Menulis esai bisa menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan gagasan, termasuk dalam bentuk opini. Tapi, ketika kamu menulis esai opini, tantangannya bukan sekadar menyatakan pendapat, melainkan bagaimana membuat pembaca memahami sudut pandangmu tanpa merasa digurui. Banyak yang keliru mengira bahwa opini berarti bebas sepenuhnya dari batas logika atau data, padahal kenyataannya tidak sesederhana itu.
Tantangan utama dalam menulis esai opini adalah menjaga keseimbangan antara suara pribadi dan argumen yang berdasar. Kalau terlalu menonjolkan perasaan, esai bisa kehilangan kekuatan intelektualnya. Tapi kalau terlalu kaku dengan data tanpa suara personal, tulisan bisa terasa hambar. Supaya tulisan tetap kuat dan tidak jatuh pada subjektivitas berlebihan, penting memahami cara menyusun gagasan secara terstruktur dan adil. Berikut lima hal penting yang perlu kamu perhatikan agar esai opinimu tidak terjebak dalam subjektivitas berlebihan.