Fenomena Jam Koma, Pikiran Aktif tapi Badan Udah Lemes

Intinya sih...
- Fenomena "Jam Koma" terjadi saat tubuh lelah, tapi otak masih aktif, menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan kesulitan fokus.
- Jam Koma sering dialami oleh Gen Z akibat tekanan produktivitas tinggi dan pola tidur kurang teratur, serta gejala seperti lupa dan sulit fokus.
- Tanda-tanda jam koma antara lain rasa lelah yang tidak hilang, perubahan mood drastis, kesulitan menyelesaikan tugas, dan mudah tersulut emosi.
Pernah merasa pikiranmu masih aktif dan terjaga, tetapi tubuh dan pikiranmu terasa begitu lelah dan hilang fokus? Fenomena yang sering terjadi saat ini disebut dengan istilah "Jam Koma". Ini merujuk pada keadaan di mana tubuhmu gak sinkron dengan keadaan kewaspadaan yang dirasakan oleh otak. Hal ini biasanya terjadi saat tubuh mengalami kelelahan yang sangat, meski otak merasa masih terjaga. Fenomena ini sering dialami oleh Gen Z yang cenderung mempunyai gaya hidup dengan tekanan produktivitas tinggi serta pola tidur yang kurang teratur.
Guys, jam koma ini sebenarnya bukan kondisi medis yang resmi, kok. Namun, kini banyak orang, terlebih Gen Z sering merasakan gejala ini. Jam koma ini mirip dengan brain fog, karena keduanya menghubungkan penurunan fungsi kognitif seperti perhatian, kejelasan mental, dan ingatan. Lalu, apa tanda kamu alami jam koma? Simak uraiannya di bawah ini, ya!
1. Sering lupa hal-hal kecil
Fenomena ini banyak banget dialami oleh Gen Z. Bayangkan, di tengah kesibukan dan berbagai informasi yang masuk ke otak, kamu jadi susah fokus dan gampang lupa. Contohnya, lagi asyik mengerjakan tugas, eh, tiba-tiba kamu lupa apa yang harus dikerjain selanjutnya. Rasanya bikin frustrasi banget, ya.
Lupa hal-hal kecil seperti ini bisa terjadi karena otak sudah kelebihan beban dengan informasi, dan jadi sulit fokus. Akibatnya, kamu bisa lupa hal-hal yang sebenarnya gampang diingat.
Jadi, penting untuk memberi otak kamu waktu istirahat dan mencoba untuk tetap terorganisir.Penting banget untuk memberi waktu istirahat buat otak. Coba deh, luangkan waktu untuk fokus pada satu hal saja, jauhkan gawai sejenak, dan nikmati momen tanpa gangguan. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko jam koma dan jadi lebih fokus dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
2. Sulit fokus
Kamu pernah merasa sulit banget untuk fokus saat lagi ngerjain tugas atau ngobrol dengan teman? Hati-hati, itu bisa jadi tanda kamu mengalami jam koma, lho. Saat jam koma melanda, pikiran kamu bisa terasa seperti melayang-layang ke mana-mana.
Bukannya menuntaskan tugas, kamu malah terjebak tentang berpikir tentang hal-hal lain yang gak ada hubungannya. Mungkin kamu sudah niat mau menulis esai, tiba-tiba malah bingung mau mulai dari mana atau tertarik sama media sosial. Rasa bingung ini bisa bikin kamu frustrasi, apalagi kalau ada deadline yang harus dipenuhi.
Itulah mengapa kamu perlu atur waktu istirahat yang cukup. Kamu juga bisa gunakan teknik Pomodoro, yakni kerja 25 menit dan istirahat 5 menit. Selama bisa seimbangkan waktu antara bekerja dan istirahat, kamu bisa hindari jam koma ini.
3. Merasa lelah sepanjang waktu
Salah satu tanda yang paling jelas adalah rasa lelah yang gak hilang-hilang. Meski kamu sudah tidur selama 7-8 jam, kadang-kadang tubuh dan pikiranmu masih merasa letih. Ini bisa bikin kamu kurang berenergi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Nah, jam koma ini terjadi ketika otak kamu overload dengan informasi, sehingga meski fisik kamu istirahat, pikiran tetap bekerja keras dan merasa lelah.
Cara efektif untuk mengatasi rasa lelah ini adalah dengan memberi waktu pada diri sendiri untuk istirahat. Coba luangkan waktu untuk berolahraga ringan atau bahkan hanya berjalan-jalan sejenak. Ini dapat membantu kamu recharge energi dan bikin pikiran lebih fresh.
4. Mood yang gak stabil
Kamu pernah merasa mood kamu kayak roller coaster? Tiba-tiba marah, terus sedih, dan kemudian cemas tanpa alasan yang jelas? Nah, itu bisa jadi tanda kamu mengalami jam koma, lho.
Jam koma ini bisa bikin kamu gampang tersulut emosi. Mungkin kamu lagi nonton film dan tiba-tiba merasa sedih banget, padahal itu cuma adegan biasa. Bisa jadi kamu lagi ngobrol dengan teman, tanpa sadar jadi mudah marah hanya karena hal kecil. Semua ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi saat otak kamu kelebihan beban.
Rasa cemas juga bisa muncul, bikin kamu merasa gak nyaman dan susah menikmati momen-momen kecil. Ambillah waktu untuk diri sendiri, lakukan aktivitas yang bikin kamu bahagia, seperti mendengarkan musik atau berkumpul dengan teman. Lakukan hal yang membuat mood-mu naik, ya.
5. Kesulitan belajar atau bekerja
Kamu lagi belajar atau bekerja, tapi tiba-tiba sulit banget menyelesaikan tugas merupakan tanda kamu alami jam koma. Saat jam koma melanda, kamu mungkin merasa otak kamu kayak macet. Informasi yang biasanya mudah diingat tiba-tiba susah banget untuk dicerna.
Hal ini bisa bikin kamu frustrasi, terlebih jika ada tugas penting yang harus segera dipenuhi. Jadi, penting untuk memberi diri kamu waktu istirahat dan mencoba cara-cara baru dalam belajar. Aturlah waktu belajar yang lebih pendek dengan istirahat di antara sesi, atau gunakan metode belajar yang lebih interaktif, seperti video atau diskusi dengan teman.
Kalau kamu sering mengalami jam koma, mungkin saatnya melakukan gaya hidup sehat. Perbaiki pola tidurmu, makan makanan sehat, olahraga secara teratur, kelola stres, dan batasi waktu di depan layar dinilai efektif untuk atasi jam koma. Namun, jika tanda kamu alami jam koma ini terus berlangsung, segera konsultasi masalah ini ke dokter, ya.