TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Ganesha dan Alasannya Berkepala Gajah, Cari Tahu, yuk!

Dewa berbadan manusia dan berkepala gajah

potret patung Ganesha (dok. Wikimedia Commons)

Pernahkah kamu mendengar tentang Ganesha? Dalam mitologi Hindu, Ganesha adalah seorang dewa berbadan manusia, dan berkepala gajah. Bahkan, ia juga dijuluki sebagai Dewa Ilmu Pengetahuan.

Digambarkan tangan kiri Ganesha selalu memegang mangkok, yang isinya adalah ilmu pengetahuan. Kemudian, belalainya diilustrasikan selalu masuk ke dalam mangkok itu, yang artinya ia menyerap ilmu pengetahuan.

Sedangkan, tangan kanannya digambarkan memegang patahan gading yang ternyata adalah patahan dari gadingnya sendiri. Patahan gading dalam genggaman tangannya tersebut digunakan untuk menulis atau mengajari manusia ilmu pengetahuan.

Namun, kamu pastinya penasaran dengan sejarah Ganesha dan alasannya berkepala gajah? Bagi yang penasaran, mari simak ulasannya berikut ini. Check this out!

1. Proses tercipta dan matinya Ganesha

potret patung ganesha (dok. Wikimedia Commons)

Dikisahkan bahwa Dewa Siwa dan istrinya, Dewi Parwati, yang sudah menikah sekian lama belum juga dikarunia keturunan. Pada suatu hari, Dewa Siwa harus keluar dari kerajaannya untuk mengerjakan suatu tugas, serta meninggalkan istrinya seorang diri.

Saat dalam kondisi kesepian, karena sedang ditinggal oleh sang suami Dewi Parwati pun mengumpulkan dakinya saat mandi, lalu mencampurnya dengan tanah serta dibentuklah menjadi suatu patung kecil.

Dewi Parwati pun bermeditasi, dan hiduplah patung itu menjadi manusia dan diberi nama Ganesha. Tak seperti anak lain yang harus melewati fase seorang bayi, Ganesha langsung tumbuh selayaknya seorang anak berusia 2 tahun.

Saat usianya hampir 4 tahun, ayahnya pun pulang, setelah menyelesaikan tugasnya. Saat ingin masuk dan menemui istrinya, Dewa Siwa dihalangi oleh Ganesha. Ia ditugaskan oleh sang ibu untuk berdiri di depan pintu masuk saat ibunya sedang mandi.

“Siapakah dirimu menghalangiku masuk padahal di dalam istriku sedang mandi?” Tanya Dewa Siwa kepada Ganesha.

“Aku adalah anak dari wanita yang ada di dalam dan aku tidak akan mengizinkan siapapun masuk tanpa izin dari ibuku.” Jawab Ganesha dengan penuh keyakinan.

Mendengar jawaban tersebut, Dewa Siwa murka. Dalam hatinya, ia bertanya bagaimana istrinya bisa memiliki seorang anak sementara ia tidak pulang untuk sekian lama karena menjalankan tugas. Untuk menanyakan hal itu, ia harus bertemu dengan Dewi Parwati.

Ganesha pun menghadangnya dan pertempuran pun tidak dapat dielakkan. Dewa Siwa akhirnya memenangkan pertempuran tersebut. Ganesha mati dengan kondisi leher yang putus akibat dihunus oleh trisula milik Dewa Siwa.

Mengetahui hal tersebut, Dewi Parwati sedih. Ia mencoba untuk menyambungkan badan serta kepala Ganesha, tapi usahanya sia-sia. Satu-satunya cara untuk membuat Ganesha hidup kembali adalah harus menggantikan kepalanya dengan milik balita.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya