Apa Arti Ungkapan Om Shanti Shanti Shanti Om dan Kegunaanya?

- Bali dikenal dengan keramahannya dan budaya istimewanya.
- Ungkapan "Om Shanti Shanti Shanti Om" memiliki makna mendalam dari bahasa Sanskerta.
- Ungkapan tersebut digunakan sebagai sapaan penutup dalam kegiatan atau doa, termasuk dalam Puja Trisandya umat Hindu di Bali.
Ketika mengunjungi pulau Bali, kamu akan disapa oleh keramahannya yang khas. Dengan budaya yang istimewa, masyarakat Bali mampu dikenal di seluruh dunia. Bali bahkan menjadi peringkat ketiga pulau yang layak dikunjungi sebagai tujuan wisata menurut Travel Leisure Magazine's World's Best Awards 2024.
Masyarakat Bali punya beberapa sapaan yang khas, salah satunya ungkapan “Om Shanti Shanti Shanti Om”. Rupanya, ada makna mendalam di balik ungkapan tersebut. Yuk, kita simak ulasannya!
1. Apa arti ungkapan Om Shanti Shanti Shanti Om?

Om Shanti Shanti Shanti Om berasal dari bahasa Sanskerta (ॐ शान्तिः) yang terdiri dari 2 kata, yaitu Om dan Shanti. Dalam buku "Principles of Ayuverdic Medicine" yang ditulis oleh Dr. Marc Halpern, Om sering disebut sebagai mantra universal karena merupakan perwujudan dari suara ilahi.
Dr. Marc Halpen mengungkapkan seperti dilansir ayurvedacollege.com, “Om adalah suara pencipta itu sendiri. Semua ciptaan dipahami bergetar selaras dengan Om. Om juga dipahami bergetar di dalam semua mahluk”.
Di sisi lain, Shanti merupakan kata dalam bahasa Sanskerta yang berarti kedamaian. Awalnya, shanti berasal dari akar kata bahasa Sansekerta “Sham,” yang berarti tenang, menyejukkan, dan bahagia. Namun perubahan linguistik dan fonologis akhirnya membuat istilah tersebut berubah menjadi “Shanti”
Om Shanti adalah seruan untuk perdamaian. Di samping itu, makna lain daru ungkapan tersebut bisa berarti seruan kepada Tuhan.
Biasanya, Om Shanti dilantunkan tiga kali hingga menjadi Om Shanti Shanti Shanti Om dengan tujuan memohon kedamaian pada 3 tingkat kesadaran. Kesadaran yang dimaksud adalah yang ada pada tubuh, pikiran, dan jiwa. Pengucapan berulang juga bisa menandakan harapan tentang kedamaian pada tinfkat individu, kolektif, dan universal.
2. Penggunaan ungkapan Om Shanti Shanti Shanti Om di kehidupan sehari-hari

Om Shanti Shanti Shanti Om merupakan salah satu sapaan dalam bahasa Bali, sama seperti Om Swastiastu. Om Swastiastu biasa digunakan sebagai sapaan pembuka, sedangkan Om Shanti Shanti Shanti Om biasa digunakan sebagai sapaan penutup.
Om Shanti Shanti Shanti Om sering digunakan untuk menutup doa atau kegiatan dalam suatu acara. Ungkapan tersebut juga biasa digunakan untuk menutup uraian berupa tulisan ataupun pidato.
3. Ungkapan Om Shanti Shanti Shanti Om dalam Puja Trisandya

Puja Trisandya merupakan doa yang dilakukan umat Hindu, khususnya yang ada di Bali. Doa tersebut dilakukan tiga kali sehari, tepatnya pada pagi, siang, dan sore hari. Dengan melakukan Puja Trisandya, umat Hindu diharapkan dapat meningkatkan Sradha Bhakti Sekaa Truna serta memperdalam ajaran agama.
Ungkapan Om Shanti Shanti Om rupanya juga terdapat di dalam mantram Puja Trisandya, tepatnya pada bait ketujuh. Ungkapan tersebut juga merupakan penutup mantra yang berarti pengharapan pada kedamaian.
Sedangkan bunyi Puja Trisandya adalah sebagai berikut:
Bait I
Om, Om, Om
Bhur bhuvah svah
Tat savitur varenyam
Bhargo devasya dhimahi
Dhiyo yo nah prachodayat
Bait II
Om Narayana evedam Sarvam
Yad bhutam yac ca bhavyam
Niskalanko nirañjano nirvikalpo
Nirakhyatah sudho deva eko
Narayanah na dvitiyo asti kascit
Bait III
Om tvam Sivas tvam Mahadevah
Isvarah Paramesvarah
Brahma Visnus ca Rudras ca
Purusah Parikirtitah
Bait IV
Om Papo ’ham papakarmaham
Papatma papasambhavah
Trahi mam pundarikaksaa
Sabahya bhyantarah sucih
Bait V
Om Ksamasva mam Mahadevah
Sarvaprani hitankarah
Mam moca Sarva papebhyah
Palayasva sadasiva
Bait VI
Om Ksantavyah kayiko dosah
Ksantavyo vaciko mama
Ksantavyo manaso dosah tat
Pramadat Ksamasva mam
Bait VII
Om, Santi, Santi, Santi, Om
Itulah arti ungkapan Om Shanti Shanti Shanti Om, yaitu tentang pengharapan pada kedamaian. Bukan hanya kedamaian individu, namun juga harapan akan perdamaian dunia.
Jika suatu saat kamu pergi ke Bali dan seseorang menyapamu dengan ungkapan tersebut, kamu gak perlu khawatir. Cukup membalasnya dengan ungkapan yang sama.