Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi talenan
ilustrasi talenan (pexels.com/RDNE Stock project)

Talenan kayu menjadi salah satu alat dapur yang paling sering digunakan untuk memotong berbagai jenis bahan makanan. Mulai dari sayur, buah, hingga daging, semuanya kerap diolah di atas talenan yang sama. Karena sering terkena air, pisau, dan sisa makanan, talenan kayu mudah rusak dan bisa jadi sarang bakteri jika gak dirawat dengan benar. Banyak orang hanya membilasnya dengan air dan sabun tanpa tahu langkah perawatan yang tepat. Padahal, kebiasaan sederhana bisa membuat talenan jauh lebih awet dan higienis.

Merawat talenan kayu gak hanya menjaga tampilannya tetap bagus, tetapi juga memastikan makanan yang kamu olah tetap aman dikonsumsi. Kayu memiliki pori-pori yang dapat menyerap cairan dan aroma dari bahan makanan, sehingga perlu perawatan khusus agar gak bau dan berjamur. Dengan teknik perawatan yang benar, talenan kayu bisa bertahan lama dan tetap aman digunakan setiap hari. Selain itu, perawatan rutin juga dapat mencegah munculnya goresan dalam yang menjadi tempat bersarangnya bakteri. Yuk, simak cara-cara merawat talenan kayu agar tetap awet dan higienis!

1. Cuci dengan benar setelah digunakan

ilustrasi talenan dan pisau (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Setelah dipakai, talenan kayu harus segera dicuci agar sisa makanan gak menempel terlalu lama di permukaannya. Gunakan sabun cuci piring dan air mengalir, lalu gosok permukaannya dengan spons atau sikat lembut. Hindari menggosok terlalu keras agar gak merusak serat kayunya. Setelah bersih, bilas hingga gak ada sisa sabun yang menempel. Kebiasaan ini membantu mencegah bakteri berkembang di permukaan talenan.

Jangan merendam talenan kayu dalam air terlalu lama karena bisa membuatnya menyerap air dan mengembang. Jika dibiarkan, talenan dapat retak atau melengkung sehingga lebih mudah rusak. Cukup bilas dan bersihkan bagian permukaannya saja tanpa merendamnya di baskom. Keringkan dengan kain bersih setelah dicuci agar air gak terserap ke dalam kayu. Dengan cara ini, talenan tetap kuat dan gak cepat lapuk.

2. Gunakan campuran garam dan lemon untuk hilangkan bau

ilustrasi garam (freepik.com/8photo)

Garam dan lemon merupakan bahan alami yang ampuh menghilangkan bau dan noda pada talenan kayu. Taburkan garam di permukaan talenan lalu gosok dengan potongan lemon secara merata. Kandungan asam pada lemon mampu membunuh bakteri sekaligus mengangkat noda yang menempel. Selain itu, kombinasi keduanya juga meninggalkan aroma segar pada talenan. Setelah digosok, diamkan beberapa menit agar campuran bekerja maksimal.

Bilas talenan menggunakan air mengalir hingga bersih dan keringkan dengan kain. Metode ini bisa dilakukan seminggu sekali atau saat talenan mulai berbau gak sedap. Jika kamu gak punya lemon, cuka juga bisa menjadi alternatif pembersih alami. Hindari penggunaan bahan kimia keras karena dapat merusak serat kayu dan meninggalkan aroma yang menempel pada makanan. Perawatan alami ini aman dan tetap efektif menjaga talenan tetap wangi dan higienis.

3. Olesi minyak mineral untuk menjaga kelembapan kayu

ilustrasi talenan dan pisau (pexels.com/Arina Krasnikova)

Minyak mineral membantu mempertahankan kelembapan alami kayu agar gak mudah retak dan kering. Oleskan sedikit minyak mineral pada permukaan talenan setelah benar-benar kering, lalu ratakan menggunakan kain bersih. Biarkan minyak meresap beberapa jam atau semalaman sebelum digunakan kembali. Perawatan ini membuat permukaan talenan lebih halus dan terlindungi dari air. Selain itu, minyak mineral juga membantu mencegah talenan menyerap bau makanan.

