IWF 2020: 5 Kiat Meriset dalam Penulisan Biografi ala Fenty Effendy
Tanpa riset, biografi mustahil hidup #IWF2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Riset merupakan fondasi dalam penulisan biografi. Tanpa riset yang mendalam, akan sulit merampungkan sebuah biografi. Hal itu ibarat sebuah bangunan tanpa fondasi yang kokoh. Analogi ini diungkapkan penulis biografi, Fenty Effendy dalam "Kelas Menulis Biografi", Indonesia Writers Festival 2020 pada Senin (21/9/2020) secara virtual.
Fenty adalah seorang penulis biografi sejak 2004. Beberapa biografi tokoh yang pernah ditulisnya, seperti Sutopo Purwo Nugroho, Agum Gumelar, Ahmad Sahroni, Karni Ilyas, dan lainnya. Fenty juga menjadi periset dalam buku biografi Barack Obama, The Story.
Berbekal pengalamannya, Fenty mengungkapkan jika dibarengi dengan wawancara yang baik setelahnya, riset akan menghasilkan biografi yang bernyawa. Dalam sesi tersebut, ia juga membagikan berbagai kiat saat melakukan riset untuk menulis biografi.
1. Awali proses penulisan biografi dengan riset
Fenty mengingatkan riset penting dilakukan, bahkan sebelum memutuskan menulis sebuah biografi. Tujuannya untuk memastikan apakah dengan hasil riset yang ada, penulisan biografi bisa dilakukan sehingga terhindar dari kemungkinan gagal merampungkan biografi.
Riset awal berisi kumpulan informasi paling awal hingga kini dari sang tokoh utama, di antaranya sepak terjang dan pencapaian tokoh tersebut. Riset awal juga bertujuan memetakan koneksi dan interaksi si tokoh dengan orang-orang yang pernah berhubungan dengannya. Artinya, ini bisa sekaligus menyeleksi narasumber yang akan diwawancarai.
Baca Juga: IWF 2020: Mengubah Indonesia Lewat Penulis Millennial dan Gen Z
Baca Juga: IWF 2020: 5 Tips Jitu Menulis Biografi yang Bernyawa ala Fenty Effendy
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.