TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

26 September Hari Statistik Nasional: Sejarah BPS di Indonesia

Menyelenggarakan statistik sesuai aturan yang berlaku

Ilustrasi statistik lonjakan pesat. Pixabay.com/Tumisu

Hari Statistik Nasional (HSN) diperingati setiap 26 September. Peringatan ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran statistik, pentingnya statistik, dan mendorong kegiatan statistik sesuai dengan kaidah yang berlaku di Indonesia.

Aktivitas statistik di Indonesia dimulai dari berdirinya sebuah kantor statistik di Bogor pada tahun 1920 yang kemudian memiliki sejarah hingga menjadi Badan Pusat Statistik (BPS) pada saat ini. Untuk lebih jelasnya, simak sejarah BPS berikut ini.

1. Sejarah BPS di Indonesia

ilustrasi statistik (Unsplash.com/Lukas Blazek)

Aktivitas statistik di Indonesia berawal dari berdirinya sebuah lembaga di Bogor yang berada pada kendali Direktur Pertanian, Kerajinan, dan Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheld en Handel) pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Lembaga ini memiliki tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.

Pada 24 September 1924, aktivitas statistik ini pindah ke Jakarta dan berganti nama menjadi Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS). Lembaga ini bertugas untuk melakukan sensus penduduk pertama di Indonesia pada tahun 1930.

Saat Jepang menguasai Indonesia pada tahun 1942-1945, CKS berubah nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu. Setelah kemerdekaan, lembaga tersebut berganti nama lagi menjadi Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI).

Baca Juga: BPS: Ekspor-Impor RI dengan Rusia dan Ukraina Tidak Terlalu Besar

2. Sempat berganti nama beberapa kali

ilustrasi statistik (Pexels.com/Lucas)

Setelah sempat berganti nama beberapa kali, Surat Edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C., menghasilkan keputusan lembaga KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) yang bertanggungjawab kepada Menteri Perekonomian.

Setelah tujuh tahun berjalan, berdasarkan Keppres X nomor 172 tanggal 1 Juni 1957, KPS berubah menjadi Biro Pusat Statistik. Biro ini memiliki tanggung jawab secara langsung kepada Perdana Menteri.

3. BPS menyelenggarakan sensus penduduk

jumlah penduduk menurut pulau (sumber: Badan Pusat Statistik)

Indonesia mengadakan Sensus Penduduk pertama kali pada tahun 1961 saat Indonesia Merdeka. Hal ini sesuai dengan UU No.6/1960.

Sensus penduduk ini dilaksanakan oleh Kantor Gubernur. Di tingkat Kabupaten atau Kotamadya dilaksanakan oleh kantor Bupati/Walikota. Sementara itu, tingkat Kecamatan terdapat petugas yang melaksanakan Sensus Penduduk.

Baca Juga: BPS: Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Tumbuh Positif  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya