata. Maksudnya, dua kata memiliki arti yang sama sekalipun lafal dan ejaannya berbeda.

Namun, apakah kamu tahu fungsi dari sinonim itu? Gimana kalau jenis-jenisnya? Nah, buat yang pengin tahu, yuk, langsung simak ulasan berikut tentang pengertian sinonim beserta fungsi, jenis, hingga contohnya. Baca sampai habis, ya!

1. Pengertian sinonim

ilustrasi kata (Unsplash.com/Glen Carrie)

Kata "sinonim" bukan berasal dari bahasa Indonesia, melainkan bahasa Yunani Kuno, yaitu onoma berarti 'nama' dan syn berarti 'dengan'. Jadi, secara harfiah, sinonim bermakna nama lain untuk benda yang sama.

Ada berbagai pengertian dari sinonim. Berikut beberapa di antaranya:

  • KBBI: Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain.
  • Soedjito (1989: 1): Sinonim adalah dua kata atau lebih yang maknanya sama atau hampir sama (mirip).
  • Munirah (2016:20): Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda, tetapi memiliki arti atau pengertian yang sama atau hampir sama.
  • Panera (1990: 49): Sinonim adalah ujaran-ujaran, baik dalam bentuk morfem terikat, kata, frasa-frasa, atau kalimat, yang menunjukkan kesamaan atau kemiripan makna.
  • Verhaar (2000: 132): Sinonim adalah ungkapan (biasanya sebuah kata, frasa, atau kalimat) yang kurang lebih sama maknanya dengan ungkapan yang lain.

Jadi, dari definisi-definisi di atas, dua kata yang bersinonim gak harus secara mutlak memiliki arti yang sama. Mirip sedikit saja sudah bisa digolongkan ke dalam sinonim.

Ini seperti yang dijelaskan Mansoer Pateda (2001:222), dalam Hanna (2019), bahwa terdapat sejumlah batasan yang membuat kumpulan kata bisa disebut sebagai sinonim, antara lain

  • kata-kata dengan acuan ekstra linguistik yang sama, seperti mati dan mampus;
  • kata-kata yang maknanya sama, misalnya memberitahukan dan menyampaikan; dan
  • kata-kata yang dapat disubstitusi (digantikan) dalam konteks yang sama, seperti berusaha dengan berupaya.

Baca Juga: 15 Sinonim Nama Hewan dalam Bahasa Indonesia yang Gak Banyak Diketahui

2. Fungsi sinonim

ilustrasi menulis (Unsplash.com/Aaron Burden)

Bukan sekadar istilah saja, ternyata, sinonim ada fungsinya, lho! Palmer (1981) menerangkan bahwa "synonymy is used to mean sameness of meaning". Artinya, 'kesinoniman digunakan untuk menunjukkan kesamaan'.

Hal ini senada dengan penjelasan Abdul Wahab (1995: 26) yang menuturkan bahwa sinonim digunakan untuk menyatakan kesamaan arti. Hal ini karena dalam sejumlah kata, dapat dijumpai kesamaan atau kemiripan makna.

Ini berarti, kata-kata yang bersinonim dapat menggantikan satu sama lain. Nah, dalam sebuah paragraf, mengganti sebuah kata dengan persamaannya dapat membuat tulisan menjadi lebih beragam. Alhasil, pembaca gak bakal bosan karena kata-kata yang berulang minim dijumpai.

Selain memvariasikan kata, sinonim juga berfungsi untuk memudahkanmu dalam memahami bacaan. Pada tulisan jenis tertentu, seperti artikel jurnal ataupun berita, sering banget dijumpai kosa kata "berat" sehingga mungkin membuat orang awam kesulitan memahami konteksnya.

Nah, supaya pembaca bisa lebih paham, jargon-jargon tersebut dapat diganti dengan persamaan katanya. Sebagai contoh, kata atensi menjadi perhatian, kata subtitusi menjadi menggantikan, kata mitigasi menjadi mengurangi, dan sebagainya.

3. Jenis-jenis sinonim

ilustrasi kata (Unsplash.com/Aedrian)

Selain memiliki fungsi, sinonim juga terbagi atas beberapa macam. Dari Kamus Pintar Sinonim Antonim dan EYD Indonesia oleh Aisyah Atikah, sinonim dikelompokkan menjadi:

  • sinonim mutlak, adalah kata yang dapat bertukar tempat tanpa mengubah makna leksikal dan strukturalnya. Contoh, laris dengan laku, dan kosmetik dengan alat kecantikan.
  • sinonim selingkung, adalah kata yang bisa saling bertukar tempat, tetapi makna leksikal dan strukturalnya bisa berubah sehingga penggunaannya hanya bisa untuk kondisi tertentu saja. misalnya telaten dengan teliti, dan lemah dengan lemas.
  • sinonim semirip, adalah kata yang bisa menggantikan satu sama lain, tetapi hanya boleh digunakan jika tidak mengubah makna leksikal dan strukturalnya. Contoh, lahiriah dengan jasmaniah, dan melatis dengan menerobos.

Lebih lanjut, Verhaar (1982:132), dalam Hanna (2019), membedakan sinonim berdasarkan taraf keberadaan bentuknya, antara lain

  • sinonim antarkalimat, misalnya Tania melihat Dinda dan Dinda
    melihat Tania.
  • sinonim antarfrasa, contohnya perempuan berambut pendek itu dan perempuan yang berambut pendek itu.
  • sinonim pada antarkata, seperti nasib dan takdir,
    memuaskan dan menyenangkan.
  • sinonim pada antarmorfem (terikat dan bebas), misalnya buku-bukunya dan buku-buku mereka, kulihat dan saya lihat.

Baca Juga: Gagasan Pokok: Pengertian, Jenis, Cara Menemukan, dan Contoh Soal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya