7 Fakta Montessori Dibandingkan dengan Sistem Pendidikan Standar 

Montessori terus digunakan di seluruh dunia sampai saat ini

Berencana mendaftarkan si kecil ke sekolah formal atau mau melakukan homeschooling di rumah? Apa pun pilihannya, para orang tua pasti sudah mulai mencari tahu tentang metode dan kurikulum pendidikan terbaik untuk anak-anak tercinta.

Kali ini, IDN Times akan membahas Montessori, metode yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori lebih dari seabad yang lalu dan terus digunakan di seluruh dunia sampai saat ini. Sony Vasandani, seorang pendidik sekaligus pendiri pusat pelatihan Montessori terkemuka di Indonesia, Sunshine Teachers’ Training, akan membagikan beberapa perbedaan mendasar antara Montessori dengan sistem pendidikan standar. 

Sebelumnya, Sony juga sudah menulis sebuah buku elektronik GRATIS tentang Apa itu Montessori? yang dapat Anda peroleh di link bio Instagram Sunshine Teachers’ Training. Nah, berikut perbedaan mendasar antara Montessori dengan sistem pendidikan standar. Yuk disimak!

1. Naluri alamiah anak

7 Fakta Montessori Dibandingkan dengan Sistem Pendidikan Standar Montessori, metode yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori lebih dari seabad yang lalu dan terus digunakan di seluruh dunia sampai saat ini. (Dok. Istimewa)

Bila dalam sistem pendidikan tradisional anak harus mengikuti apa yang disuruh oleh gurunya, penerapan metode Montessori malah sebaliknya. Orang dewasalah yang harus jeli melihat ketertarikan dan kebutuhan perkembangan anak dan berupaya untuk memfasilitasinya. Anak memiliki naluri alamiah dan masa kepekaan untuk mempelajari hal-hal di sekitarnya asalkan difasilitasi. 

Baca Juga: 4 Metode Belajar Efektif yang Bisa Kamu Tiru Biar Makin Pintar

2. Lingkungan yang dipersiapkan

7 Fakta Montessori Dibandingkan dengan Sistem Pendidikan Standar Ilustrasi belajar daring (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Dalam Montessori, orang dewasa mempersiapkan lingkungan yang menunjang dan sesuai dengan perkembangan anak. Ini semua untuk memaksimalkan tumbuh kembang dan proses belajar mereka. 

Furnitur ukuran anak, bangku pijakan, perlengkapan ukuran anak, dan ruang gerak yang memadai menjadi salah satu ciri khas lingkungan Montessori. Anak-anak juga diperlakukan dengan rasa hormat dan diberikan kebebasan untuk bereksplorasi asalkan mematuhi aturan dasar yang berlaku. 

3. Tidak ada hadiah atau hukuman

7 Fakta Montessori Dibandingkan dengan Sistem Pendidikan Standar pixabay.com/faye_yuyun

Montessori mengedepankan motivasi, tanggung jawab, dan disiplin yang lahir dari dalam diri anak, dan bukan karena paksaan dari orang lain. Iming-iming hadiah atau ancaman hukuman adalah dorongan eksternal dan hanya akan mengalihkan fokus anak. 

Orang dewasa yang belajar Montessori diajarkan bagaimana membantu anak-anak mengembangkan motivasi intrinsik dan menghindarkan mereka dari rasa haus pujian atau rasa takut akan dihukum.

4. Pembelajaran yang terpusat pada anak

7 Fakta Montessori Dibandingkan dengan Sistem Pendidikan Standar Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)
dm-player

Kita pasti sangat familiar dengan ruang kelas yang terdiri atas meja dan kursi untuk setiap murid, dan papan tulis besar di depan kelas yang dipakai guru untuk mengajar. Anak-anak duduk sepanjang hari, diam memperhatikan guru di depan kelas, dan secara bersama-sama mengerjakan apa yang disuruh gurunya. 

