Ilustrasi membaca (unsplash.com/David Lezcano)
Fenomena deisme sebenarnya bukan hal baru. Pola-pola berpikir deistik dan karakteristiknya dapat ditemukan di masa-masa silam sebelumnya. Ada beberapa tokoh sentral yang menjadi pelopor pemikiran deisme. Siapa saja mereka? Berikut ini di antaranya:
Herbert Cherbury (1624-1695)
Walaupun bukan seorang Deis yang pertama kali, ia dianggap sebagai pelopor pemikiran deisme dalam tulisan- tulisannya. Karena itu, ia juga dijuluki sebagai “Father of English Deism”.
Edward Herbert (1583-1648)
Berasal dari keluarga bangsawan. Ia adalah seorang prajurit, diplomat Inggris untuk Perancis, ksatria, dan juga ahli filsafat. Ia menulis De Veritate di Inggris dan menerbitkannya di Perancis tahun 1624.
Thomas Hobbes (1588-1679)
Seorang penulis produktif, ahli politik, dan filsafat religius. Ia adalah pengagum Galileo dan Francis Bacon. Hobbes memang bukan seorqang Deis, ia lebih dekat disebut sebagai seorang materialis-atheit.33 Meski demikian, pemikiran epistemologis Hobbes sangat besar pengaruhnya terhadap kemunculan deisme Inggris.
Thomas Browne (1605-1682)
Ia mengajukan sebuah pertanyaan terbuka tentang unsur-unsur agama yang misterius di dalam karyanya Religio Medici (1642). Hasilnya, Browne tidak mempercayai semua hal-hal misterius dalam agama, terutama Kristen, yang hal ini kemudian dikukuhkan dalam deisme.
John Tillotson (1630-1694)
Meskipun bukan seorang Deis, namun pemikirannya mempengaruhi deisme. Kegigihannya membela supernaturalisme rasional dalam gereja Kristen di Inggris, secara tidak langsung cenderung untuk mempromosikan aspek tertentu dalam deisme.
Sekarang jadi tahu kan apa itu deisme? Deisme adalah pandangan hidup atau ajaran yang mengakui adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta, tetapi Tuhan tidak ikut campur tangan terhadap urusan manusia dan alam semesta. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan baru, ya.