Lakukan perawatan dengan minyak mineral setiap dua hingga empat minggu sekali, tergantung frekuensi pemakaian. Hindari menggunakan minyak nabati seperti minyak goreng karena bisa membuat talenan berbau tengik. Selain minyak mineral, kamu juga bisa menggunakan beeswax food grade sebagai pelindung tambahan. Beeswax membantu membentuk lapisan pelindung yang bagus di permukaan kayu. Dengan perawatan ini, talenan tetap awet, gak mudah retak, dan tahan lama.

4. Keringkan sempurna sebelum disimpan

ilustrasi talenan kayu (freepik.com/stockking)

Mengeringkan talenan kayu adalah langkah penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Setelah dicuci, lap terlebih dahulu permukaannya lalu biarkan talenan kering dengan cara ditegakkan atau diletakkan di rak dengan sirkulasi udara baik. Jangan menumpuk talenan dalam kondisi lembap karena bisa membuatnya cepat berjamur. Selain itu, hindari menjemurnya langsung di bawah sinar matahari terlalu lama karena bisa membuat kayu retak. Pastikan talenan benar-benar kering sebelum dimasukkan ke dalam lemari.

Jika talenan masih terasa lembap, beri waktu tambahan untuk mengeringkannya di area yang memiliki aliran udara. Gunakan rak khusus atau tempat berdiri talenan agar udara mengalir dari kedua sisi. Kelembapan yang terperangkap dalam kayu dapat menyebabkan bau gak sedap dan memicu jamur tumbuh. Kebiasaan ini sederhana, tetapi sangat memengaruhi usia pakai talenan. Dengan talenan yang selalu kering, kebersihannya lebih terjamin.

5. Bedakan talenan untuk bahan makanan tertentu

ilustrasi talenan kayu (pexels.com/ Georgie Devlin)

Menggunakan satu talenan untuk semua jenis makanan dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang. Sebaiknya, sediakan talenan yang berbeda untuk mengolah daging mentah dan bahan makanan lainnya seperti buah atau sayuran. Daging mentah biasanya mengandung bakteri yang bisa menempel pada talenan dan berpindah ke bahan lain jika gak dibersihkan tuntas. Dengan memisahkan penggunaan talenan, kamu dapat menjaga kebersihan makanan lebih baik. Cara ini juga membuat talenan lebih awet karena gak digunakan secara berlebihan.

Jika kamu hanya punya satu talenan kayu, pastikan untuk membersihkannya secara menyeluruh setelah digunakan memotong bahan berprotein hewani. Gunakan air panas atau larutan pembersih alami untuk memastikan bakteri hilang. Hindari memakai talenan yang sama secara langsung tanpa dicuci setelah memotong daging. Menjaga kebiasaan ini bisa membantu mencegah masalah kesehatan akibat bakteri. Lebih aman jika kamu memiliki minimal dua talenan dengan fungsi berbeda.

Talenan kayu bisa menjadi alat dapur yang awet dan aman digunakan asalkan dirawat dengan benar. Dengan langkah sederhana seperti mencuci, mengeringkan, dan memberi perawatan rutin, kamu bisa menjaga talenan tetap bersih dan bebas bakteri. Bahan alami seperti garam, lemon, dan minyak mineral juga sangat membantu merawat kayu tanpa merusak kualitasnya. Selain menjaga keawetan, perawatan talenan juga sangat penting demi kesehatan keluarga. Talenan yang terawat akan membuat proses memasak terasa lebih nyaman dan higienis.

Mulai sekarang, coba terapkan kebiasaan merawat talenan secara rutin agar gak cepat rusak atau berbau. Pisahkan talenan sesuai dengan jenis bahan makanan yang kamu olah untuk mencegah kontaminasi silang. Dengan perawatan sederhana ini, kamu gak hanya menghemat biaya karena talenan lebih tahan lama, tetapi juga menjaga kualitas makanan yang disajikan. Jangan lupa meluangkan sedikit waktu setelah memasak untuk merawat peralatan dapurmu. Yuk, rawat talenan kayu di rumah agar tetap awet dan sehat digunakan setiap hari!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy