Cerita Monash University Indonesia Adakan Kuliah Pertama saat Pandemik
Tetap kokoh berdiri hingga kini pandemik berlalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bagi sebagian orang, nama Monash University sudah tidak asing lagi. Perguruan tinggi yang berasal dari Negeri Kanguru tersebut, dikenal memiliki banyak cabang di beberapa benua dan punya sejumlah jurusan yang menarik perhatian. Bahkan, pada tahun 2021 lalu, kampus tersebut membuka cabangnya yang ada di BSD, Tangerang.
Pada acara Monash University Indonesia Iftar Gathering yang digelar di Seribu Rasa, Menteng (19/3/2024), Prof. Matthew Nicholson (Pro Vice-Chancellor & President Monash University Indonesia) dan Tantia Dian Permata Indah (Chief Operations Officer Monash University Indonesia) berbagi pengalamannya kala pertama kampus itu dibangun hingga saat ini yang jadi tahun ketiganya.
1. Resmi beroperasi pada tahun 2021, Monash University Indonesia terpaksa adakan kuliah pertamanya secara online
Tantia menjelaskan kilas baliknya saat perkuliahan pertama di kampusnya itu digelar. "Kami itu berdiri dan angkatan satu itu 2021, angkatan COVID. Jadi, ketika angkatan pertama mulai di Oktober 2021, tidak boleh bertatap muka. Jadi, proses pembelajaran kemudian orientasi mahasiswa angkatan pertama secara online," katanya.
Meski begitu, bukan berarti proses perkuliahan di Monash University Indonesia sepi peminat. Sebagai kampus baru dan secara spesifik berfokus pada program Master, ada setidaknya 50 orang mahasiswa dalam angkatan pertama tersebut. Perkuliahan tersebut tetap berjalan lancar dan 50 orang tersebut nyatanya telah diluluskan pada tahun 2023 lalu.
"Baru di 2022, kami mengundang Pak Nadiem Makarim untuk secara official membuka Monash University Indonesia karena saat itu, baru akhirnya kita bertemu bertatap muka. Di hari yang sama, kami diundang Bapak Jokowi bertandang ke Istana untuk melaporkan bagaimana perkembangan Monash University karena memang atas prakarsa beliau, kami diperkenankan untuk membuka universitas di Indonesia," lanjut Tantia.
Tetap kokoh berdiri, Monash University Indonesia pun merekrut angkatan kedua dan ketiga. Harapan Tantia, ke depannya akan semakin banyak lagi mahasiswa yang lulus dari salah satu dari 50 kampus terbaik di dunia itu.
Bertepatan dengan perjalanan tiga tahunnya di Tanah Air, Monash University Indonesia memperkenalkan Profesor Matthew Nicholson sebagai Wakil Rektor Senior dan Presiden Monash University Indonesia pada 19 Februari lalu. Penunjukan ini seiring dengan dibukanya program Magister ilmu Pemasaran dan Komunikasi Digital, di mana angkatan pertamanya akan memulai studi pada Oktober tahun ini.
“Penunjukan sebagai Presiden Monash University Indonesia adalah suatu kehormatan bagi saya, terutama mengingat potensi dan peluang besar dari keragaman demografi Indonesia. Institusi pendidikan tinggi, seperti Monash University Indonesia, melalui jajaran riset dan kerjasamanya yang berdampak, memiliki tanggung jawab besar dalam memberdayakan dan membina generasi pembuat perubahan berikutnya," kata Profesor Nicholson.
Profesor Nicholson pun berusaha mempertahankan misi Monash University yang disebutnya unik. "Sebagai salah satu dari 50 universitas terbaik dunia, Monash University akan terus menjaga standar global tertinggi dalam mendukung misinya yang unik, yakni membantu menciptakan talenta yang siap untuk masa depan dengan relevansi terhadap konteks lokal,” ujarnya.