ilustrasi menulis (pexels.com/Ivan Samkov)
Dear [your bestfriend name],
Hi [your bestfriend name], how are you? I hope you are doing great. I am writing this letter because I miss you so much, and I hope you miss me too. It has been two years since you moved out of the town, and many things have changed.
To begin with, do you remember the big old abandoned building near our school that was haunted? It is not haunted anymore, because they demolished the building and turned it into a public park.
And guess what? The park has a skate spot in it. Moreover, it is not far from Donat Jaya, the doughnut shop we often visited. I am one hundred percents sure that the park will be the perfect place for us to hang out as we both love skateboarding and eating doughnuts.
There are still many other changes in this town that I want to tell you, but I think it will be better if you see them yourself.
I really miss doing things with you. I really hope you can visit me soon.
Love,
[Your name]
Terjemahan
Kepada [nama sahabatmu],
Hai [nama sahabatmu], apa kabar? Aku harap kamu baik-baik saja. Aku menulis surat ini karena aku sangat rindu padamu, dan aku harap kamu juga merindukanku. Sudah dua tahun semenjak kamu pindah ke luar kota, dan banyak hal berubah.
Pertama-tama, apakah kamu ingat bangunan tua besar terlantar yang angker dekat dengan sekolah kita? Sekarang itu sudah tidak angker lagi karena gedungnya sudah dihancurkan dan berubah menjadi taman untuk umum.
Dan coba tebak? Di tamannya terdapat tempat untuk bermain skate. Terlebih lagi, tamannya tidak jauh dari Donat Jaya, toko donat yang dulu sering kita kunjungi. Aku yakin seratus persen bahwa tamannya akan menjadi tempat yang sempurna bagi kita untuk nongkrong, karena kita berdua suka bermain skateboard dan makan donat.
Masih ada banyak perubahan lainnya di kota ini yang inginku ceritakan pada kamu, tetapi menurutku akan lebih baik jika kamu melihatnya langsung.
Aku sangat rindu melakukan banyak hal bersamamu. Aku harap kamu bisa mengunjungiku segera.
Salam sayang,
[Nama kamu]