TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berjasa bagi Tunanetra, Ini 5 Fakta Huruf Braille yang Patut Kamu Tahu

Membantu teman-teman tunanetra memahami dunia

rnib.org.uk

Huruf Braille adalah simbol yang melambangkan huruf, angka dan tanda baca yang tersusun atas titik-titik yang disusun sedemikian rupa sehingga keadaannya yang timbul keluar mampu diraba oleh ujung jari dan diartikan menjadi huruf yang mampu dibaca. Huruf braille sangat berguna bagi teman-teman penyandang tunanetra yang pada akhirnya dapat "Melihat dan membaca huruf dan tulisan lewat tangan mereka.

Huruf braille memiliki sejarah yang panjang sebelum pada akhirnya digunakan secara internasional seperti sekarang ini. Berikut ini 5 fakta yang harus kamu ketahui mengenai huruf braille. Simak ya!

1. Diciptakan seorang tunanetra Prancis, Louis Braille

royalblind.org

Louis Braille terlahir dengan keadaan normal dan dapat melihat dengan baik pada tanggal 4 januari 1809, namun saat berusia tiga tahun ia mengalami kecelakaan di ruang kerja ayahnya yang membuatnya mengalami kebutaan permanen akibat matanya yang tertusuk benda tajam.

Pada usia 15 tahun ia mulai menciptakan dan memperkenalkan huruf-huruf yang berupa kombinasi dari urutan titik-titik timbul yang kemudian dinamai dan dikenal dengan namanya, yaitu huruf braille. Dan hingga saat ini selain namanya yang diabadikan, hari lahir Louis Braille pun diperingati sebagai hari braille internasional.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Para Tunanetra Membumikan Alquran Braille

2. Awalnya digunakan untuk membantu tentara membaca dalam gelap

theconservation.com

Huruf-huruf yang berupa kombinasi garis dan titik yang timbul pada awalnya digunakan oleh seorang perwira arteri Napoleon, kapten Charles Barbier dan dinamakan night writing, berfungsi untuk membantu tentara membaca dalam keadaan gelap maupun untuk menyimpan sebuah sandi rahasia.

Namun saat itu masih banyak kekurangan dalam sistem penulisan ini, hingga Louis Braille akhirnya menyempurnakan dan mengujicobakannya pada beberapa orang tunanetra. Dan ternyata, mereka lebih peka dengan titik-titik dibanding dengan garis, dan itulah mengapa saat ini huruf braille hanyal kombinasi dari titik-titik saja tanpa menggunakan garis.

3. Telah banyak teknologi yang terintegrasi

9to5mac.com

Dan diera serba teknologi sekarang inipun huruf braille tidaklah sebatas hanya susunan titik-titik timbul di atas kertas saja, namun juga telah banyak diintegrasikan dengan berbagai perangkat teknologi canggih yang mampu memudahkan teman-teman tunanetra ikut menikmati perkembangan teknologi yang kian pesat ini.

Salah satu teknologi yang telah mengintegrasikan diri dengan braille adalah Braille EDGE 40, alat ini dapat dihubungkan dengan ponsel pintar, tablet ataupun komputer via bloetooth yang kemudian penggunakanya dapat membaca huruf braille yang terdapat pada alat tersebut yang sudah terhubung dengan perangkat komputer mereka.

4. Sempat ditolak pada awal kemunculannya

rnib.org.uk

Pada awal kemunculannya ketika selesai dirampungkan pada tahun 1834, penyebaran huruf braille sempat mengalami penolakan ketika Louis mencoba mengajarkannya pada anak-anak tunanetra di sekolah tempatnya mengajar, karena menganggapnya tidak masuk akal untuk mengajarkan bentuk huruf yang berbeda dari bentuk huruf pada umumnya. Namun Louis terus berusaha dan menerjemahkan buku-buku pelajaran menjadi huruf braille dan selama itu terus mengajarkan murid-muridnya secara diam-diam.

Kemudian pada 1847 Huruf braille akhirnya diperbolehkan untuk diajarkan di sekolah. Dan barulah setelah beberapa bulan kematian Louis, huruf braille baru disadari manfaatnya dan diakui oleh pemerintah hingga kemudian digunakan secara universal.

Baca Juga: Keren! Sekarang Ada Rubik Khusus Penyandang Tunanetra Lho

Verified Writer

Vini Krisdiani

just write it !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya