Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Rekomendasi Buku Fiksi Ilmiah Paling Ikonik, Wajib Baca!

Kumpulan buku genre fiksi ilmiah
Kumpulan buku genre fiksi ilmiah (gramedia.com)
Intinya sih...
  • Dream Record karya Lee Hye-rin (2025)- Novel fiksi ilmiah Korea Selatan dengan premis unik tentang merekam mimpi- Mengangkat isu kekerasan di sekolah dengan gaya bercerita yang ringan- Relevan bagi pencari misteri psikologis berbalut teknologi futuristik
  • Supernova 1: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (Republish) karya Dee Lestari (2025)
    - Membawa cerita fiksi keluar dari zona nyaman romansa biasa
    - Menyajikan struktur narasi metafiksi dengan kisah paralel antara fiksi dan kenyataan
    - Cocok untuk pecinta sains, spiritualitas, dan misteri cyber
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buku fiksi ilmiah (science fiction), atau sering disingkat sci-fi atau SF, merupakan jenis fiksi spekulatif yang fokus pada dampak imajinatif dari sains dan teknologi terhadap masyarakat maupun individu. Fiksi ilmiah sering kali menceritakan kisah-kisah sederhana dengan cara yang luar biasa. Tema yang diangkat pun beragam, mulai dari eksplorasi ruang angkasa dan perjalanan antar bintang, kehidupan ekstraterestrial (alien), teknologi canggih dan konsekuensinya, hubungan manusia dan mesin, perjalanan waktu, utopia dan distopia, kelangsungan hidup umat manusia, serta moralitas dan etika. Meskipun sebagian besar plotnya melibatkan sains tingkat lanjut, tetapi banyak dari narasi ini juga mengandung tema-tema universal seperti cinta, kehilangan, dan penebusan.

Tertarik membacanya? Berikut enam rekomendasi buku genre fiksi ilmiah paling ikonik yang wajib kamu baca!

1. Dream Record karya Lee Hye-rin (2025)

Buku "Dream Record" karya Lee Hye-rin
Buku "Dream Record" karya Lee Hye-rin (gramedia.com)

“Dream Record” karya Lee Hye-rin adalah novel fiksi ilmiah Korea Selatan yang memadukan premis unik: Apa yang terjadi ketika ada perusahaan yang dapat merekam mimpi orang-orang?

Buku ini hadir dengan genre misteri investigasi yang mendebarkan. Keunggulan utamanya terletak pada relevansi sosial, karena mengangkat isu serius tentang kekerasan di sekolah. Dengan gaya bercerita yang ringan tetapi menyentuh, novel 136 halaman ini berhasil menyajikan tema-tema berat secara santai. Bacaannya padat, unik, dan relevan bagi kamu yang mencari misteri psikologis berbalut teknologi futuristik.

“Dream Record" adalah fasilitas di mana orang dapat merekam dan memutar kembali mimpi mereka untuk berbagai tujuan, mulai dari mencari ilham atau nomor lotre hingga bertemu kembali dengan kerabat yang telah meninggal. Namun, bagi beberapa orang seperti siswa korban bullying bernama Ga-eun, mimpi adalah sumber trauma. Ketika Ga-eun jatuh dari lantai tiga sekolah dan kehilangan ingatannya tanpa saksi atau bukti, polisi merekomendasikan penggunaan layanan Dream Record. Kini, satu-satunya cara untuk mengungkap kebenaran di balik kasusnya dan mendapatkan ingatannya kembali adalah dengan menggali rekaman mimpinya yang mungkin menyimpan kunci peristiwa kekerasan tersebut.

2. Supernova 1: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (Republish) karya Dee Lestari (2025)

Buku "Supernova 1: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh" (Republish) karya Dee Lestari
Buku "Supernova 1: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh" (Republish) karya Dee Lestari (gramedia.com)

Novel “Supernova 1: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh” terbit pertama kali pada tahun 2001 dan telah beberapa kali diterbitkan ulang, termasuk edisi tahun 2012 dan 2014. Penulis berhasil membawa cerita fiksi keluar dari zona nyaman romansa biasa, dengan menghadirkan wacana filosofis dan ilmu pengetahuan ke dalam kisah percintaan yang rumit. Cocok untuk kamu yang tertarik pada perpaduan sains, spiritualitas, dan misteri cyber.

