Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
novel debut bergenre romantis (instagram.com/an__otherbook)
novel debut bergenre romantis (instagram.com/an__otherbook)

Tak semua orang berhasil di percobaan pertama, itulah kiranya yang bikin novel debut yang sukses jadi suatu hal yang spesial. Sebut saja Sally Rooney yang baru meledak namanya setelah novel keduanya Normal People rilis. Begitu pula dengan penulis We Were Liars, E. Lockhart yang novel debutnya gak bisa dibilang bagus-bagus amat. 

Namun, ada beberapa penulis perempuan yang beruntung di momen debut mereka. Seperti ketujuh orang berikut. Langsung terangkat, deh, nama mereka. 

1. Three Women

novel Three Women oleh Lisa Taddeo (instagram.com/lcslitbookshelf)

Lisa Taddeo adalah jurnalis asal Inggris yang sukses lewat buku debutnya, Three Women. Buku tersebut adalah hasil wawancaranya dengan tiga perempuan yang ia temui secara acak di bar tentang pengalaman cinta mereka.

Maggie, Lina, dan Sloane, karakter di buku ini merupakan tokoh nyata yang pernah mengalami perjalanan cinta yang tak biasa. Mulai dari menjalin hubungan dengan pria lebih tua saat masih di bawah umur, menyimpan trauma karena dilecehkan, hingga menikah dengan pasangan yang punya kelainan seksual. Semua dirangkum apik oleh Taddeo jadi buku yang laris manis di pasar Amerika Serikat dan Inggris.

2. Out of Love

novel Out of Love karya Hazel Hayes (instagram.com/_inventoryofstories_)

Plot novel debut Hazel Hayes ini dijalin dari refleksi dan memori seorang perempuan muda yang sedang membereskan barang-barang pemberian sang mantan. Hayes dengan pandainya merangkai tiap memori sambil mengeksplorasi rasa kehilangan dan duka orang-orang yang sedang putus cinta. Buat yang baru putus atau patah hati, Out of Love bisa jadi teman curhat terbaikmu. 

3. Winter in Sokcho

Winter in Sokcho oleh Elisa Shua Dusapin (instagram.com/onegirlmanybooks)

Elisa Shua Dusapin adalah penulis keturunan Korea-Prancis yang meramu novel debutnya lewat dua karakter yang bertemu di Sokcho, sebuah kota kecil di perbatasan Korsel dan Korut. Mereka adalah resepsionis tanpa nama dan seorang turis asal Prancis. 

Tak hanya mengenal dua karakter ini lewat percakapan dan interaksi mereka, Dusapin mengajak pembaca menelusuri kota Sokcho. Ia juga menyusupkan esai tentang kecenderungan turis yang biasanya tak peduli dengan budaya lokal dan seringkali mengeluh tentang berbagai hal yang tak familier bagi mereka.

4. Paul

novel Paul oleh Daisy Lafarge (instagram.com/davidsbookslgc)

Daisy Lafarge sebenarnya debut lewat buku kumpulan puisi yang ia rilis beberapa tahun lalu. Namun, Paul bisa dibilang percobaan pertamanya menulis novel. Ceritanya tentang Frances, seorang mahasiswa pascasarjana yang menjadi sukarelawan di pedesaan Prancis untuk mengisi libur musim panas. 

Di sana ia bertemu dengan sosok pria karismatik yang mencuri hatinya, Paul. Saat Paul mulai menunjukkan gelagat manipulatif dan mengekang, Frances seakan berada di jalan buntu. Novel ini mengulik proses Frances keluar dari hubungan toksik tersebut. 

5. Cursed Bunny

novel Cursed Bunny karya Bora Chung (instagram.com/bookedforcc)

Cursed Bunny adalah kumpulan cerpen karya penulis Korea Selatan, Bora Chung. Ia mengangkat banyak isu menarik di buku debutnya ini, seperti womanhood, patriarki, kapitalisme, veganisme, kesehatan mental dan lain sebagainya.

Chung tak mengusung genre spesifik untuk buku ini, ia memasukkan kisah horor, magis-surealis, thriller, dan banyak lainnya. Muatan kekerasannya cukup banyak, jadi hanya disarankan untuk pembaca yang sudah cukup umur. 

6. Miracle Creek

Miracle Creek karya Angie Kim (instagram.com/reading.rekindled)

Dua orang tewas saat alat Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) meledak di sebuah fasilitas kesehatan di Virginia, Amerika Serikat. Mereka adalah salah satu putra keluarga Yoo yang merupakan imigran asal Korea dan satu anak laki-laki bernama Henry. 

Setahun berlalu, Elizabeth, ibu kandung Henry dituntut karena dicurigai sengaja meledakkan alat tersebut untuk membunuh putranya sendiri. Sambil mengikuti proses peradilan, pembaca akan diajak mengenal kehidupan keluarga imigran asal Asia di Amerika Serikat yang harus menghadapi stereotip dan keterbatasan lainnya.

7. Bright

Bright oleh Duanwad Pimwana (instagram.com/direads)

Bright adalah novel debut penulis perempuan asal Thailand, Duanwad Pimnawa. Ia menyusun novel ini lewat karakter Kompol, seorang anak 5 tahun yang tak dapat perhatian dari orang tuanya dan secara tak langsung dibesarkan para tetangga di sekitarnya.

Sedih dan kocak dalam satu waktu, serta kaya akan latar sosial ekonomi Thailand, novel ini bisa jadi pelipur lara sekaligus menambah wawasan para pembacanya. 

Daftar novel debut terbaik dari penulis perempuan underrated sudah di tangan. Tinggal rajin nabung agar bisa menikmati salah satu atau kesemua judul di atas. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team