Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels-elevate-1267321.jpg
Ilustrasi rapat desa (pexels.com/Photo by ELEVATE)

Rapat desa merupakan forum penting yang mempertemukan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga untuk membahas berbagai hal yang menyangkut kepentingan bersama. Melalui rapat ini, berbagai keputusan penting seperti pembangunan, anggaran, dan program kerja desa bisa direncanakan dan disepakati secara musyawarah.

Agar rapat desa berjalan tertib dan efisien, tentu dibutuhkan susunan acara yang jelas dan terstruktur. Berikut ini beberapa contoh susunan acara rapat desa.

1. Susunan acara rapat desa rutin bulanan

ilustrasi rapat (Pexels.com/Fox)

Rapat rutin bulanan desa biasanya membahas laporan kegiatan dan perkembangan program kerja yang telah berjalan. Rapat ini penting untuk memastikan koordinasi antarperangkat desa dan warga tetap berjalan baik. Berikut contoh susunan acaranya:

1. Pembukaan oleh MC

2. Doa pembuka

3. Sambutan Kepala Desa

4. Pembacaan notulen rapat sebelumnya

5. Laporan kegiatan bulan berjalan dari masing-masing seksi

6. Diskusi dan tanggapan warga

7. Penyampaian agenda bulan berikutnya

8. Penutup dan doa penutup

9. Ramah tamah

2. Susunan acara rapat desa penyusunan anggaran (APBDes)

ilustrasi rapat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Rapat ini dilaksanakan untuk merumuskan dan menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Partisipasi warga sangat penting agar anggaran mencerminkan kebutuhan masyarakat secara adil dan terbuka. Berikut contoh susunan acaranya:

1. Pembukaan oleh MC

2. Doa bersama

3. Sambutan Kepala Desa

4. Penyampaian rancangan anggaran oleh Bendahara Desa

5. Sesi tanya jawab dan masukan dari warga

6. Musyawarah dan pengesahan APBDes

7. Penandatanganan berita acara

8. Penutup

9. Makan bersama

3. Susunan acara rapat desa musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbangdes)

ilustrasi rapat (pexels.com/Christina Morillo)

Musrenbangdes adalah forum penting untuk menentukan prioritas pembangunan desa yang akan diajukan dalam rencana tahunan. Rapat ini sering melibatkan tokoh masyarakat, perwakilan dusun, dan organisasi kemasyarakatan. Berikut contoh susunan acaranya:

1. Pembukaan oleh MC

2. Doa bersama

3. Sambutan dari Ketua BPD dan Kepala Desa

4. Pemaparan rencana pembangunan dan evaluasi tahun sebelumnya

5. Sesi kelompok diskusi (jika ada)

6. Penyampaian usulan program dari warga

7. Penetapan dan pemilihan program prioritas

8. Penutup dan foto bersama

9. Ramah tamah

4. Susunan acara rapat desa tanggap darurat atau bencana

Ilustrasi rapat (pexels.com/alena-shekhovtcova)

Dalam situasi darurat seperti banjir, kebakaran, atau wabah penyakit, desa perlu segera mengadakan rapat khusus untuk mengambil langkah cepat. Rapat ini biasanya bersifat mendesak dan langsung fokus pada solusi. Berikut contoh susunan acaranya:

1. Pembukaan singkat oleh MC atau Sekretaris Desa

2. Doa bersama

3. Penjelasan kondisi terkini oleh Kepala Desa

4. Penyampaian data dari tim tanggap darurat atau relawan

5. Diskusi solusi dan pembagian tugas

6. Penetapan langkah-langkah tindak lanjut

7. Penutup

8. Koordinasi teknis pasca rapat (jika perlu)

5. Susunan acara rapat desa khusus sosialisasi program pemerintah

Ilustrasi rapat desa (pexels.com/Photo by ELEVATE)

Rapat ini biasanya diadakan jika ada program baru dari pemerintah pusat atau daerah yang perlu disampaikan kepada warga desa. Tujuannya agar masyarakat paham, mendukung, dan ikut terlibat dalam pelaksanaan program tersebut. Berikut susunan acaranya:

1. Pembukaan oleh MC

2. Doa pembuka

3. Sambutan Kepala Desa

4. Pemaparan program oleh narasumber dari instansi terkait

5. Tanya jawab dan diskusi warga

6. Penyampaian teknis pelaksanaan program di desa

7. Penutup dan pembagian materi (brosur, leaflet, dll.)

8. Foto bersama dan ramah tamah

 

Itulah tadi beberapa contoh susunan acara rapat desa. Susunan acara yang rapi akan sangat membantu kelancaran rapat desa, baik dari segi waktu, partisipasi, maupun hasil yang dicapai.

 

Editorial Team