Buku ini menyajikan struktur narasi metafiksi, di mana kisah yang ditulis oleh pasangan Dimas dan Reuben berjalan paralel dengan kehidupan nyata. Dalam fiksi, ada Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh; sementara di dunia nyata, terjalin kisah cinta terlarang antara Ferre dan Rana, dengan kehadiran tokoh kunci Diva, seorang peragawati kelas atas, sebagai representasi Bintang Jatuh. Kedua dimensi ini—fiksi dan kenyataan—kemudian dirajut menjadi satu oleh sosok misterius bernama Supernova, yang bertindak sebagai penentu takdir yang menghubungkan semua tokoh.

3. Masa Depan yang Tidak Boleh Dibicarakan karya Adit MKM (2024)

Buku "Masa Depan yang Tidak Boleh Dibicarakan" karya Adit MKM
Buku "Masa Depan yang Tidak Boleh Dibicarakan" karya Adit MKM (gramedia.com)

Buku "Masa Depan yang Tidak Boleh Dibicarakan" adalah contoh fiksi ilmiah distopia Indonesia yang sarat akan kritik sosial dan politik. Pembahasan buku ini menyoroti tema-tema besar seperti kapitalisme, kebebasan, dan peran kecerdasan buatan dalam pemerintahan.

"Masa Depan yang Tidak Boleh Dibicarakan" bermula dari obrolan canda dua orang, Danu dan Geraldy, tentang dunia utopis tanpa kapitalisme dan uang, di mana manusia bekerja demi kesejahteraan bersama. Obrolan ini secara tak terduga menjadi kenyataan di masa depan setelah Perang Dunia Ketiga, di mana peradaban terakhir, Neopolis, meninggalkan demokrasi dan dipimpin oleh kecerdasan buatan bernama Sang Komputer. Di kota yang bahagia dan tanpa sistem ekonomi ini, seorang urologis bernama Ben merasa bosan dan berjuang untuk kebebasan pribadi. Ia mulai mempertanyakan batas antara kebebasan dan ketaatan dalam peradaban yang dibangun di atas trauma masa lalu.

Apakah kebahagiaan sejati dapat terwujud jika kebebasan harus ditukar dengan ketaatan mutlak? Buku setebal 258 halaman ini wajib bagi kamu yang suka membaca sambil berpikir kritis.

4. Rumah Kaca di Ujung Bumi karya Kim Choyeop (2024)

Buku "Rumah Kaca di Ujung Bumi" karya Kim Choyeop
Buku "Rumah Kaca di Ujung Bumi" karya Kim Choyeop (gramedia.com)

"Rumah Kaca di Ujung Bumi" adalah novel post-apocalyptic yang kental dengan isu ekologi dan misteri. Buku ini cocok untuk kamu yang tertarik pada genre distopia, menyukai cerita bertema lingkungan dan krisis iklim, serta ingin menjelajahi imajinasi tentang masa depan jika masalah ekologis tidak ditangani.

Berlatar di Bumi yang hancur pada tahun 2058 akibat dust, alias debu beracun. Dua bersaudara, Naomi dan Amara, bertahan hidup di luar kota-kota kubah hingga menemukan Frim Village, sebuah desa di tengah hutan yang anehnya subur, hingga memunculkan misteri seputar seorang ahli botani di rumah kaca di puncak bukit. Tujuh puluh tahun kemudian, pada 2129, peneliti Ah-yeong di dalam kota kubah tengah menyelidiki mossvana, yaitu tumbuhan merambat fiksi yang digambarkan beracun dan memancarkan cahaya biru. Penelitian Ah-yeong pun membawanya bertemu dengan Naomi, yang selamat dari Era Dust, dan memaksanya menanyakan rahasia di balik Frim Village, “Apakah mossvana adalah kunci penyelamatan umat manusia dari kehancuran ekologis?”

