TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyakit Ain dalam Islam, dan Cara Menghindarinya

Penyakit hati yang harus dihindari

Ilustrasi iri dengan kehidupan orang lain di media sosial. (Pexels.com/mikoto.raw)

Penyakit ain dalam Islam merupakan sebuah gangguan yang diyakini oleh Agama Islam. Ain disebut juga dengan mata jahat atau evil eye. Penyakit ini berasal dari kata aana – ya’iinu yang berarti 'terkena sesuatu hal dari mata'.

Pandangan mata yang diikut respons jiwa negatif, seperti iri dan dengki dapat menyebabkan penyakit ain. Namun, sebetulnya kamu bisa menghindarinya, lho. Berikut ini penyebab, cara menghindari, dan jumlah ain dalam islam. Lalu, apakah benar penyakit ain juga bisa menyebabkan kematian?

 

1. Penyebab penyakit ain

ilustrasi tatapan iri (pexels,com/ArtHouse Studio)

Penyakit ain terjadi karena adanya pandangan negatif dari orang yang memiliki rasa dengki, hasud, dan mencelakai orang yang dipandanganya. Penyakit ini dapat muncul ketika pandangan kagum seseorang tidak disertai dengan zikir kepada Allah SWT.

Seseorang dengan perasaan hasad masuk ke dalam golongan perbuatan tercela. Perbuatan ini tergolong sebagai akhlak madzmumah. Orang yang iri dan dengki ingin orang yang dilihatnya tidak lagi memiliki kebahagiaan yang ia miliki. Naudzubillah min dzalik!

Penyakit ini dapat memberikan efek yang bermacam-macam pada tubuh manusia. Ain dapat menyebabkan beberapa akibat yang mengganggu kesehatan, seperti sakit, celaka, hingga kematian.

2. Cara mengatasi penyakit ain

ilustrasi sujud ketika salat (Freepik.com/rawpixel.com)

Cara mengatasi ain dapat dilakukan dengan membaca doa-doa dan ayat Al-Quran. Sebuah hadis riwayat Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW membacakan doa kepada Hasan dan Husain.

بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَيْئٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيْكَ، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ.

Artinya: "Dengan nama Allah, saya meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau setiap mata yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah saya meruqyahmu," (HR. Muslim).
Selain itu, obat untuk mengobati penyakit ain adalah selalu bertawakal dan bersabar kepada Allah SWT.

Penyembuhan ain ini dapat dilakukan secara bertahap jika kamu bersabar, berdoa, dan bertawakal. Allah Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah pasti Allah akan penuhi kebutuhannya” (QS. Ath Thalaq: 3).

Baca Juga: Penyakit Ain: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Menghindarinya

3. Cara menghindari penyakit ain

Ilustrasi perempuan muslim berdoa (Freepik.com/mkitina4)

Penyakit ain datang tak mengenal usia dan gender. Jika ingin menghindari penyakit ain, kamu bisa membaca doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW berikut: 

“U'iidzuka bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah”

Artinya: "Aku memohon perlindunganmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala gangguan setan, binatang penggangu, dan dari pandangan mata yang buruk"

Untuk menghindari ain, sebisa mungkin hindari menyebutkan kekayaan, kesuksesan usaha, kebahagiaan keluarga, dan memamerkan foto diri, foto keluarga, atau hal-hal lain yang bisa menimbulkan iri serta dengki dari mereka yang melihatnya. 

4. Apakah ain dapat menyebabkan kematian?

Ilustrasi warga meninggal (IDN Times/Mia Amalia)

Penyakit ain dapat menyebabkan kematian. Ain merupakan penyakit hati yang benar adanya. Penyakit ini dapat mendahului takdir hingga kematian. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

 “Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa” (HR. Muslim no. 2188).

Kita harus selalu berdoa dan bertawakal agar tidak berakibat fatal dan terhindar dari penyakit ini. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi SAW bersabda:

 “Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain” (HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.1206).

Baca Juga: Penyakit Ain Pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya