TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Teori Masuknya Hindu Budha ke Indonesia

Yuk, kenali teori lengkapnya!

candi prambanan (Pexels.com/Charl Durand)

Teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia memiliki lima teori yang berkembang di Nusantara. Berkembangnya agama ini di Indonesia terlihat dari peninggalan sejarahnya, yakni Borobudur dan Prambanan, serta kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia.

Ada dua pendapat yang menjelaskan bagaimana agama Hindu Budha ini masuk ke Indonesia. Pertama, agama Hindu Budha masuk ke Indonesia berawal dari teori brahmana, kesatria, dan waisya. Dalam teori ini, bangsa India yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu Budha kepada masyarakat Nusantara.

Pada teori kedua, yakni teori arus balik, masyarakat Nusantara pergi ke India dan mempelajari ajaran Hindu Budha yang kemudian disebarkan ke Indonesia. Untuk mengenal lebih jauh teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia, simak penjelasan berikut.

1. Teori brahmana

ilustrasi Parasurama, brahmana dengan sifat kesatria (mythgyaan.com)

Teori brahmana menjelaskan bahwa para brahmana, yakni ahli kitab suci, ahli ulama, ahli sastra, ahli hukum, dan ahli filsafat membawa kebudayaan dan agama dari India ke Indonesia. Para penguasa di Nusantara mengundang para brahmana untuk bertemu dengan orang yang bertaraf sama dengannya.

Dalam pertemuan tersebut, para brahmana memperkenalkan budaya India yang berasal dari golongan brahmana. Selain itu, para penguasa Nusantara mengundang para brahmana untuk berdiskusi agar dapat meningkatkan kondisi wilayahnya menjadi lebih baik.

Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa peninggalan kerajaan yang bercorak Hindu Budha, seperti prasasti yang menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Palawa. Bahasa tersebut hanya dikuasai oleh golongan brahmana selaku penutur Sanskerta dan mengetahui huruf Palawa.

2. Teori kesatria

ilustrasi prajurit perang (pixabay.com/ha11ok)

Teori kesatria dikemukakan oleh CC Berg dan Mookerji. Teori ini menjelaskan bahwa agama Hindu disebarkan ke Indonesia oleh para kesatria yang merupakan golongan prajurit perang dan bangsawan.

Sejarah teori ini berawal dari adanya persoalan politik yang terjadi di India sehingga mengakibatkan adanya pihak yang kalah dalam peperangan. Setelah itu, para kesatria yang mengalami kekalahan mencari pelarian ke Indonesia. 

Di Nusantara, para prajurit mendirikan kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha. Mereka adalah yang membawa agama tersebut ke Indonesia dan menjadi nenek moyang dinasti Hindu dan Budha.

3. Teori sudra

ilustrasi Pura Besakih (IDN Times/Vanny El Rahman)

Teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia yang selanjutnya adalah teori sudra. Dalam teori sudra yang dikemukakan oleh Van Faber, teori ini memiliki anggapan bahwa agama dan kebudayaan Hindu dibawa oleh budak atau golongan sudra yang datang ke Indonesia. Mereka datang ke Nusantara untuk memperbaiki hidupnya.

Seperti yang kita ketahui, kaum sudra adalah golongan yang dipandang rendah di India. Mereka menetap di Indonesia sehingga terjadi akulturasi dan asimilasi dengan masyarakat Indonesia yang kemudian menganut agama Hindu atau Budha.

Baca Juga: 12 Kutukan Paling Terkenal di Mitologi Hindu, Mengerikan!

4. Teori waisya

ilustrasi kapal pedagang (pexels.com/Carmen Attal)

Selanjutnya, teori waisya pertama kali dicetuskan oleh NJ Krom yang menjelaskan bahwa kebudayaan India masuk ke Indonesia dibawa oleh masyarakat dengan kasta waisya, yakni pedagang. Mereka berdagang sampai ke Indonesia karena mengikuti arah angin.

Para pedagang dari India ini memiliki hubungan baik dengan para penguasa Indonesia agar proses perdagangan berjalan lancar. Dalam proses ini, terjadi komunikasi dan juga penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya