TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Promotor: Pengertian, Tanggung Jawab hingga Keahlian yang Dibutuhkan

Seseorang yang mempromosikan sebuah produk

ilustrasi meeting (pexels.com/Christina Morillo)

Banyaknya konser yang bermunculan di Indonesia akhir-akhir ini membuat kamu seringkali mendengar kata promotor, bukan? Terlebih apabila kamu merupakan seorang fans KPOP dan band mancanegara, tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata promotor.

Lantas apa itu promotor? Baca sampai tuntas penjelasan berikut ini, ya.

Baca Juga: 6 Tips Sukses Menjalani Profesi sebagai Sales, Dapatkan Banyak Komisi!

1. Pengertian Promotor

Ilustrasi meeting (freepik.com/klingsup)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, promotor adalah seseorang yang menjadi pendorong sebuah usaha, gerakan, dan lain sebagainya. Sementara, melansir situs TalentLyft, promotor merupakan seorang profesional pemasaran yang bertugas untuk mempresentasikan produk kepada klien dengan tujuan agar klien tersebut tertarik untuk membeli produk.

Istilah lain yang seringkali digunakan di Indonesia adalah sales promotor. Dilansir TD Nawang Sasih dalam e-journal.uajy.ac.id, sales promotor merupakan individu atau kelompok yang diutus perusahaan dan bertugas memasarkan produk kepada masyarakat. Umumnya, sales promotor berada dalam bidang jasa pelayanan konsumen yang memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan serta mempersuasi klien dalam proses pembelian.

Dapat disimpulkan bahwa, promotor ialah seorang profesional yang bertanggung jawab dalam memasarkan produk mereka dengan tujuan supaya klien dapat melakukan tindakan akhir, yakni pembelian. Jadi, tidak hanya konser, tugas dan tanggung jawab promotor adalah mempromosikan mengenai apapun itu produk yang mereka tawarkan kepada klien sasaran.

2. Deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab seorang promotor

ilustrasi bekerja (pexels.com/@artempodrez)

Lebih dari sekedar mempromosikan produk kepada klien, berikut ini merupakan penjelasan lebih detail mengenai pekerjaan dan tanggung jawab seorang promotor seperti dilansir Betterteam, di antaranya:

  1. Menciptakan hubungan baik dengan calon klien atau konsumen agar terwujudnya suatu tindakan pembelian.
  2. Menyiapkan pelaksanaan demonstrasi produk secara maksimal agar dapat menarik minat calon konsumen (menyediakan tempat, seperti stand atau booth event yang memadai serta melakukan penataan sampel produk secara rapi).
  3. Melakukan presentasi dengan menjelaskan keseluruhan fitur dan kelebihan produk secara kreatif melalui materi yang ditampilkan dalam video maupun infografis kepada calon konsumen.
  4. Melakukan pencatatan transaksi serta membantu proses pembayaran yang berlangsung pada saat demonstrasi produk.
  5. Melakukan report terhadap tingkat minat klien, pertanyaan yang diajukan, jumlah produk yang berhasil terjual pada saat demonstrasi produk berlangsung.

Baca Juga: Stock Opname: Definisi, Manfaat, hingga Cara Melakukan!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya