TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

30 Juli Hari Ikrar Gerakan Pramuka: Begini Sejarahnya

Dirayakan dua minggu sebelum Hari Pramuka

Ilustrasi anggota Pramuka (ditpsmp.kemdikbud.go.id)

Gerakan pramuka pertama kali dicetuskan oleh Robert Baden-Powell, seorang anggota angkatan darat di Inggris. Pada tahun 1906-1907, ia menulis buku Scouting for Boys. Buku tersebut berisi tentang cara bertahan hidup, keterampilan, dan pengembangan moral.

Gagasan Baden-Powell tersebut menyebar ke seluruh dunia dan menjadi gerakan kepanduan yang di Indonesia disebut dengan Pramuka. Gerakan Pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1923 dengan berdirinya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.

Seiring banyaknya peristiwa penting yang terjadai, Hari Ikrar Gerakan Pramuka di Indonesia diperingati setiap tahunnya pada 30 Juli. Ingin mengetahui lebih lanjut tentang sejarahnya? Simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: 10 Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Dasa Darma Pramuka

Kelahiran gerakan Pramuka

ilustrasi Pramuka (dok.smkmadya-depok.sch.id)

Pada tanggal 9 Maret 1961, presiden Soekarno berpidato bahwa Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Sesuai dengan Keppres RI No.238 Tahun 1961, perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961. Ada sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan pawai di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara sebagai pimpinan pramuka. Presiden juga menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961).

Anugerah ini diterima kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai Hari Pramuka.

Baca Juga: 7 Pembelajaran dari Golongan Siaga Kegiatan Pramuka

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya