Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi belajar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebuah program dalam proses pengajaran atau pelatihan tentu saja sudah dirancang secara matang, mulai dari tujuan pembelajaran hingga substansinya. Tujuan dari pembelajaran dapat memengaruhi materi, media, hingga metode pembelajaran, dan evaluasinya.

Selain itu, tujuan pembelajaran juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pesertanya. Untuk membantu membuat tujuan pembelajaran, salah satu model yang dapat diterapkan adalah Taksonomi Bloom. Lantas, apa itu Taksonomi Bloom? Lebih lanjut, berikut rangkuman lengkap seputar pengertian Taksonomi Bloom dan contohnya.

1. Pengertian Taksonomi Bloom

ilustrasi belajar bersama (pexels.com/cottonbro)

Taksonomi Bloom dapat didefinisikan sebagai struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan dalam berpikir. Taksonomi Bloom pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Benjamin Bloom pada tahun 1956.

Lalu, pada tahun 2021, Taksonomi Bloom mengalami revisi yang dilakukan oleh Krathwohl dan para ahli aliran kognitivisme. Hasil dari revisi tersebut kemudian dikenal dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. 

Taksonomi Bloom dibagi menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tiga domain tersebut penting dalam suatu pembelajaran. Akan tetapi, domain kognitif lebih banyak digunakan.

2. Jenis Pengetahuan

Editorial Team

Tonton lebih seru di