5. Alelopati karya Stebby Julionatan (2025)

Buku "Alelopati" karya Stebby Julionatan
Buku "Alelopati" karya Stebby Julionatan (gramedia.com)

Stebby Julionatan adalah penulis Indonesia terkemuka yang konsisten mengangkat isu gender dan seksualitas, dengan latar belakang pendidikan S2 Kajian Gender dari Universitas Indonesia. Karya-karyanya telah mendapatkan pengakuan, termasuk menjadi Nominator Anugerah Pembaca Indonesia (API) 2015 dan terpilih sebagai emerging writer pada Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2021. Selain aktif berkarya, Stebby juga berdomisili di Jakarta, mengajar, dan memiliki rekam jejak dalam mendirikan komunitas literasi di Probolinggo.

“Alelopati” karya Stebby Julionatan ini termasuk dalam kategori fiksi ilmiah filosofis atau prosa liris, yang menggabungkan esai naratif, puisi prosa, dan filsafat untuk mengeksplorasi berbagai tema sosial dan ekologi. Menjadi sangat menarik karena menggunakan konsep biologis alelopati, di mana tumbuhan memengaruhi pertumbuhan tumbuhan lain, sebagai metafora untuk hubungan antar manusia, serta mengkritisi isu-isu sosial dan pembangunan Indonesia. Novel ini mengeksplorasi "warisan luka" dan pengaruh sosial yang tak kasatmata, memaksa pembaca untuk merenungkan pertanyaan filosofis: Apakah interaksi dan keberadaan kita dalam masyarakat pada dasarnya menumbuhkan atau justru meracuni satu sama lain?

6. Dune Mesias karya Frank Herbert (2024)

Buku "Dune Mesias" karya Frank Herbert
Buku "Dune Mesias" karya Frank Herbert (gramedia.com)

Frank Herbert adalah seorang penulis fiksi ilmiah asal Amerika yang dikenal karena novel “Dune” dan lima sekuelnya. “Dune” pertama kali diterbitkan pada tahun 1965, menceritakan tentang dunia futuristik di mana konflik politik, perebutan kekuasaan, dan kekurangan sumber daya melanda planet tersebut. Sementara “Dune Mesias” merupakan novel kedua dalam seri “Dune” yang terbit pada tahun 1969. Buku ini juga tersedia dalam versi terjemahan bahasa Indonesia, lho!

Kisah berlanjut dengan Paul Atreides, alias Muad'Dib, yang kini menjadi Kaisar dengan kekuasaan tak terbatas. Meskipun takut akan fanatisme, ia terpaksa melestarikan pemujaan kaum Fremen demi mempertahankan takhtanya. Namun, kekuasaannya yang besar menarik ancaman dari lawan-lawan politik yang bersekongkol. Meskipun memiliki kemampuan untuk melihat masa depan, Muad'Dib harus berjuang menghadapi konspirasi yang mengancam tidak hanya dirinya dan kelangsungan Klan Atreides, tetapi juga nyawa kekasihnya, Chani.

“Dune Mesias” cocok untuk pembaca yang sudah menyelesaikan novel “Dune” pertama, karena ceritanya merupakan sekuel yang melanjutkan kisah Paul Atreides dan mengeksplorasi konsekuensi kekuasaannya. Buku ini juga cocok untuk kamu yang menyukai cerita lebih gelap dan tragis tentang intrik politik, takdir, dan kepercayaan, dibandingkan dengan petualangan epik di buku pertama.

Enam rekomendasi buku ini telah membuktikan bahwa fiksi ilmiah lebih dari sekadar cerita imajinatif, melainkan alat untuk mengeksplorasi dampak teknologi dan sains, melakukan eksperimen pemikiran etis, dan menjadi cermin budaya yang memungkinkan kita memandang isu-isu sosial, politik, dan kemanusiaan dari perspektif baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

Apa Itu AI Prompt Designer? Tugas, Skill, dan Cara Kerjanya

11 Nov 2025, 23:38 WIBLife