Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ceramah Peringatan Maulid Nabi, Ajakan Meneladani Rasulullah

memberi ceramah di mimbar. (Pexels.com/Alena Darmel)
memberi ceramah di mimbar. (Pexels.com/Alena Darmel)
Intinya sih...
  • Ceramah Peringatan Maulid Nabi, Ajakan Meneladani Rasulullah
    • Memaknai Maulid Nabi dengan bijaksana dan penuh kesadaran
    • Meneladani Rasulullah di era masa kini
    • Perjuangan Nabi Muhammad SAW yang sejalan dengan kondisi saat ini
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu jadi hari yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam, termasuk di Indonesia. Berbagai acara dan kegiatan keagamaan kerap kali diadakan sebagai bentuk perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satunya tentu saja ceramah.

Berbagai tema dapat dijadikan acuan dalam menyusun ceramah hari Maulid Nabi. Begitu banyak teladan hidup Rasulullah yang harus selalu kita jadikan contoh. Berikut ini beberapa contoh isi ceramah bertema Maulid Nabi Muhammad yang dirangkum dari berbagai sumber. Semoga bisa menjadi inspirasimu.

1. Ceramah tentang bagaimana memaknai Maulid Nabi

ilustrasi ceramah di masjid (pexels.com/Masjid Pogung Rayal)
ilustrasi ceramah di masjid (pexels.com/Masjid Pogung Rayal)

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, assholatu wassalamu 'ala ashrafil anbiya'i wal mursalin, wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in. Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuluh. Amma ba'du.

Saudara sekalian, marilah bersama-sama kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa kesehatan lahir dan batin sehingga pada hari ini, kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat tak kurang suatu apa pun. Tak lupa, mari kita kumandangkan selawat kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Semoga kita dapat meneladani kehidupan beliau dan senantiasa menjadi umatnya yang taat.

Hadirin yang saya hormati, Maulid Nabi adalah hari spesial yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di dunia. Hari ini merupakan hari kelahiran sosok teladan kita, Nabi Muhammad SAW. Beliau merupakan utusan Allah yang menjadi cerminan umat muslim yang taat kepada Allah SWT.

Hadirin yang dikasihi Allah, memaknai hari Maulid Nabi bukanlah dengan berpesta-pora, bersenang-senang, apalagi menghambur-hamburkan uang. Sebaiknya, kita hanya bersuka cita secukupnya. Lebih dari itu, marilah merefleksikan diri. Berkaca pada apa yang telah kita perbuat selama ini, apakah tingkah laku dan perkataan kita sudah selaras dengan ajaran Nabi Muhammad? Jika memang selama ini sikap kita masih jauh dari apa yang Nabi Muhammad SAW contohkan, belum terlambat untuk mulai berbenah.

Saudara-saudariku, hadirin yang dirahmati Allah, Maulid Nabi adalah momentum untuk membuat diri kita semakin dekat dan menyatu dengan ajaran Islam. Melalui ajaran Nabi Muhammad SAW, sebenarnya hidup kita sedang dipermudah. Ada banyak anjuran dan sikap Nabi Muhammad SAW yang begitu erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Contohnya seperti bagaimana bersikap pada pasangan, orangtua, teman, bahkan binatang.

Hadirin yang berbahagia, sekiranya kita semua bisa memaknai hari kelahiran Nabi kita, Nabi Muhammad SAW dengan penuh kesadaran. Bahwa, sesungguhnya sebagai manusia biasa, kita masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itulah, di momen istimewa seperti sekarang ini, semoga kita bisa memaknai hari Maulid Nabi dengan bijaksana dan penuh kesadaran. Berusaha meneladani Nabi Muhammad SAW dengan sebaik-baiknya adalah cara memaknai hari Maulid Nabi dengan bijaksana.

Rasulullah pernah bersabda demikian :

"Barang siapa yang memulai dalam Islam sebuah perkara baik, maka dia akan mendapatkan pahala darinya dan pahala mereka yang mengikutinya, tanpa berkurang sedikitpun." (HR. Muslim)

Hadis ini memberi pengertian bahwa setiap umat muslim yang memulai sebuah kebaikan, maka dirinya akan mendapatkan pahala. Begitu pula jika kebaikan tersebut dicontoh dan diteruskan oleh orang lain, niscaya ia akan mendapatkan pahala lagi tanpa mengurangi pahala sebelumnya.

Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW selalu menekankan umatnya agar tidak bosan berbuat baik. Meskipun terkadang kebaikan kita disepelekan atau tidak digubris, tapi jangan jadikan itu sebagai penghalang yang membuat kita berhenti menularkan kebaikan. Itulah cara memaknai hari kelahiran Nabi Muhammad yang sesungguhnya.

Hadirin yang saya hormati, demikian ceramah singkat yang bisa saya sampaikan. Meskipun tidak panjang lebar, semoga bisa cukup mengena di hati bapak dan ibu sekalian. Akhir kata, selamat memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga makna dari hari kelahiran Nabi Muhammad SAW bisa kita hayati dan amalkan di kehidupan sehari-hari.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

2. Ceramah tentang bagaimana meneladani Rasulullah di era masa kini

Ilustrasi ceramah di walimatul safar (unsplash.com/Raka Dwi Wicaksana)
Ilustrasi ceramah di walimatul safar (unsplash.com/Raka Dwi Wicaksana)

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, assholatu wassalamu 'ala ashrafil anbiya'i wal mursalin, wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in. Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuluh. Amma ba'du.

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)

Hadirin yang saya hormati, pada hari ini, kita bersama-sama sedang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Momen ini merupakan hari kelahiran Rasulullah, Nabi panutan umat Islam di seluruh dunia. Lahirnya Nabi Muhammad SAW adalah atas kehendak Allah SWT. Yang mana, nantinya Rasullulah akan mengemban tugas mulia sebagai penyempurna ahklak manusia seperti apa yang tertuang dalam hadis yang mengatakan :

"Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak." (HR. Ahmad, no. 8952; Al-Hakim, Shahih)

Sebagai umat muslim, meneledani sikap dan kehidupan sehari-hari Rasulullah adalah bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus ketaatan kita pada Allah SWT. Meskipun sebagai manusia biasa kita masih banyak melakukan kesalahan dan dosa, tapi tak ada salahnya untuk terus berbuat kebaikan sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Mengikuti tata cara hidup Nabi memang tidak mudah, apalagi di zaman sekarang yang banyak tantangan dan godaannya. Memperkuat iman dengan tekun beribadah, bisa jadi benteng yang melindungi kita dari perbuatan maksiat dan kedzoliman.

Hadirin yang berbahagia, di zaman sekarang, banyak sekali orang yang dengan mudahnya mengidolakan artis atau orang terkenal. Mereka bahkan bermimpi untuk bisa memiliki kehidupan mewah nan glamor seperti idolanya. Hal itu tak sepenuhnya salah, dan sah-sah saja. Akan tetapi, perlu diingat bahwa mengejar duniawi tak akan pernah membuat diri kita puas. Sementara itu, sebagai umat Islam, kita telah mengenal sosok Nabi Muhammad SAW yang begitu sederhana dan lembut tutur katanya. Ada banyak hal baik yang bisa kita teladani dari Rasulullah. Mulai dari bagaimana bersikap terhadap sesama manusia, orangtua, hewan, alam, tumbuhan, hingga tata cara berumah tangga seperti baginda Nabi.

Semua contoh itu sudah dituangkan dalam Al-Qur'an dan hadits. Kita bisa membaca dan mengamalkannya sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah SWT, marilah di momen Maulid Nabi ini, kita semakin giat meneladani kebaikan-kebaikan Nabi Muhammad SAW selama hidupnya. Dengan mengamalkan anjuran dan sikapnya, niscaya, kehidupan kita akan lebih tertata, teratur, dan penuh keberkahan. Hal ini sejalan dengan sebuah hadis yang mengatakan:

"Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih ia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan manusia seluruhnya." (HR. Bukhari no. 15, Muslim no. 44)

Semoga di hari Maulid Nabi ini, kita semakin tergugah untuk lebih dekat dengan Nabi Muhammad SAW melalui teladan hidup yang ditinggalkannya. Karena dengan meneladani Nabi, kita sama saja telah mengamalkan isi Al-Qur'an dan menjalankan perintah Allah SWT seperti ditulis dalam hadits:

Dari Aisyah r.a. ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah :
"Akhlak beliau adalah Al-qur'an." (HR. Muslim, no. 746)

Hadirin yang saya hormati, demikian ceramah Maulid Nabi yang bisa saya sampaikan. Semoga dapat diterima dengan positif dan jika ada kekurangan dalam bertutur kata, saya sampaikan mohon maaf yang tulus.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

3. Ceramah tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW yang sejalan dengan kondisi saat ini

ilustrasi ceramah di sekolah (unsplash.com/Herlambang Tinasih Gusti)
ilustrasi ceramah di sekolah (unsplash.com/Herlambang Tinasih Gusti)

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, assholatu wassalamu 'ala ashrafil anbiya'i wal mursalin, wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in. Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuluh. Amma ba'du.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT, dalam momentum Maulid Nabi ini, marilah kita merenungkan ajaran, himbauan, dan perintah yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW. Perjuangan beliau dalam menegakkan agama Islam di zamannya, tidaklah mudah.

Seperti yang kita tahu, beberapa kali Nabi Muhammad SAW harus menghadapi musuh di medan perang. Dengan rahmat dan pertolongan dari Allah SWT, Rasulullah berhasil  memenangkan peperangan.

Saudaraku seiman, saat ini kita patut bersyukur karena tidak harus terjun ke medan perang. Meski begitu, tiap zaman pasti memiliki tantangannya sendiri. Seperti kondisi di Indonesia saat ini.

Banyak orang yang mengeluhkan keadaan ekonomi di tanah air. Sulitnya mendapatkan pekerjaan, bahan pangan yang kian melambung tinggi harganya, hingga isu kenaikan pajak yang kian menekan rakyat. Dalam situasi serba sulit seperti sekarang ini, kita harus tetap meneladan Rasulullah.

Memperjuangkan keadilan seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, tentu penuh strategi dan perhitungan. Jangan hanya mengedepankan emosi karena itu cuma mengantarkan kita pada kekalahan.

Belakangan, banyak orang yang maju memperjuangkan kepentingan rakyat. Sebagai sesama rakyat, kita patut memberikan doa dan dukungan. Yang mesti diingat, jangan sampai saling serang antar rakyat. Peristiwa masa lalu jangan pernah terulang kembali. Jika kita sedang berjihad memperjuangkan keadilan, selalu ingat hadis berikut:

"Orang yang berjihad adalah yang bersungguh-sungguh melawan hawa nafsunya di jalan Allah." (HR. Tirmidzi, no.1621)

Terkadang, kebencian dan sakit hati membuat seseorang lupa diri. Bila amarah itu tak dapat dibendung, tentunya akan menimbulkan perbuatan yang kurang baik dan malah memperkeruh keadaan.

Saudaraku, tak ada ruginya meneladani cara Nabi Muhammad SAW dalam melawan musuh di medan perang. Selain strategi yang matang, Rasulullah juga selalu berpegang teguh pada rasa kemanusiaan dan rasa takut pada Allah. Niscaya dengan begitu, kita dapat meraih kemenangan yang elegan, tanpa mengotori tangan kita.

Rasulullah pernah bersabda kepada para sahabatnya:

"Orang-orang sebelum kalian ada yang disiksa, kepalanya dibelah dengan gergaji, tubuhnya disisir dengan sisir besi hingga terkelupas dari tulang, tetapi itu tidak membuat mereka meninggalkan agamanya..." (HR. Bukhari, no.3612)

Hadis berikut menjelaskan bahwa perih dan pedihnya sebuah perjuangan tak harus membuat kita berpaling dari rahmat Allah SWT, apalagi sampai berbuat sesuatu yang dibenci oleh-Nya. Lebih baik berusaha sebaik mungkin sembari berpasrah pada Allah SWT supaya setiap perjuangan kita mendapatkan hasil yang terbaik.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT, demikian ceramah yang bisa saya sampaikan. Lebih dan kurangnya, saya mohon maaf. Semoga di hari Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita tak hanya tergerak untuk meneladani Rasulullah, tapi juga terus berupaya untuk mengamalkan sebanyak mungkin contoh kehidupan Nabi junjungan kita.

Akhir kata, Wallāhu a‘lam bish-shawāb. Wassalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.

Itu dia beberapa contoh ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa dijadikan rujukan, khususnya buat kamu yang akan membawakan ceramah nanti. Isinya masih bisa diubah dan disesuaikan dengan tema yang dipilih. Semoga bisa menginspirasi, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us