ilustrasi simulasi sidang PBB (pexels.com/Antonio Jamal Roberson)
Dalam ajang tersebut, Adella dan Rifki bertindak sebagai delegasi Pemerintah Turki dengan membahas sejauh mana negara yang berkuasa atas teritori tersebut dapat memegang kekuasaan. Sebagai delegasi negara Turki, keduanya dituntut dapat memberikan solusi atas pemaknaan ulang atau redefinition serta referendum netral, yang dapat dilaksanakan dengan pengawasan PBB dan beberapa badan di bawahnya untuk menghadapi isu tersebut.
“Sekalipun sebelumnya sudah mengikuti beberapa simulasi sidang PBB, pencapaian ini tetap menjadi bonus yang berlipat ganda bagi saya. Selain mendapat pengalaman seumur hidup dan kesempatan untuk menjalin relasi, saya jadi tahu bahwa kemampuan mahasiswa Indonesia sebetulnya tidak kalah dengan peserta dari negara lain, khususnya di bidang riset," kata Rikfi, mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Jember.
Pada kesempatan tersebut, teknik menulis dokumen, negosiasi, melobi, riset, hingga kemampuan mengemukakan pendapat mereka berdua pun diuji.
"Para WorldMUN Chairs dari Universitas Harvard yang mengobservasi juga menilai secara positif keaktifan berjejaring, kemampuan mendengarkan, dan mengakomodasi masukan dari kami,” tambahnya.