Tingalan Dalem Jumenengan adalah sebuah tradisi peringatan kenaikan takhta raja di Keraton Surakarta Hadiningrat, yang harus dilakukan oleh kerajaan keturunan Kerajaan Mataram Islam.Tradisi ini bersifat cukup sakral karena sudah berlangsung secara turun temurun dan masih terus dilestarikan. Tradisi ini juga memiliki banyak pesan dibalik pelaksanaannya.
“Tradisi Tingalan Dalem Jumenengan bakal digelar seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Ini bagian dari menjaga dan merawat tradisi budaya di Keraton Solo,” tutur kerabat Keraton Surakarta, KP Edhy Wirabhumi, dikutip Solopos.
Dilansir Pemerintah Kota Surakarta, kata "tingalan" dalam bahasa Jawa berarti peringatan, "dalem" adalah panggilan kehormatan untuk raja, dan "jumenengan" berasal dari kata "jumeneng" yang artinya bertahta. Pada dasarnya, tradisi ini dilaksanakan untuk merayakan kenaikan seorang Raja Keraton Solo.
Adapun waktu pelaksanaan Tingalan Dalem Jumenengan dilakukan setiap tahun, yaitu setiap tanggal dua bulan Ruwah sesuai kalender Jawa. Berikut tiga fakta mengenai Tilangan Dalem Jumenengan yang telah kami rangkum untukmu.