Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Petani Gurem? Ramai Dibicarakan saat Debat Cawapres 2024

Petani memanen padi di area persawahan saat musim kemarau. (IDN Times/Dhana Kencana)

Istilah petani gurem ramai dibicarakan setelah disebut-sebut oleh calon wakil presiden dalam debat keempat yang berlangsung pada Minggu (21/1/24) malam. Kata tersebut mungkin masih asing dalam pemahaman sejumlah orang karena merujuk pada pengetahuan di bidang agraria. 

Untuk mengetahui lebih lanjut istilah petani gurem, kamu bisa membaca keterangannya dalam artikel ini. Yuk, temukan pengertiannya! 

1. Pengertian petani gurem

Petani di Lombok Barat membajak sawah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Istilah petani dikelompokkan berdasarkan luas lahan yang dimilikinya. Mengutip laman resmi Badan Pusat Statistik, petani gurem didefinisikan sebagai individu atau beserta keluarga yang melakukan usaha pertanian dengan penguasaan lahan kurang dari 0,5 hektar.

Menurut Sastraadmadja dalam website resmi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magelang, petani besar memiliki lahan lebih dari 1 hektar dan petani kecil memiliki luas lahan 0,51-1 hektar. Sedangkan buruh tani adalah orang yang bekerja di sektor pertanian milik orang lain dan mendapat upah atas pekerjaannya. 

2. Petani gurem dapat mengaplikasikan sistem polikultur untuk meningkatkan hasil produksi

Mesin pompa air berbahan bakar gas tabung elpiji 3 kilogram milik Jiwo yang digunakan untuk mengairi sawahnya saat musim kemarau di Wonogiri, Jawa Tengah. (IDN Times/Dhana Kencana)

Petani gurem masih menghadapi banyak tantangan dalam aktivitas pengelolaan sumber daya alam, di antaranya faktor iklim, hama penyakit, hingga fluktuasi harga pasar. Selain itu, banyak petani mengusahakan tanaman semusim atau tahunan yang dapat memengaruhi hasil produksi pertanian. 

Untuk meningkatkan pendapatan petani dari produksi hasil pertanian, didorong untuk meningkatkan pendapatan dengan cara polikultur atau pertanian campuran. Sistem polikultur mendorong petani untuk menanam berbagai jenis tanaman pada lahan yang sama.

3. Pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai ekonomi petani

Ratman menyirami lahan pertanian menggunakan air dari saluran mesin pompa air berbahan bakar gas tabung elpiji 3 kilogram saat musim kemarau di Wonogiri, Jawa Tengah. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kesejahteraan petani dapat ditingkatkan dengan pengolahan hasil pertanian. Biasanya, petani menjual produk mentah hasil pertanian seperti beras, kopi, dan padi. Untuk meningkatkan pengolahan hasil pertanian, produk mentah tersebut dapat diolah dahulu menjadi produk setengah jadi atau bahan baku primer.

Keuntungan yang bisa didapatkan adalah peningkatan nilai ekonomi dibanding produk segar, mudah disimpan sehingga tahan lama, dan harga relatif stabil. Mengutip sumber Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magelang, pada dasarnya keuntungan tertinggi pada sektor pertanian terletak pada tataniaga, pengolahan hasil, dan pemasaran. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dina Fadillah Salma
Febriyanti Revitasari
3+
Dina Fadillah Salma
EditorDina Fadillah Salma
Follow Us