Pemandangan berbeda akan kita lihat dalam ruangan Montessori. Tiap anak melakukan kegiatan berbeda. Guru duduk di salah satu sudut ruangan, mengobservasi, membuat catatan, dan sesekali mendampingi anak yang membutuhkan bantuannya. Anak-anak terlihat aktif bekerja, berkonsentrasi, bersosialisasi, saling membantu, dan belajar banyak hal. 

Anak-anak menjadi pemimpin dari proses belajarnya, menjaga, dan memelihara lingkungan belajarnya. Kebebasan anak untuk berkegiatan dan bereksplorasi diberikan dalam batasan-batasan berupa aturan dasar yang harus dipatuhi. 

5. Material Montessori

7 Fakta Montessori Dibandingkan dengan Sistem Pendidikan Standar Montessori, metode yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori lebih dari seabad yang lalu dan terus digunakan di seluruh dunia sampai saat ini. (Dok. Istimewa)

Material yang digunakan dalam Montessori sangatlah menakjubkan. Anak-anak dapat belajar dengan mandiri, tanpa perlu bantuan orang dewasa di sampingnya. 

Bahkan, kebanyakan material Montessori memiliki fitur kontrol kesalahan untuk membantu anak mengidentifikasi kesalahannya tanpa harus dikoreksi oleh orang dewasa. 

6. Mengutamakan seluruh aspek perkembangan anak

7 Fakta Montessori Dibandingkan dengan Sistem Pendidikan Standar Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Berbeda dari sistem pendidikan lainnya, area-area pembelajaran dan atmosfer dalam program Montessori terintegrasi satu dengan lainnya dan secara bersama-sama membantu anak berkembang secara holistik. Bukan hanya aspek kognitif yang diutamakan, tetapi juga perkembangan bahasa, sosial, spiritual, fisik, emosional, dll. 

Anak-anak yang belajar dan diasuh dalam lingkungan Montessori akan bertumbuhkembang menjadi anak yang mandiri, disiplin, percaya diri, memiliki rasa hormat, bertanggung jawab, dan mencintai proses belajar. 

7. Kelas usia campuran

7 Fakta Montessori Dibandingkan dengan Sistem Pendidikan Standar Ilustrasi siswa belajar teknologi dari rumah (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Dalam program Montessori pengelompokan anak dilakukan berdasarkan tahapan perkembangan (usia 0-3, 3-6, 6-9, 9-12, 12-15, dan 15-18 tahun). Anak-anak dengan rentang usia 3 tahun dikelompokkan dalam satu kelas atau program. 

Dengan demikian, anak-anak yang lebih tua dapat mengembangkan rasa tanggungjawab, kepemimpinan, dan menjadi teladan. Sebaliknya, anak-anak yang lebih muda lebih nyaman ketika diajari atau dibimbing oleh teman sekelasnya yang lebih tua (peer-to-peer interaction) daripada oleh orang dewasa. Kelas usia campuran ini memberikan dampak positif dalam perkembangan kemampuan akademik dan juga sosial.

Luar biasa, bukan? Tidak heran kalau metode Montessori semakin diminati di Indonesia dan seluruh dunia. Kabar gembiranya, Montessori dapat juga dipelajari oleh orang tua dan dipraktikkan di rumah lho. 

Para orang tua pasti ingin mendukung tumbuh kembang anak-anak, agar mereka dapat menjadi versi terbaik dari dirinya dan mencapai potensi maksimumnya. Karenanya, Sunshine Teachers’ Training selama hampir dua dekade telah membantu orang tua dan guru untuk belajar dan mampu mempraktekkan Montessori dengan cara yang tepat. 

Lihat pilihan program Montessori bersama kami di link bio Instagram Sunshine Teachers’ Training. Anda bisa memilih program diploma atau sertifikat. Anda dapat memilih belajar secara tatap muka, atau belajar secara online dari rumah. Kalau kamu, pilihan belajar Montessori yang mana yang disukai? (WEB)

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya