Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
buku The Jakarta Method dan Bukan 350 Tahun Dijajah (hachettebookgroup.com | komunitasbambu.id)
buku The Jakarta Method dan Bukan 350 Tahun Dijajah (hachettebookgroup.com | komunitasbambu.id)

Intinya sih...

  • Belajar sejarah dari sekolah tidak cukup
  • Buku-buku sejarah tentang Indonesia sebagai opsi bacaan anak muda
  • Buku The Jakarta Method, Revolusi, dan buku tentang Majapahit membuka perspektif baru

Melupakan dan meremehkan sejarah adalah blunder paling fatal dalam kehidupan bernegara. Terbukti, negara-negara melakukan kesalahan yang sama saat berada di bawah kepemimpinan pemimpin yang abai terhadap sejarah. 

Sebagai warga negara biasa, melihat kebijakan yang tak berbasis keilmuwan dan fakta lapangan memang bikin gereget. Apalagi tak banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melawan selain melancarkan protes.

Namun, ada satu lagi yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki keadaan, yakni memperkaya ilmu dan wawasan lewat membaca. Beberapa buku sejarah tentang Indonesia berikut bisa jadi opsi bacaan anak muda masa kini.

1. The Jakarta Method

The Jakarta Method (hachettebookgroup.com)

The Jakarta Method adalah bacaan sejarah yang bakal membuka matamu sebagai anak muda. Dalam buku ini, Vincent Bevins mengupas fenomena persekusi tanpa peradilan terhadap aktivis serta simpatisan sayap kiri yang mewabah di dunia pada periode Perang Dingin (1960—1990-an).

Dokumen tentang operasi militer yang didukung Amerika Serikat (lewat CIA) itu kemudian dikenal dengan nama Metode Jakarta. Disebut demikian, karena dimulai pertama kali pada 1965 di Indonesia, kemudian setelah sukses disalin di beberapa negara lain di Amerika Latin, seperti Brasil, Chile, dan lain sebagainya. 

2. Revolusi

Revolusi (penguin.co.uk)

Revolusi karya David Van Reybrouck adalah buku sejarah yang mengikuti epiknya proses nation-building Indonesia setelah meraih kemerdekaan pada 1945—1950-an. Beberapa peristiwa penting, seperti agresi militer Belanda I dan II, ikut dikupas, termasuk metode-metode kekerasan sistematik yang dipakai pemerintah kolonial untuk mempertahankan kedudukannya di Hindia Belanda. Namun, pada intinya, periode ini adalah salah satu momen penting dalam gerakan dekolonisasi serentak yang membahana di negara-negara Asia dan Afrika.

3. Bukan 350 Tahun Dijajah

Bukan 350 Tahun Dijajah (x.com/KomunitasBambu)

Diduduki Belanda selama 3,5 abad alias 350 tahun adalah fakta awam yang berkali-kali dinyatakan dalam buku-buku teks sejarah Indonesia. Namun, bila ditilik lebih jauh, ternyata proses okupasi Belanda atas Indonesia tak sesederhana yang kita kira.

G.J. Resink mencoba membedah pernyataan tersebut lewat dokumen-dokumen sejarah dan fakta di lapangan. Benarkah kita dijajah selama itu atau itu semua hanya propaganda dan mitos yang dimanfaatkan politisi untuk kepentingan tertentu?

4. Propaganda & Genosida di Indonesia: Sejarah Rekayasa Hantu 1965

Propaganda dan Genosida di Indonesia (x.com/KomunitasBambu)

Buku-buku pelajaran cukup bias pemerintah saat bicara tragedi G30S PKI. Dipercaya sebagai dalang dari pembunuhan para petinggi militer pada 30 September 1965, ABRI (kini TNI) menjustifikasi persekusi tanpa peradilan terhadap pegiat dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) sepanjang 1965—1966.

Orang-orang diculik dan hilang tanpa jejak, sementara keluarga mereka dicerabut haknya untuk hidup tenang di negeri sendiri. Buku ini mencoba melihat momen sejarah itu dengan kacamata yang jauh lebih berimbang.

5. Majapahit: Intrigue, Betrayal and War in Indonesia's Greatest Empire

Majapahit (monsoonbooks.co.uk)

Diklaim sebagai kerajaan terbesar dan paling berjaya di Indonesia, Majapahit memang melegenda dan sering kali diromantisasi. Namun, buku ini bukan bacaan tepat untuk kamu yang mencari sejarah epik mereka.

Dengan pendekatan saintifik, kamu akan diajak mengenal Majapahit secara holistik, termasuk berbagai konflik kotor yang melibatkan para petinggi dan anggota keluarga kerajaan. Secara langsung maupun tidak, dinamika kekuasaan di Majapahit turut membentuk tatanan masyarakat Indonesia saat ini.

Membaca buku sejarah di luar buku teks sekolah adalah momen yang bakal mengubah perspektifmu selamanya. Mari terus pelihara rasa penasaranmu guna memperluas dan memperkaya apa yang tidak sempat kita pelajari di bangku sekolah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team