5 Cara Bijak Memilih Antara Fokus Kuliah atau Ikut Kegiatan Kampus

Memasuki dunia perkuliahan seringkali diwarnai dilema yang cukup pelik, harus totalitas di akademik atau aktif dalam berbagai kegiatan kampus. Keduanya punya keunggulan masing-masing, dan gak jarang mahasiswa merasa bingung menentukan arah yang paling pas untuk dijalani.
Di satu sisi, kuliah menuntut tanggung jawab besar, terutama kalau sudah menyangkut nilai, skripsi, atau target lulus tepat waktu. Di sisi lain, kegiatan organisasi, kepanitiaan, dan komunitas kampus juga membawa banyak manfaat untuk pengembangan diri, relasi, bahkan karier ke depan.
Masalahnya, waktu dan energi yang terbatas seringkali membuat seseorang gak bisa maksimal di dua sisi sekaligus. Akhirnya, banyak yang malah merasa burnout karena terlalu memaksakan diri ikut semua aktivitas. Tapi, keputusan untuk lebih fokus kuliah atau aktif di luar kelas sebenarnya bisa lebih mudah kalau tahu cara menyikapinya dengan bijak. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dijadikan panduan biar gak salah ambil keputusan dalam menjalani masa kuliah.
1. Kenali prioritas diri sendiri secara jujur
Langkah awal yang paling penting adalah menyadari apa yang sebenarnya paling dibutuhkan dalam fase hidup saat ini. Setiap mahasiswa punya tujuan berbeda, ada yang mengejar IPK tinggi demi beasiswa, ada juga yang lebih tertarik membangun jejaring lewat organisasi. Dengan mengenali prioritas secara jujur, keputusan antara fokus kuliah atau aktif kegiatan kampus bisa lebih terarah dan gak mengambang.
Jangan sampai sekadar ikut-ikutan tanpa tahu alasan yang kuat. Kalau target utama adalah lulus cepat, mungkin fokus ke akademik jadi lebih relevan. Tapi kalau ingin mengasah soft skill dan belajar kerja tim, kegiatan kampus bisa jadi medan latihan yang luar biasa. Tahu dulu apa yang benar-benar dibutuhkan, bukan apa yang terlihat keren di mata orang lain.