Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria baca buku
ilustrasi pria baca buku (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Intinya sih...

  • Sejauh Rindu Mencari Pulang karya Sefryana Khairil (2025) - Kisah tentang rindu, pengorbanan, dan pertarungan cinta dalam LDR.

  • The act of Kalandra karya Dinda Delvira (2025) - Konflik emosional intens dengan plot twist mengejutkan.

  • Musim yang Tak Sempat Kita Miliki karya Rintik Sedu (2025) - Tema second chance yang manis pahit dengan dilema masa lalu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buku fiksi romantis adalah genre cerita yang fokus pada hubungan percintaan antara dua karakter utama. Genre ini juga bisa mencakup sub-genre lain, seperti komedi, sejarah, atau fantasi. Novel fiksi romantis dicirikan oleh dua elemen kunci, yaitu kisah cinta harus menjadi inti dan pendorong utama plot—bukan sekadar subplot—dan cerita umumnya diakhiri dengan kebahagiaan, baik happy ending maupun happy for now.

Dunia fiksi romantis adalah sebuah pelarian sempurna dari realitas, di mana kita bisa merasakan kisah yang manis, mendebarkan, dan jatuh cinta tanpa risiko patah hati yang nyata. Walau harus melalui konflik, karakter dalam fiksi romantis akan selalu menemukan jalannya.

Artikel ini telah menyusun lima daftar rekomendasi buku fiksi romantis terbaik yang paling bikin baper, dan wajib masuk dalam daftar bacaan kamu. Siapkan camilan, matikan notifikasi, dan mari kita selami dunia cinta yang tak terlupakan!

1. Sejauh Rindu Mencari Pulang karya Sefryana Khairil (2025)

Buku "Sejauh Rindu Mencari Pulang" karya Sefryana Khairil (gramedia.com)

Sinopsis singkat: Fayrani dan Genta sedang menjalani hubungan serius. Namun, semua berubah setelah Genta mengalami kecelakaan mobil tragis yang menewaskan kakaknya, Gamal. Merasa bersalah, Genta kini mengambil alih tanggung jawab penuh untuk menjaga Sandra, istri Gamal, beserta ketiga anak mereka. Ketergantungan Sandra yang besar membuat Fayrani merasa tersisih dan keberadaannya dalam hubungan mereka terancam. Fayrani kini harus memutuskan apakah akan melepaskan Genta atau berjuang mempertahankan cinta mereka yang terombang-ambing antara pengorbanan dan rasa bersalah.

“Sejauh Rindu Mencari Pulang” secara mendalam mengeksplorasi makna rindu, bukan hanya sekadar jarak fisik, tetapi juga rindu akan masa lalu dan rindu akan potensi diri. Buku ini akan sangat relatable bagi kamu yang pernah mengalami LDR (Long Distance Relationship) atau perpisahan. Tidak hanya fokus pada chemistry pasangan, novel ini juga fokus pada perkembangan emosi dan perjalanan psikologis masing-masing karakter, di mana pembaca akan ikut bertumbuh bersama tokoh utama. Konflik yang dihadirkan bukanlah klise, melainkan masalah yang benar-benar dihadapi oleh pasangan dewasa, seperti ambisi karier, pilihan hidup, dan mengikhlaskan masa lalu.

2. The act of Kalandra karya Dinda Delvira (2025)

Buku "The act of Kalandra" karya Dinda Delvira (gramedia.com)

Apa yang akan kamu lakukan ketika dianggap sebagai penghambat masa depan orang yang paling kamu sayang? Pilih bertahan atau melepaskan?

Novel ini menyoroti kehidupan Kalandra, seorang pria yang menyimpan banyak rahasia di balik sikapnya yang dingin. Meskipun Kalandra mencintai Hazel dengan sepenuh hati, tetapi Hazel memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka karena yakin ia menghambat masa depan Kalandra. Keputusan ini bertentangan dengan keyakinan Kalandra bahwa kebahagiaannya hanya bersama Hazel. Lalu, mampukah mereka melewati situasi yang berlawanan arah itu? Dan, mampukah mereka bertahan untuk sebuah perpisahan yang belum benar-benar dipersiapkan?

“The act of Kalandra” merupakan sekuel dari “Act of Money” karya Dinda Delvira. Bagi kamu penggemar fiksi romantis yang berani dengan konflik emosional intens dan plot twist yang mengejutkan, “The Act of Kalandra” adalah jawabannya. Sebab, penulis sangat lihai merangkai misteri dalam romannya.

3. Musim yang Tak Sempat Kita Miliki karya Rintik Sedu (2025)

Buku "Musim yang Tak Sempat Kita Miliki" karya Rintik Sedu (gramedia.com)

Nama pena Rintik Sedu, mungkin sudah gak asing bagi kamu yang pernah membaca karyanya yang berjudul Geez & Ann (2017), Kata (2018), Buku Minta Dibanting (2020), dan Buku Minta Disayang (2021). Kini Rintik Sedu balik lagi dengan membawa “Musim yang Tak Sempat Kita Miliki.”

Novel ini mengisahkan Rani, seorang editor yang nyaman dengan kehidupan tenangnya di usia akhir 20-an. Kesempatan untuk menerbitkan buku pertamanya datang. Namun proses pengerjaan naskah itu justru membawanya kembali berhadapan dengan seseorang dari masa lalunya, orang yang menjadi alasan pertama Rani ingin menulis.

Rintik Sedu dikenal dengan gaya penulisan yang sangat emosional dan puitis, sering kali mengangkat isu-isu quarter-life crisis yang relatable bagi pembaca muda. “Musim yang Tak Sempat Kita Miliki” sendiri menyajikan tema second chance yang manis pahit, di mana kamu akan ikut merasakan dilema Rani saat harus berhadapan dengan masa lalunya yang belum tuntas di tengah pencapaian karir. Apakah Rani berhasil merampungkan naskahnya? Atau dia justru semakin terjerat masa lalunya?

4. The Space We Lost karya J. Almira (2025)

Buku "The Space We Lost" karya J. Almira (gramedia.com)

J. Almira dikenal dengan gaya penulisan yang mampu membangkitkan emosi, membuat dilema setiap karakter terasa nyata, dan membuat pembaca ikut merasakan sakitnya perpisahan. “The Space We Lost” tidak membahas kisah cinta yang baru dimulai, melainkan konflik saat hubungan yang mapan mulai diuji.

Sinopsis singkat: Hubungan enam tahun yang mulus antara Kamandaka dan Sagita mulai retak ketika Sabiru, sahabat lama Kamandaka, kembali membawa kerinduan masa lalu. Perhatian Kamandaka yang terbagi membuat Sagita merasa tak lagi menjadi "rumah" baginya, dan Kamandaka pun kehilangan arah. Ketika akhirnya perpisahan menjadi pilihan terakhir, pertanyaan yang tersisa adalah: masih adakah kesempatan kedua yang layak mereka perjuangkan?

Buku ini adalah bacaan wajib bagi kamu yang menyukai kisah fiksi romantis yang lebih dari sekadar kencan manis, melainkan tentang perjuangan mempertahankan cinta dan hubungan dewasa yang sangat realistis. Narasinya dengan berani mengupas tuntas isu keretakan dalam hubungan jangka panjang akibat intervensi masa lalu dan pengkhianatan emosional. Ini adalah kisah yang akan membuatmu merenungkan arti kesetiaan, pengorbanan, dan apakah cinta yang pernah hilang masih layak mendapatkan kesempatan kedua.

5. Arunala dan Luka karya Racherrys (2025)

Buku "Arunala dan Luka" karya Racherrys (gramedia.com)

"Arunala dan Luka" karya Racherrys adalah roman drama yang membahas konflik pernikahan, rahasia masa lalu, dan pengkhianatan. Tema utama yang diangkat adalah tentang luka, pengorbanan, dan perjuangan seorang istri untuk mempertahankan keluarganya di tengah badai.

Sinopsis singkat: Aruna terkejut ketika Leon, suaminya, tiba-tiba meminta cerai setelah lima bulan pernikahan yang diliputi perubahan sikap drastis, termasuk penolakan terhadap kehamilan Aruna. Awalnya mengira karena kehadiran orang ketiga, Aruna mencari jawaban hingga menemukan kebenaran kelam yang melibatkan masa lalu Leon serta orang-orang di sekitarnya, yaitu Vivian, Shaka, dan Jessie. Kini, Aruna harus memilih antara bertahan dalam pernikahan yang menyakitkan dengan risiko kehilangan segalanya, atau melepaskan cinta demi keselamatan dirinya.

Bagi kamu penggemar genre angst (penderitaan emosional), buku ini sangat relatable karena mampu menyentuh sisi paling rapuh dari cinta dan pernikahan. Novel ini juga mengeksplorasi secara mendalam bagaimana rahasia yang tersembunyi dapat mengancam komitmen yang sudah terjalin.

Lima kisah fiksi romantis di atas membuktikan bahwa cinta, dengan segala gejolak dan konfliknya, selalu menawarkan pelajaran berharga dan harapan. Jadi, buku mana yang paling bikin kamu baper dan penasaran? Jangan biarkan cerita-cerita epik ini terlewatkan dari reading list kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team