TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Remaja Lebih Memilih Berbicara soal Seks dengan Teman

Lebih nyaman berbicara dengan teman dibanding orang tua!

Ilustrasi para remaja mengobrol (Pexels/Keira Burton)

Di Indonesia, memang segala aktivitas yang berkaitan dengan seksual masih dianggap sebagai hal yang tabu. Bahkan, saking tabunya, tentu seakan ada jarak bagi para orang tua untuk membicarakannya dengan anak-anak.

Bukan berarti anak-anak tak memahami segala hal tentang seks. Namun, kadang kala mereka justru lebih nyaman untuk membicarakannya dengan teman dibandingkan dengan orang tua. Ada beberapa alasan berikut ini yang menjadi penyebabnya.

1. Khawatir akan dihakimi oleh orang tua

Ilustrasi seorang ayah dan anak (Pexels/cottonbro)

Banyak kekhawatiran di benak para anak tentang mengapa mereka tidak pernah membicarakan seks dengan orang tua. Salah satu alasan yang melatarbelakanginya adalah karena khawatir akan mudah dihakimi.

Mungkin saja banyak orang tua yang cenderung mengunci rapat-rapat segala hal mengenai seks terhadap anak. Jika anak berani membahasnya, bukan tak mungkin bisa saja dimarahi karena dianggap tak sopan atau tak boleh berbicara demikian.

Baca Juga: 5 Khasiat Mendesah saat Intim Berhubungan Seks, Jangan Malu-malu

2. Merasa canggung dan malu

Ilustrasi seorang ayah dan anak (Pexels/cottonbro)

Para anak yang bahkan sudah beranjak remaja kadang kala tidak diperlakukan oleh orang tua selayaknya usianya kini. Banyak di antara mereka yang cenderung menanamkan pendapat bahwa seks adalah hal yang jorok dan memalukan untuk dibicarakan.

Nantinya anak akan terbiasa tumbuh dengan pola pikir bahwa membicarakan seks adalah hal yang memalukan. Nantinya justru akan ada rasa canggung yang dirasakan saat membicarakannya.

3. Menganggap teman sebagai yang paling memahami

Ilustrasi para remaja mengobrol (Pexels/Keira Burton)

Ketika setiap anak merasa sulit untuk terbuka dalam hal seks, di situ akan ada jarak yang terbuat antara mereka dengan orang tua. Nantinya mereka akan sulit menganggap orang tua sebagai sosok yang selalu ada untuk membicarakan segala hal.

Imbasnya tentu saja anak jadi lebih percaya dengan teman sebayanya yang mungkin memiliki masalah serupa. Hal ini membuat isu kepercayaan anak dengan orang tua semakin berjarak.

4. Kultur yang tak membiasakannya

Ilustrasi seorang ibu dan anak (Pexels/Angela Roma)

Sejak kecil anak sudah ditanamkan bahwa seks merupakan sesuatu yang tak boleh untuk dibicarakan. Pola pikir seperti itulah yang nantinya akan terbawa oleh mereka hingga besar nanti.

Pada saat ia beranjak dewasa dan memiliki anak, kultur tersebut akan dilanjutkan kembali. Padahal, pendidikan dan keterbukaan seks adalah hal yang penting guna mencegah anak melakukan hal yang macam-macam.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Aktivitas Seks Gak Perlu Diceritakan pada Orang Lain

Verified Writer

Abdi K Tresna

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya