Meski Gak Lulus SBMPTN, 5 Alasan Ini Bikin Kamu Pengen Ambil Gap Year
Gap year adalah istilah keren dari "nganggur" sebelum kuliah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gak lulus SBMPTN memang menyakitkan bagi semua yang mengalaminya. Siapa sih yang gak sedih kalau ditolak oleh universitas impiannya? Namun, dunia tetap terus berputar, dan kamu juga tetap perlu bergerak. Gak lulus SBMPTN bukanlah kiamat bagi kamu. Bahkan, hal itu bisa menjadi anugrah tersendiri, lho.
Mungkin kamu memutuskan untuk "nganggur" menunda kuliah dan menunggu SBMPTN tahun depan. Bisa jadi karena kamu menghindari UKT jalur mandiri yang mahal ataupun kamu memang masih galau soal jurusan. Faktanya, "nganggur" tersebut bisa menjadi sesuatu yang terindah di hidupmu, lho.
Nah, istilah keren dari "nganggur" adalah gap year. Mengambil gap year sangatlah bermanfaat untuk perkembangan diri kamu. Tentunya, jika kamu mengisinya dengan aktivitas-aktivitas produktif dan berbagai pengalaman baru, seperti traveling, bekerja paruh atau purna waktu, magang, volunteer, merintis usaha, belajar keahlian baru, dan sebagainya.
Pengen lebih termotivasi lagi untuk ngambil gap year? Berikut ini 5 alasan yang akan membuatmu pengen gap year. Check this out !
1. Kamu punya kesempatan lebih banyak untuk menyadari passion-mu
Banyak mahasiswa yang sadar cocok atau nggaknya jurusan kuliah yang dipilihnya, saat mereka udah menjalani kuliah di jurusan tersebut. Betapa beruntungnya mereka yang berkuliah di jurusan yang tepat. Namun, bagaimana tentang mereka yang gak cocok dengan jurusannya?
Kabar baiknya adalah kamu yang mengambil gap year gak akan merasa salah jurusan. Pasalnya, 1 tahun adalah waktu yang matang banget untuk menyadari passion kamu. Ya, kamu bisa coba berbagai macam bidang untuk mengetahui dimana passion kamu berada. Jadi, bila nanti saatnya telah tiba, kamu akan berkuliah di jurusan yang tepat, jurusan yang sesuai dengan passion kamu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.